Breaking News:

Trend dan Viral

Bayi Prematur Meninggal setelah Dijadikan Konten, Jadi Bahan Praktik Mahasiswa, Bidan Asyik Main HP

Berikut ini fakta terbaru bayi prematur meninggal setelah dijadikan konten, kejanggalan terkuak satu per satu

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
@nadiaanastasyasilvera / IG
Bayi prematur meninggal setelah dijadikan konten 

TRIBUNHEALTH.COM - Fakta bayi prematur di Tasikmalaya yang tewas setelah foto newborn viral di media sosial.

Bayi dengan berat lahir hanya 1,5 Kg tersebut meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dijadikan bahan konten oleh pihak klinik.

Kini satu per satu fakta baru mulai terungkap.

Diketahui, selama proses persalinan Ibu bayi bernama Nisa Armila sempat menjadi bahan praktik mahasiswa.

Bidan jaga yang bertanggung jawab justru asyik main HP.

Melansir TribunTrends.com, berikut ini sederet kejanggalan kematian bayi prematur di Tasik yang mulai terungkap.

Berat bayi 1,5 Kg tapi tak ketahuan dalam pemeriksaan rutin

Suami Nisa Armila, Erlangga Surya bercerita selama hamil ia dan istrinya memang rutin cek up kandung di Klinik Alifa.

Semasa hamil, Nisa Armila ditangani Bidan Dwi.

Namun rendahnya berat badan bayi tidak terdeteksi saat pemeriksaan.

2 dari 4 halaman

"Bidan pun menyatakan kondisi kehamilan istri dalam keadaan normal dan baik-baik saja," kata Erlangga saat menceritakan kejadian di tanggal 13 November 2023.

Ketika perut istrinya mengalami kontraksi, mereka mendatangi Klinik Alifa pukul 16.00 WIB.

Sayangnya, hingga pukul 22.00 WIB Nisa justru tak mendapat penanganan maksimal dari perawat.

Baca juga: Puluhan Bayi Prematur di Gaza Tidur Berjejer Tanpa Inkubator, Oksigen Habis dan Listrik Menipis

Dijadikan bahan praktik mahasiswa

Ilustrasi persalinan prematur atau belum cukup bulan
Ilustrasi persalinan prematur atau belum cukup bulan (pixabay.com)

Bahkan menurut Erlangga Surya Pamungkas, istrinya sama sekali tak diberi edukasi terkait proses persalinan.

Padahal saat itu sang istri sudah mengerang kesakitan, bahkan sudah mengeluarkan air ketuban dan darah saat buang air kecil.

"Saat proses melahirkan, bidan tidak berhenti main handphone."

"Dan lebih parahnya bidan jaga malah menjadikan istri saya bahan praktik mahasiswa," katanya.

Erlangga mengungkap bidan yang menangani proses persalinan istrinya adalah Bidan Dwi Yunita.

Setelah ditelusuri, Bidan Dwi Yunita Lestari merupakan istri dari Andi Irawan, Direktur Klinik Alifa.

Baca juga: Viral, ODGJ Lahiran Sendiri, Bayi Berusia 7 Hari Dimandikan di Selokan dan Diberi Makan Bolu

3 dari 4 halaman

Penuturan kakak korban

Kakak Erlangga, Nadia, menjelaskan pelayanan buruk yang diterima adik iparnya.

Ia juga menduga, adik iparnya sengaja dijadikan bahan praktik oleh mahasiswa di Klini Alifa.

Dia merasa aneh bayi itu hanya sebentar masuk inkubator dan langsung diperbolehkan pulang.

"Bayi adik saya memiliki berat badan sekitar 1,5 kilogram saat lahir."

"Namun, bayi itu hanya dimasukkan ke dalam inkubator selama beberapa jam pada Selasa (14/11/2023) pagi."

"Ibu dan bayi disuruh pulang oleh pihak klinik lantaran dinyatakan sudah sehat tanpa harus melakukan penanganan lanjutan," kata Nadia.

Bayi prematur meninggal setelah dijadikan konten
Bayi prematur meninggal setelah dijadikan konten (@nadiaanastasyasilvera / IG)

Dinkes belum bisa memberi penjelasan

Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya Uus Supangat menindaklanjuti masalah itu dengan memanggil pihak klinik untuk memberikan penjelasan.

"Tadi pagi sudah kami panggil."

4 dari 4 halaman

"Namun saya belum terima hasil wawancaranya."

"Saya masih menunggu hasilnya."

"Saya belum bisa menyampaikan apa-apa," pungkasnya.

Dijadikan konten tanpa izin

Sebelumnya Nadia membongkar insiden ini dalam akun Instagram @nadiaanastasyasilvera.

Dalam unggahan itu, dia begitu kecewa karena merasa pihak klinik tak memenuhi prosedur.

“Bayi 1,5 KG kalian beginikan tanpa ada ijin dari pihak keluarga, tanpa ada pemberitahuan dari pihak keluarga."

"Yang harus nya ini bayi di inkubator dan diberikan perawatan yang intensif malah kalian buat review dan konten."

"Di mana hati nurani kalian?” tulis Nadia.

(TribunHealth.com) (TribunnewsBogor.com/ Sanjaya Ardhi)

Selanjutnya
Tags:
prematurbayimeninggalViral Dina Mariana Ebrahim Raisi Cromboloni Handry Satriago Sedekah Jariyah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved