TRIBUNHEALTH.COM - Seorang pria yang bekerja sebagai petugas keamanan hanya membawa bekal nasi putih dan bawang saja.
Pria itu diketahui mengirimkan semua gajinya untuk keluarga.
Sontak kisah ini langsung viral di media sosial dan menjadi perbincangan warganet.
Dalam foto yang beredar, tampak bekal yang dia bawa hanyalah nasi putih yang direndam dengan air.
Sebagai lauk, dia hanya membawa satu bawang merah dan 3 ruas kecil bawang putih.
Dilansir TribunHealth.com dari World of Buzz, berikut ini kisahnya.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Resep untuk GERD dan Asam Lambung, Minum Air Tajin atau Rebusan Beras

Kisah ini rupanya terjadi di Malaysia.
Sosok petugas keamanan tersebut ternyata berasal dari negara lain, yang bekerja di Malaysia.
Dia rela makan dengan bekal seadanya karena rasa cintanya dengan keluarga di kampung halaman.
Saat menerima gaji, dia langsung mengirim sebagian besar gajinya untuk keluarga.
Setelah memikirkan kebutuhan kampung halaman, barulah dia memikirkan dirinya di perantauan.
Kisahnya viral setelah dibagikan Facebook Penang Kini.
Baca juga: Jembatan Kaca di Banyumas Pecah, 2 Wisatawan Jatuh ke Jurang 15 Meter, Petugas Tak Paham Kapasitas

Untuk makan, World of Buzz melansir Satpam yang tak disebutkan namanya itu hanya akan menghabiskan sekitar 100 RM setiap bulannya.
Angka tersebut setara dengan Rp 332.000, dengan kurs 3.320,01 IDR.
Membaca kisah ini, banyak netizen yang mendoakan dirinya.
“Ini menunjukkan betapa besarnya pengorbanan seorang ayah untuk keluarganya. Mereka juga manusia yang punya emosi, jadi mari kita bersimpati pada mereka.”
"Mereka yang menjalani kehidupan yang sulit akan mengerti. Yang utama adalah istri dan anak-anak Anda. Saya berharap Anda baik-baik saja!"
Berita Serupa: Bocah SD Cuma Bawa Bekal Nasi dan Lauk Ulat Sagu, Tak Malu Jadi Sorotan Teman dan Guru: Enak Kok

Viral bocah SD membawa bekal sekolah dengan lauk ulat sagu.
Namun netizen menganggap respons guru bocah tersebut seakan mengejek.
Meski demikian, sikap santai siswa tersebut mendapat pujian.
Diketahui kejadian viral siswa SD membawa bekal ulat sagu ini terjadi di Bojonegoro, Jawa Timur.
Terkait hal ini, sang guru pun sudah membuat klarifikasi.
Dilansir TribunHealth.com dari TribunTrends.com, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Jelaskan Jus Buah Seperti Ini Sebabkan Kencing Manis, Lebih Baik Dimakan Langsung
Menjadi sorotan guru dan teman
Siswa di sebuah sekolah ini menjadi sorotan lantaran membawa bekal dengan lauk ulat sagu.
Sontak bekal itu langsung menjadi perhatian guru dan teman sekolahnya.
Respons sang guru dinilai tidak etis hingga menuai cibiran warganet.
Sang guru menyebut, bekal yang dibawa siswa laki-laki ini keterlaluan.
Sebab di tahun 2023, masih saja makan dengan lauk berupa ulat.
"Uler iki. Kebangetan, tahun 2023 kok lauknya masih ulet," kata guru pria yang merekam bekal siswanya tersebut.
Iap un bertanya apakah bocah tersebut mengalami gatal-gatal setelah makan ulat tersebut.
"Biduran nggak," kata sang guru.
Dengan polosnya, anak laki-laki itu menjawab dengan senyuman.
"Enggak, tadi malam saya makan," jawab bocah tersebut.

Tak malu bawa bekal ulat
Belakangan, diketahui bocah laki-laki itu bernama Andik.
Ia bersama ibunya merupakan warga Bojonegoro, Jawa Timur.
Dilansir dari Surya.co.id, seorang warganet disebut telah melalukan video call bersama Andik baru-baru ini.
Dalam video call itu, Andik menyebut tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Ia mengatakan, sama sekali tidak merasa malu dan sedih lantaran membawa lauk ulat sagu ke sekolah.
Ia pun menyebut, bahwa ulat sagu memiliki rasa yang enak.
"Nggak apa kok, kak. Saya nggak malu. Enak kok, mbak," kata Andik yang duduk di pangkuan sang ibu.
Ketika ditanya soal bekalnya itu, Ibu Andik pun ikut berkomentar.
Kata Ibu Andik, anaknya itu menyantap habis bekal tersebut di sekolah.
"Gimana kemarin bekalnya dimakan nggak?" tanya warganet itu.
"Dimakan kok, mbak," sahut ibu Andik.
Baca juga: Buntut Hukum Siswa, Guru Honorer Dituntut Uang Damai Rp50 Juta, Padahal Gaji Cuma Rp800 Ribu

Guru klarifikasi, tidak ada maksud menghina
Guru Andik, J (36) telah memberikan klarifikasi bahwa dirinya tidak bermaksud menghina.
J meminta maaf atas video yang beredar hingga membuat gaduh publik.
Menurut J, video itu tidak menggambarkan fakta yang asli lantaran terpotong ketika diupload di media sosial.
"Saya tak ada niat menjelekan siswa tersebut," kata J, Kamis (12/10/2023) melansir Kompas.com.
Dirinya pun sudah melakukan klarifikasi e Dinas Pendidikan Kabupatan Bojonegoro agar tidak ada kesalahpahaman lebih lanjut.
Diposting siswa lain di TikTok
J mengakui video itu memang direkam olehnya tapi bukan dirinya yang memposting ke TikTok hingga viral.
Menurut J video yang beredar di media sosial tidak utuh alias sudah dipotong oleh pengunggahnya.
J kemudian menceritakan kronologi kejadian yang viral di media sosial tersebut.
"Saat itu ada yang membawa bekal berisi naik dan lauknya ulat itu, saya melihat itu unik, lalu saya rekam gitu aja dan saya pakai status WhatsApp," cerita J.
Seorang murid J sempat melihat video yang dijadikan status WhatsApp.
Kemudian murid tersebut meminta kepada J video aslinya untuk diposting di TikTok.
Video itu akhirnya diposting murid J tersebut hingga akhirnya menimbulkan penilaian negatif dari warganet.
Tahu viral, murid J langsung menghapus video tersebut dari TikTok.
Baca juga: 3 Perguruan Tinggi Negeri Punya Golden Ticket, Terima Mahasiswa Tanpa Tes, Universitas Mana Saja?
Pengunggah merasa bersalah
Akibat viralnya kasus ini, pengunggah merasa bersalah dan berkali-kali minta maaf kepada J.
Pasalnya buntut kejadian ini J menjadi kambing hitam netizen.
"Saya maafkan karena anaknya itu juga siswa saya di sekolah," kata J.
Sudah akrab dengan Andik
J mengungkap hubungannya dengan siswa yang membawa bekal ulat sagu tersebut sudah sangat akrab bahkan terbiasa bercanda layaknya teman di sekolah.
Bahkan J tak jarang menjemput dan membonceng siswa itu ke sekolah.
"Sampai sekarang anaknya juga masih suka bercanda dengan saya dan memang saya sejak kelas 3 mendampinginya," ujar J.
Dalam proses belajar mengajar, J kerap memerintahkan anaknya untuk membawa bekal selama tiga hari dalam seminggu.
J pun terbiasa mengecek makanan yang dibawa para siswanya dari rumah hingga mengajak berdoa sebelum makan.
Jika J melihat ada murid yang membawa bekal tak memenuhi gizi, makanannya bakal ditambah olehnya.
"Kadang saya berikan telur rebus untuk siswa karena ada siswa itu bekalnya kadang cuma sama mi," ucap J.
Wali murid justru memberi dukungan
J menyampaikan, kejadian ini justru membuat banyak wali siswa yang menghubunginya.
Orang tua siswa memberikan semangat kepada J untuk berbuat yang terbaik kepada siswa.
"Alhamdulillah, banyak wali siswa yang memberikan semangat pada saya, dan kejadian ini juga bagian dari ketentuan Allah yang harus saya terima," tuturnya.
(TribunHealth.com)