lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Umumnya, nasi merupakan makanan yang dikonsumsi oleh banyak orang meski bagi beberapa orang ada yang membatasi asupan nasi atau menggantinya dengan sumber karbohidrat lainnya.
Kebutuhan nutrisi tiap individu bisa bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, kesehatan umum, dan preferensi makanan.
Nasi merupakan sumber karbohidrat yang penting dan merupakan makanan pokok bagi banyak orang di berbagai negara, terutama di Asia.
Namun, konsep bahwa setiap orang harus makan nasi setiap hari tidaklah mutlak.
Orang bisa mendapatkan karbohidrat dan nutrisi lain dari berbagai sumber makanan, seperti roti, pasta, kentang, biji-bijian utuh, sayuran, buah-buahan, dan protein hewani atau nabati lainnya.
Baca juga: TERJAWAB Kapan PIP Tahap 3 2023 Cair, Cek Penerima Pakai NIK dan NISN di Link Ini
Penting untuk menciptakan pola makan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing.
Kekurangan variasi dalam pola makan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi tertentu.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan untuk memastikan tubuh mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.
Meski begitu, terlalu banyak makan nasi atau konsumsi karbohidrat yang berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan kadar darah'>gula darah.
Nasi putih, khususnya, memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang berarti cepat dicerna dan diserap oleh tubuh, menyebabkan peningkatan cepat dalam kadar glukosa darah.
Ketika kadar darah'>gula darah naik secara signifikan, pankreas merespons dengan melepaskan insulin untuk membantu sel-sel tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi.
Jika ini terjadi secara berulang dan dalam jumlah besar, dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, yang dapat berkaitan dengan perkembangan diabetes tipe 2.
Baca juga: Bocoran Perhitungan Kenaikan Upah Minimum 2024, Diumumkan Paling Lambat 21 November 2023
Sebaiknya, penting untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna dan memberikan energi secara bertahap, seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan.
Selain itu, mengatur porsi makan nasi dan memilih nasi merah atau nasi berwarna lainnya yang mengandung lebih banyak serat dan nutrisi dapat membantu menjaga kadar darah'>gula darah tetap stabil.
Nah kali ini, ahli kesehatan sekaligus pakar obat herbal dr. Zaidul Akbar membagikan tips mudah mencegah lonjakan darah'>gula darah setelah makan nasi putih.
Lonjakan darah'>gula darah tentu menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang, utamanya setelah mengonsumsi makanan yang kurang baik untuk kesehatan.
Parahnya, risiko naiknya darah'>gula darah bisa berujung diabetes.
Melansir Serambinews.com, dr. Zaidul Akbar menyampaikan jika ada banyak masalah kesehatan yang ditimbulkan apabila gula darah naik termasuk penyakit berat.
Baca juga: Akibat Tak Aktifkan M-Banking, Nasabah Kehilangan Rp 25,6 Miliar karena Ulah Karyawan Tetap Bank
"Bukan hanya kencing manis ya, darah tinggi, autoimun, stroke, jantung, biasanya ga jauh-jauh dari masalah naiknya darah'>gula darah terus menerus sehingga akhirnya tubuh letih dan mulailah konslet disana sini," katanya.
dr. Zaidul Akbar melanjutkan, tubuh manusia ibarat sebuah mesin, jika ada satu alat yang tidak berfungsi dengan baik pada mesin tersebut, maka akan banyak masalah yang ditimbulkan.
"Ibarat sebuah mesin yang akibat arus listik yang tak stabil misalnya, maka onderdil dalam mesin tubuh pasti akan banyak masalah, meski kita gak sama dengan mesin, jauh lebih komplek urusannya, sekedar ilustrasi saja," sambungnya.
Justru kata dr. Zaidul Akbar, penyakit darah tinggi yang selama ini dikenal disebabkan oleh garam, ternyata faktor ini bisa juga disebabkan karena naik turunnya darah'>gula darah.
"Urusan darah tinggi sekalipun, aslinya bukan hanya urusan garam yang selama ini katanya jadi biang kerok (karena garam refinasi si sebenarnya) padahal urusan naik turunnya darah'>gula darah ini malah kontributor utama di penyakit tersebut," imbuhnya.
Lebih lanjut, dr. Zaidul Akbar menerangkan ada delapan cara untuk mencegah lonjakan kadar darah'>gula darah di dalam tubuh yang sering dialami setelah makan.
Beberapa cara berikut ini sangat efektif dalam mengontrol agar gula darah tak langsung melesat setelah mengonsumsi gula olahan atau karbo olahan yang biasanya miskin serat atau enzim tersebut.
Baca juga: Berantas Pinjol Ilegal, OJK Pastikan Satgas Bakalan Terus Tutup Fintech P2P Lending Ilegal
Jangan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat olahan atau gula olahan.
Sebagai solusi, dr. Zaidul Akbar menganjurkan pilihlah karbohidrat yang berserat.
- Konsumsi sayur terlebih dahulu sebelum konsumsi yang mengandung karbohidrat.
- Karbohidrat dimakan terakhir, utamakan sayur dan protein dahulu dikonsumsi, seperti lalapan.
- Campurkan biji-bijian ke dalam nasi putih dan dimasak bersamaan.
- Campurkan virgin coconut oil (VCO) atau minyak zaitun extra virgin ke dalam nasi secukupnya.
- Masukkan rempah ke dalam nasi tersebut, serai, bawang putih, jahe, bawang merah. Semuanya dicampur dalam bentuk irisan kecil.
"Itu rempah dimakan ya waktu makan nasinya, jangan dimuntahin," katanya.
Baca juga: PANDUAN Pencairan Bansos BPNT November Desember 2023, Klik Link Ini
- Berjalanlah 10 menit setelah makan atau 40 langkah lebih kurang.
- Minum cuka (apel, madu, nanas) 1sdt campur air sebelum makan nasi tersebut.
- Puasa
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/Serambinews.com)
Baca berita lainnya di sini.
