Breaking News:

Waspada, Penderita Diabetes Memiliki Risiko Lebih Tinggi Terkena Pneumonia

Diabetes dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan komplikasi lain yang meningkatkan kemungkinan infeksi paru-paru.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
Tribunnews.com
Waspada, Penderita Diabetes Memiliki Risiko Lebih Tinggi Terkena Pneumonia 

TRIBUNHEALTH.COM - Setiap individu memiliki risiko menderita pnemumonia, namun risiko tersebut meningkat ketika seseorang menderita diabetes.

Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia karena diabetes dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan komplikasi lain yang meningkatkan kemungkinan infeksi paru-paru.

Mengenal penyakit diabetes dan pneumonia

Diabetes adalah kelompok penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

Insulin adalah hormon yang diperlukan untuk mengubah gula (glukosa), amilum, dan sejenisnya menjadi energi.

Baca juga: TikTok Shop Bakal Gabung Tokopedia, Benarkah? Mendag Nilai Tak Ada Masalah

Kondisi ini menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah, yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.

Ada dua jenis diabetes utama, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

ilustrasi tipe kencing manis atau diabetes
ilustrasi tipe kencing manis atau diabetes (pontianak.tribunnews.com)

Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat menghasilkan insulin karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin.

Ini biasanya muncul pada usia muda, dan penderita diabetes tipe 1 memerlukan insulin untuk mengelola kadar gula darah mereka.

Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif atau tidak menghasilkan cukup insulin.

2 dari 4 halaman

Ini sering terkait dengan faktor gaya hidup, seperti kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat.

Baca juga: Jaga Gula Darah Stabil dengan Terapkan Tips Sarapan Ini, Penderita Diabetes Wajib Tahu

Diabetes tipe 2 dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan dalam beberapa kasus, insulin.

Sementara itu, pneumonia adalah infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada kantong udara di paru-paru, yang diisi dengan cairan atau nanah, membuat pernapasan menjadi sulit.

Pneumonia dapat memengaruhi orang dari segala usia, tetapi risiko meningkat pada orang yang memiliki faktor risiko tertentu, seperti penderita diabetes.

Gejala pneumonia meliputi demam, batuk, napas pendek, nyeri dada, dan kelelahan.

Pengobatan pneumonia tergantung pada penyebabnya dan dapat melibatkan antibiotik jika infeksi disebabkan oleh bakteri.

Baca juga: Diet bagi Penderita Diabetes, Ada Diet DASH hingga Diet Rendah Karbohidrat

ilustrasi paru-paru penderita pneumonia
ilustrasi paru-paru penderita pneumonia (tribunnews.com)

Vaksinasi pneumonia juga direkomendasikan sebagai langkah pencegahan, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti penderita diabetes.

Melansir Kompas.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Rudy Kurniawan menyampaikan jika penderita diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2 akan selalu dalam risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia karena sistem imun tubuh menurun.

"Maka dari itu, mereka (penderita diabetes) harus lebih ekstra waspada dalam menjaga kesehatannya," kata dr. Rudy seperti yang dikutip dari Kompas.com pada Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Lakukan Ini untuk Mengobati Luka di Kaki Pengidap Diabetes, Paling Penting Kontrol Kadar Gula Darah

3 dari 4 halaman

dr. Rudy menuturkan bahwa pemberian vaksin pneumonia sudah menjadi standar yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation sebagai salah satu jenis vaksin yang direkomendasikan untuk penderita diabetes di seluruh dunia.

"Vaksin pneumonia sangat dianjurkan karena bertujuan untuk memberikan stimulus pada tubuh guna memproduksi antibodi yang dapat melawan bakteri dan virus," terangnya.

Ia menjelaskan bahwa vaksin pneumonia dapat diberikan pada orang dewasa mulai dari usia 18 tahun ke atas dan diberikan satu kali seumur hidup.

"Vaksin pneumonia sendiri bisa didapatkan di fasilitas layanan kesehatan, seperti klinik dan rumah sakit," lanjutnya.

Faktor risiko pneumonia

Penyebab pneumonia adalah bakteri, virus, atau jamur, yang masuk ke paru-paru dan menyebabkan infeksi.

dr. Rudy mengatakan bahwa itu bisa dialami siapa saja tanpa memandang usia.

Baca juga: Apa Saja Daftar Produk Alternatif Pengganti Produk Pro Israel? Mulai dari Skincare hingga Makanan

Namun, paling berisiko dialami oleh orang-orang yang memiliki gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, pengguna alkohol, dan terpapar asap, gas, juga bahan kimia berbahaya.

Sementara, diabetes hanya salah satu dari faktor komorbid yang akan membuat sobat sehat lebih mungkin terkena pneumonia.

Faktor komorbid dan penyakit bawaan lainnya yang bisa memengaruhi, meliputi penyakit kronis paru-paru, jantung, ginjal, dan asma.

4 dari 4 halaman

"Risiko pneumonia meningkat pada bayi di bawah dua tahun dan orang dewasa di atas 50 tahun," ujarnya.

Mengutip National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), dua kelompok usia berisiko lebih tinggi terkena pneumonia karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Apalagi, bayi yang lahir prematur dan lansia yang memiliki komorbid.

Baca juga: Berat Badan Naik Lagi Setelah Mencapai Target Ideal? Coba Cara Ini Agar Berat Badan Tak Naik Lagi

Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/Kompas.com)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdiabetesPneumoniaKomplikasi Michael Gambon
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved