TRIBUNHEALTH.COM - Pneumonia terjadi ketika bakteri, virus, atau jamur masuk dan menginfeksi paru-paru.
Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia pada anak adalah virus influenza, virus corona, bekteri Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae, dan virus paling sering adalah respiratory syncytial virus (RSV).
Tak hanya karena bakteri, virus, dan jamur saja, pneumonia pada anak dapat meningkat karena faktor lingkungan.
Faktor lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang erat dengan asap-asapan, seperti asap rokok, asap polusi, hingga asap bakaran sampah.
Seorang anak yang sering terpapar asap-asapan tersebut dapat berisiko lebih tinggi mengalami pneumonia.
Baca juga: Penyebab dan Faktor Risiko Terjadinya Pneumonia pada Anak, Termasuk Batuk Pilek Tak Kunjung Sembuh

Baca juga: 5 Jenis Makanan Ini Dapat Memperburuk Sistem Kekebalan Tubuh, Begini Kata Para Ahli
Dilansir TribunHealth melalui tayangan YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Anak, dari RS Nirmala Suri dan Founder Bicara Si Kecil, dr. Hendra Wardhana, Sp.A memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.
dr. Hendra Wardhana menjelaskan, asap kendaraan bermotor, asap rokok, merupakan zat-zat iritatif yang dapat mengiritasi paru-paru.
Pasalnya, banyak yang beranggapan bahwa perokok pasif akan tetap sehat meskipun hanya terpapar oleh asap dari rokok tersebut.
Namun, hal tersebut tidak dibenarkan oleh dr. Hendra Wardhana, karena perokok pasif itu sama bahayanya sama buruknya dengan perokok aktif.
Ketika perokok pasif terpapar asap rokok, partikel-partikel asap rokok masih menempel di badan, baju, dan lainnya yang akhirnya bisa mengiritasi paru-paru anak.
"Pada saat paru-paru anak teriritasi akibat paparan-paparan asap tadi, bakteri virus ketika masuk sudah tidak ada filter lagi, sehingga langsung masuk langsung menimbulkan penyakit pneumonia tadi, istilahnya begitu."
"Jadi banyak sekali faktor-faktor penyebab pneumonia pada anak," terang dr. Hendra Wardhana.
Baca juga: 6 Pilihan Minuman Terbaik untuk Meningkatkan Sistem Imun Agar Tidak Mudah Sakit

Baca juga: Sederet Makanan Ringan yang Aman Dikonsumsi Saat Anak Sedang Demam
Ciri-ciri dan Gejala Anak Terinfeksi Pneumonia
Lebih lanjut, dr. Hendra Wardhana memberikan penjelasan mengenai ciri-ciri dan gejala pneumonia pada anak.
Banyak orangtua beranggapan bahwa batuk merupakan ciri-ciri pneumonia pada anak.
Namun, sebetulnya tidak semua batuk adalah gejala dari pneumonia
dr. Hendra Wardhana menuturkan, batuk ada yang batuk karena pneumonia dan ada batuk yang bukan karena pneumonia.
Batuk pneumonia biasanya disertai dengan batuk, demam, dan sesak napas yang terjadi pada anak.
Sesak napas sendiri tergantung dari frekuensi napas masing-masing anak, dan tiap usia berbeda.
Baca juga: Ingin Tambah Cerdas? dr. Zaidul Akbar Beberkan 13 Makanan yang Dapat Tingkatkan Kecerdasan
- Anak-anak di bahwa dua bulan, dikatakan pneumonia jika napasnya cepat lebih dari 60 kali per menit
- Anak-anak usia dua bulan hingga satu tahun, dikatakan pneumonia jika napasnya cepat lebih dari 50 kali per menit
- Anak-anak usia 1 tahun hingga 5 tahun, dikatakan pneumonia jika napasnya cepat 40 kali per menit
- Anak-anak di atas usia 5 tahun, dikatakan pneumonia jika napasnya cepat lebih dari 30 kali per menit.
Selain pernapasan cepat, gejala pneumonia lainnya pada anak adalah terjadinya tarikan dinding dada.
Tarikan dinding dada akan terlihat seperti cekungan di dada anak, yang terjadi akibat anak mengalami sesak napas.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan jika batuk pada anak tidak semua karena pneumonia.
Jika batuk dibarengi dengan sesak napas dan demam, maka orangtua harus mencurigai hal tersebut.
Baca juga: Inilah 6 Kondisi Tubuh yang Tak Dianjurkan Konsumsi Jahe, Berikut Dosis Aman Saat Mengonsumsinya
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dari RS Nirmala Suri dan Founder Bicara Si Kecil, dr. Hendra Wardhana, Sp.A dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)