TRIBUNHEALTH.COM - Imunisasi pneumonia merupakan vaksin yang diberikan untuk melindungi tubuh dari penyakit pneumonia dan penyakit infeksi lain yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae atau bakteri pneumokokus.
Pemberian vaksin ini berfungsi untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dalam menghasilkan antibodi atau daya tahan tubuh yang dapat melawan penyakit akibat infeksi bakteri pneumokukus.
Selain pneumonia, vaksin pneumonia juga dapat melindungi tubuh dari bronkopneumonia, meningitis dan infeksi berat lain, seperti bakteremia dan sepsis.
Baca juga: 5 Tips Cegah Pneumonia pada Anak, dr. Hendra Wardhana Imbau Perilaku Hidup Sehat dan Bersih
"Apabila pneumonia tidak menimbulkan komplikasi, imunisasinya sudah lengkap, sebenarnya pneumonia ini tidak terlalu berbahaya selama dia sudah lengkap mulai dari imunisasi, gizi bagus, kemudian kontak lingkungan juga minumal, pneumonia itu akan ringan."
"Akan tetapi, perlu untuk digarisbawahi, jika pneumonia ini menimbulkan komplikasi dan ada faktor risiko yang mencetuskan pneumonia, dan banyak imunisasi belum lengkap, itu penyebab kematian nomor satu pada balita adalah pneumonia itu sendiri," ungkap Hendra Wardhana'>dr. Hendra Wardhana.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dari RS Nirmala Suri dan Founder Bicara Si Kecil, dr. Hendra Wardhana, Sp.A dalam tayangan YouTube Tribun Health yang dilansir TribunHealth.
Pentingnya Imunisasi Pneumonia
Imunisasi pneumonia wajib diberikan kepada anak untuk mencegah terjadinya pneumonia dan mencegah terjadinya keparahan jika terpapar pneumonia.
dr. Hendra Wardhana menuturkan, terdapat berbagai macam imunisasi yang bisa mencegah terjadinya pneumonia, tapi bukan influenza salah satunya.
Perlu diketahui, influenza hanya spesifik untuk mengatasi flu atau influenza, sedangkan vaksin untuk mencegah pneumonia adalah sebagai berikut.
1. DPT
Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi yang diberikan untuk difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
Di Indonesia, vaksin DPT merupakan salah satu vaksinasi yang wajib diberikan kepada anak-anak.
Di dalam vaksin DPT, terkandung diptheria toxoid, tetanus toxoid, dan pertussis antigens, yang akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi dalam memerangi infeksi dari ketiga penyakit tersebut jika sewaktu-waktu menyerang.
Baca juga: Asap Rokok hingga Polusi Dapat Menjadi Penyebab Pneumonia pada Anak, Berikut Ciri-cirinya
2. Hib
Vaksin Hib dapat melindungi tubuh dari infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib).
Bakteri Hib adalah bakteri yang berbahaya karena bisa menyebabkan infeksi berat, seperti radang otak (meningitis), infeksi paru-paru, dan sepsis, terutama pada anak-anak.
Bakteri Haemophilus influenzae tipe B merupakan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi di wajah, mulut, sendi, jantung, tulang, rongga perut, dan tenggorokan.
Infeksi Hib dapat menular melalui percikan air liur yang keluar saat penderita infeksi Hib bersin atau batuk.
3. Varicella
Vaksin varicella diberikan untuk mencegah penyakit cacar air.
Dengan begitu, Anda akan terhindar dari berbagai keluhan kesehatan yang menjadi gejala dari cacar air, seperti munculnya ruam kemerahan yang disertai dengan sakit kepala hingga demam.
"Imunisasi varisela itu terkait dengan komplikasi yang sering ditimbulkannya saja, jadi istilahnya memang paling sering varicella itu komplikasinya ada pneumonianya juga," tutur dr. Hendra Wardhana.
Baca juga: Penyebab dan Faktor Risiko Terjadinya Pneumonia pada Anak, Termasuk Batuk Pilek Tak Kunjung Sembuh
Baca juga: Sederet Makanan Ringan yang Aman Dikonsumsi Saat Anak Sedang Demam
4. Vaksin MR atau Measles
Vaksin MR atau Measles and Rubella vaccine adalah vaksin untuk mencegah measles (campak) dan rubella (campak Jerman).
Campak dan rubella disebabkan infeksi virus yang berbeda, tetapi sama-sama bisa menular melalui udara yang terkontaminasi virus.
Vaksin MR merupakan salah satu jenis vaksinasi yang wajib diberikan kepada anak mulai dari usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun.
5. PCV
Vaksinasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) merupakan salah satu jenis vaksin untuk mencegah infeksi bakteri pneumokokus yang menyebabkan pneumonia dan meningitis.
Vaksin ini akan bekerja dengan merangsang sistem imun tubuh untuk memproduksi antibodi yang berfungsi melawan infeksi bakteri pneumokokus.
Utamanya, vaksin PCV menjadi salah satu jenis vaksin yang termasuk dalam imunisasi rutin anak.
"Ini adalah lima vaksin yang digunakan untuk mencegah terjadinya pneumonia."
"Untuk jadwalnya ada di buku KIA, itu bisa diikuti saja. Sekarang kan semuanya sudah serba gratis kecuali yang varicella itu masih belum digratiskan oleh pemerintah."
"Jadi, bisa diikuti itu buku KIA, dan dilengkapi semua imunisasinya."
"Istilahnya seperti itu, lima imunisasi yang bisa mencegah atau mengurangi faktor risiko terjadinya pneumonia," jelas dr. Hendra Wardhana.
Baca juga: Cegah Anak Obesitas, Orangtua Dapat Terapkan 4 Kebiasaan Berikut Sejak Dini
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dari RS Nirmala Suri dan Founder Bicara Si Kecil, Hendra Wardhana'>dr. Hendra Wardhana, Sp.A dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)