TRIBUNHEALTH.COM - Kisah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang melahirkan mandiri viral di media sosial.
Tak hanya itu saja, dia juga memandikan anaknya di dalam selokan.
Sontak cerita ini langsung viral di media sosial dan menjadi perbincangan luas.
Pasalnya, bayi yang baru berusia 7 hari itu juga diberi makan bolu dan diberi minuman kemasan.
Padahal bayi baru lahir harus tidak boleh diberi apa pun selain Air Susu Ibu (ASI).
Diketahui kini dia telah memiliki dua orang anak, dimana anak pertama sudah berusia 6 tahun.
Pihak keluarga tak bisa berbuat banyak karena ODGJ itu menolak anaknya diadopsi.
Padahal keluarga ingin agar kedua anaknya tetap bisa bersekolah dan memiliki masa depan.
Melansir TribunTrends.com, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Beri Ide Jualan Minuman Sehat, Kelapa Rasa Rimpang yang Berkhasiat untuk Jantung
Viral di media sosial

Kisah ODGJ bernama Romlah itu viral di YouTube Pratiwi Noviyanthi.
Novi datang ke rumah Romlah, bermaksud mengevakuasi bayinya ke Dinas Sosial agar mendapatkan perawatan yang laik.
Setelah bertemu langsung dengan Romlah, Novi terkejut ternyata ODGJ tersebut memiliki dua orang anak.
Anak pertamanya sudah berusia 6 tahun dan belum sekolah.
"Anaknya umur berapa bu?" tanya Novi kepada Romlah.
Meski mengalami gangguan mental, Romlah masih bisa diajak berkomunikasi seperti biasa.
"7 hari, yang itu 6 tahun," ucap Romlah.
Baca juga: Kerap Dianggap Buruk, Kopi Ternyata Bermanfaat Membakar Lemak, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Lahiran Sendiri, Bayi Diberi Makan Bolu
Kepada Novi, Romlah bercerita dirinya melahirkan anak keduanya sendirian di depan sebuah toko.
"Pas lagi mau magrib, nyeprol sendiri di pinggir rumah makan," ucap Romlah.
"Yang potong tali pusatnya siapa?" tanya Novi.
"Sendiri," jawab Romlah.
Romlah lalu menjelaskan ia terpaksa memberikan bolu dan Teh Pucuk kepada bayinya yang masih merah.
"Kenapa kamu kasih bolu, sama Teh Pucuk?" tanya Novi.
"Darurat kan itu," jawab Romlah.
"Dikasih pisang juga enggak boleh," tegas Novi.
Baca juga: Hukum Murid Tak Salat, Guru di Sumbawa Bakal Dihukum Pidana, Dituntut 3 Bulan Penjara
Tekanan mental: pulang dari Arab, ibu sudah meninggal dunia

Kakak kandung Romlah lalu bercerita Romlah dahulu sempat bekerja sebagai TKW di Arab Saudi.
Namun setelah kembali ke tanah air, dan ibunya meninggal dunia, Romlah mengalami sakit mental.
Kakak Romlah mengaku keluarganya sudah berusaha mengobati wanita tersebut.
Sedihnya di tengah-tengah pengobatannya, Romlah justru menjadi korban pemerkosaan sebanyak dua kali.
"Kejadian ini dimanfaatkan oknum setan berbentuk manusia, akhirnya kejadian seperti ini," kata Kakak Romlah.
Baca juga: Bekal Kerja Satpam Ini Cuma Nasi Putih dan Bawang, Gaji Ditransfer untuk Keluarga di Kampung
Keluarga ingin anak Romlah punya masa depan
Kakak Romlah mengaku tak masalah apabila adiknya dievakuasi ke yayasan atau Panti Sosial.
Ia menegaskan hanya berharap dua anak Romlah memiliki masa depan.
"Harapan saya cuma nasib gimana itu anak," ujar Kakak Romlah.
Kakak Romlah bercerita dahulu sebenarnya ada yang ingin mengadopsi anak pertama ODGJ tersebut, namun malah ditolak.
"Yang nurut yaa, setiap anak punya masa depan," kata Kakak Romlah ke adiknya.
"Kamu harus nurut ya, harusnya anak kamu pertama itu sekolah, tapi dulu mau diadopsi sama orang kamu enggak boleh," imbuhnya.
(TribunHealth.com)