TRIBUNHEALTH.COM - Gula darah tinggi ialah suatu kondisi yang wajib Anda waspadai.
Pasalnya, gula darah tinggi yang tidak tertangani dalam jangka waktu lama, dapat menimbulkan sejumlah dampak serius, mulai dari kerusakan saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ tubuh.
Penyebab terjadinya gula darah tinggi bisa terjadi karena banyak hal, yang di antaranya mungkin sering terjadi tanpa Anda sadari.
Melansir Everyday Health, pola makan yang terlalu tinggi karbohidrat adalah salah satu yang paling sering dibahas sebagai penyebab gula darah tinggi.
Namun, ada penyebab lainnya yang mungkin dipersepsikan secara keliru atau suatu kondisi di luar kendali Anda.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Komplikasi Diabetes yang Berbahaya, Penderita Diabetes Wajib Tahu!

Macam Penyebab Gula Darah Tinggi yang Sering Terjadi
Dilansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, bahwa gula darah tinggi diukur pada tingkat 100-125 mg/dL (pradiabetes) dan lebih dari 126 mg/dL (diabetes).
Gula darah normal diukur pada tingkat 70-100 mg/dL.
Dikutip dari Everyday Health dan Eating Well, berikut hal-hal yang sering tidak disadari bisa menyebabkan kadar gula darah Anda tinggi.
1. Mengonsumsi pemanis buatan jangka panjang
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan tanpa kalori sebenarnya dapat meningkatkan kadar gula darah, jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Pemanis buatan tanpa kalori biasanya dipasarkan sebagai pengganti gula dan ada dalam soda diet.
Produk ini memiliki citra yang ramah untuk kesehatan, tetapi faktanya tidak sepenuhnya demikian.
Hal itu karena produk ini dapat memperburuk resistensi insulin dan kemampuan tubuh untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Meskipun efek negatif pemanis buatan terhadap kadar gula darah kemungkinan lebih kecil dibandingkan dengan gula sebenarnya.
Menurut American Heart Association (AHA), tidak baik menggunakan pemanis buatan dalam jangka panjang.
Baca juga: Berapa Normalnya Kadar Gula Darah Setelah Makan? Simak Penjelasan Berikut
2. Makan tinggi lemak jenuh
Selain karbohidrat, Anda juga harus memperhatikan asupan lemak jenuh, karena dapat meningkatkan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi insulin yang tidak berfungsi normal untuk membawa glukosa ke sel yang akan digunakan sebagai energi.
Efek lemak jenuh terhadap kesehatan insulin juga dapat terjadi pada orang-orang yang memiliki berat badan normal.
Resistensi insulin semakin lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebagai alternatif, Anda dapat mengonsumsi lemak sehat, seperti lemak dalam ikan berminya, alpukat, dan kacang-kacangan.
3. Melewatakan sarapan
Sarapan dianggap sebagai waktu makan terpenting dalam sehari dan dapat berpengaruh terhadap gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.
Dalam penelitian kecil yang melibatkan 22 orang penderita diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa tidak sarapan dapat menghambat fungsi sel beta pankreas untuk memproduksi insulin.
Penderita diabetes disarankan untuk memilih menu sarapan seimbang yang kaya nutrisi dan ramah diabetes, seperti rendah karbohidrat dan lemak jenuh.
Baca juga: Jenis Olahraga yang Bagus untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi, Mudah untuk Dilakukan Setiap Hari
4. Perubahan hormon saat menstruasi
Siklus menstruasi juga dapat menyebabkan perubahan kadar gula darah.
Gula darah dapat melonjak selama fase ovulasi yang berlangsung beberapa hari dan kemudian meningkat lagi pada minggu terakhir siklus haid, beberapa hari sebelum permulaan menstruasi.
Wanita dalam masa perimenopause cenderung mendapati kadar gula darah mereka tidak dapat diprediksi.
Jika kadar hormon dan periode menstruasi sering kali tidak teratur, para wanita cenderung mendapati kadar gula darah tidak dapat diprediksi.
5. Malas bergerak
Aktif bergerak atau olahraga sangat penting dalam mengelola gula darah, khususnya pada penderita diabetes.
Aktivitas fisik meningkatkan sensitivitas insulin tubuh dan membantu sel-sel Anda mengeluarkan glukosa dari darah dan menggunakannya sebagai energi.
Menurut sebuah ulasan, penderita diabetes tipe 2 mungkin bisa mengurangi ketergantungan pada obat penurun glukosa dan insulin dengan rutin berolahraga.
Penelitian menunjukkan bahwa penurunan aktivitas selama tiga hari saja dapat meningkatkan kadar gula darah pada individu yang sehat dan biasanya aktif.
Baca juga: 6 Kebiasaan Baik di Malam Hari Dapat Menjaga Gula Darah Stabil, Penderita Diabetes Bisa Mencobanya
6. Diliputi pikiran stres
Anda memiliki banyak pekerjaan, krisis keluarga, yang membuat Anda stres.
Kondisi ini juga menjadi penyebab gula darah tinggi yang mungkin tidak Anda sadari.
Hal ini karena stres meningkatkan kortisol, hormon fight or flight.
Ketika kortisol meningkat, hal itu membuat tubuh Anda menjadi kurang sensitif terhadap insulin.
7. Kurang tidur
Sebagian besar penelitian yang berhubungan dengan diabetes menemukan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Itu karena kurang tidur memicu pelepasan hormon kortisol sekaligus mengurangi jumlah insulin yang dilepaskan saat Anda makan.
Yang lebih buruk lagi, kurang tidur juga meningkatkan hormon rasa lapar, sehingga lebih sulit untuk mengikuti diet sehat.
Baca juga: 6 Manfaat Intermittent Fasting, Termasuk Turunkan Berat Badan hingga Risiko Diabetes Tipe 2

8. Penggunaan obat tertentu
Beberapa penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping yang meningkatkan lonjakan gula darah, seperti jika Anda lupa menggunakan obat insulin sesuai dosis.
Obat ini bisa meliputi obat yang dijual bebas, obat resep. Contohnya termasuk kortikosteroid, obat hipertensi, obat asma, pil KB, antidepresan tertentu, dan beberapa obat untuk jerawat parah.
Alasan pasti dari efek samping obat-obat ini terhadap kadar gula darah tidak sepenuhnya jelas.
Namun, ada penelitian menunjukkan bahwa obat tekanan darah dapat meningkatkan gula darah karena terjadi perubahan aliran darah dan efek terhadap kerja insulin.
9. Gusi tidak sehat
Penelitian menemukan bahwa gusi yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar gula darah tinggi.
Pasalnya, penyakit gusi dapat meningkatkan risiko infeksi serta peradangan di seluruh tubuh, yang keduanya dapat meningkatkan kadar gula darah.
Oleh karena itu, pentingnya sikat gigi dua kali sehari, bersihkan gigi dengan benang gigi dan konsultasikan dengan dokter gigi secara teratur untuk memeriksakan kesehatan gusi Anda.
Baca juga: Minum Teh Tiap Hari Dapat Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2, Ini Jenis Teh yang Aman Dikonsumsi
10. Saat Anda sakit
Saat sakit, tubuh mengalami stres. Stres menyebabkan peningkatan kortisol, yang kemudian, bersama dengan sel proinflamasi lainnya (dalam hal ini sitokin), mendorong glikogenolisis dan glukoneogenesis.
Glikogenolisis adalah saat glukosa yang disimpan (disebut glikogen) dipecah menjadi gula dan memasuki aliran darah.
Sedangkan, glukoneogenesis adalah saat tubuh menghasilkan lebih banyak glukosa dari sumber nonkarbohidrat di dalam tubuh.
Hasil keseluruhannya adalah peningkatan gula darah.
Oleh karenanya, saat Anda sakit, penting untuk memiliki rencana perawatan.
Itu mencakup pemantauan gula darah Anda secara teratur, sehingga Anda dapat menghindari lonjakan gula darah yang tidak diinginkan dan tidak terduga.
11. Dehidrasi
Tubuh yang terhidari akan sejalan dengan kesehatan umum tubuh kita. Tubuh manusia memerlukan hidrasi yang cukup agar setiap sistem dapat berfungsi secara maksimal.
Pengendalian suhu, perpindahan limbah ke seluruh tubuh, pencernaan, oksigenasi tubuh, pertumbuhan dan reproduksi sel, semuanya bergantung pada banyak air di dalam tubuh.
Saat Anda mengalami dehidrasi, persediaan air berkurang. Ini akan menyebabkan konsentrasi glukosa dalam darah lebih tinggi (gula darah tinggi).
Mengenal kondisi tubuh Anda dan mengetahui kemungkinan penyebab Anda mengalami kenaikan gula darah yang tidak terduga, akan membantu Anda lebih siap untuk mengatasinya jika hal itu terjadi.
Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan tips cara mencegah atau mengatasi gula darah tinggi yang sesuai dengan kondisi atau penyebab yang Anda miliki.
Baca juga: 6 Pedoman Makan untuk Mengatasi Gula Darah Tinggi, Dapat Diterapkan oleh Penderita Diabetes
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)