TRIBUNHEALTH.COM - Asam urat adalah produk samping dari pemecahan zat purin dalam tubuh.
Asam urat biasanya dilarutkan dalam darah dan dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
Namun, ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau tidak dapat mengeluarkannya dengan baik, dapat menyebabkan penumpukan asam urat, yang kemudian membentuk kristal di dalam sendi dan jaringan, menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai asam urat atau gout.
Serangan asam urat seringkali dimulai dengan nyeri mendalam dan hebat pada satu atau beberapa sendi, biasanya di jari kaki, lutut, atau sendi lainnya.
Gout juga dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan panas di sekitar sendi yang terkena.
Penyebab utama asam urat adalah produksi berlebihan atau pengeluaran yang tidak efektif dari asam urat.
Baca juga: Selain Mengontrol Gula Darah, Rebusan Bawang Merah Mampu Meningkatkan Kesehatan Jantung
Faktor risiko termasuk genetika, diet tinggi purin (terdapat dalam daging merah, seafood, dan alkohol), obesitas, hipertensi, dan kondisi medis tertentu seperti diabetes dan penyakit ginjal.
Diagnosis asam urat biasanya dilakukan melalui pemeriksaan darah yang mengukur kadar asam urat.
Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan sinar-X atau tes cairan sendi untuk memeriksa apakah terdapat kristal asam urat di sekitar sendi.
Baca juga: Rutin Konsumsi Daun Kelor Dapat Cegah 5 Penyakit, Termasuk Diabetes, Hipertensi dan Kolesterol
Lantas, bagaimana cara mengatasi asam urat?
Mengatasi asam urat melibatkan perubahan gaya hidup, pengaturan pola makan, dan, jika diperlukan, pengobatan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengatasi asam urat yang merujuk pada laman Arthritis Health:
1. Perubahan gaya hidup
- Kontrol berat badan
Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi produksi asam urat dan mengurangi risiko serangan asam urat.
- Aktivitas fisik
Berolahraga secara teratur dapat membantu mengendalikan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi kadar asam urat.
Pilih aktivitas yang sesuai dengan kondisi kesehatan sobat sehat.
Baca juga: Cara Cek Penerima Bansos BPNT Tahap 1 2024, Bisa Dapat 2,4 Juta, Klik Link cekbansos.kemensos.go.id
2. Pengaturan pola makan
- Kurangi konsumsi purin
Batasi konsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah, seafood, dan alkohol.
Hindari makanan dan minuman yang dapat meningkatkan produksi asam urat.
- Tingkatkan konsumsi air:
Minum banyak air dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urine.
Ini juga dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal.
3. Menghindari alkohol dan makanan tinggi fruktosa
Hindari konsumsi alkohol, terutama bir, karena dapat meningkatkan produksi asam urat.
Hindari juga makanan dan minuman yang mengandung fruktosa tinggi, seperti minuman bersoda.
4. Penggunaan obat-obatan
Jika perubahan gaya hidup dan pengaturan pola makan tidak cukup, dokter mungkin meresepkan obat-obatan.
Contoh obat-obatan yang umumnya digunakan termasuk allopurinol, febuxostat, atau probenecid.
Penggunaan obat-obatan harus selalu sesuai dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.
Baca juga: Pemilihan Bahan Celana Dalam yang Tepat Berkaitan Erat dengan Warna Selangkangan
5. Manajemen serangan akut
Selama serangan akut asam urat, dapat diberikan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
Minum banyak air dan istirahat juga penting selama serangan.
6. Monitoring kadar asam urat
Secara teratur periksakan kadar asam urat dalam darah sobat sehat bersama dengan dokter.
Ini dapat membantu dalam menilai efektivitas perubahan gaya hidup dan pengobatan, serta mencegah serangan lebih lanjut.
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.