TRIBUNHEALTH.COM - Infertilitas atau ketidaksuburan bisa dialami siapa saja.
Meski wanita kerap kali disalahkan, pria juga bisa menjadi penyebab sulit mendapatkan keturunan.
Penyebab paling umum dari infertilitas pada pria adalah kualitas air mani yang buruk, yaitu cairan yang mengandung sperma yang dikeluarkan saat berhubungan seks.
Dilansir Daily Mail dari NHS, kemungkinan penyebab air mani tidak normal meliputi:
- kekurangan sperma, ketika jumlahnya sangat sedikit atau tidak ada sperma sama sekali
- sperma yang tidak bergerak dengan baik, yang pada akhirnya akan mempersulit sperma untuk berenang menuju sel telur
- sperma abnormal, yaitu sperma dengan bentuk yang tidak normal sehingga menyulitkan mereka untuk bergerak dan membuahi sel telur
Namun banyak kasus air mani abnormal yang tidak dapat dijelaskan.
Ada hubungan antara peningkatan suhu skrotum dan penurunan kualitas air mani, meski masih belum pasti apakah mengenakan pakaian dalam yang longgar dapat meningkatkan kesuburan.
Selain itu faktor kesuburan pria dapat disebabkan oleh sederet hal berikut ini.
Baca juga: Bahaya Vape bagi Kesehatan: Testis Mengecil, Jumlah Sperma Turun, dan Gairah Seksual Drop

Testis
Testis memproduksi dan menyimpan sperma.
Jika rusak, hal ini dapat berdampak serius pada kualitas air mani.
Rusaknya testis dapat diakibatkan:
- infeksi pada testis
- kanker testis
- operasi testis
- masalah sejak lahir (cacat bawaan)
- testis tidak turun ke skortum
- cedera pada testis.
Sterilisasi

Beberapa pria memilih untuk menjalani vasektomi jika mereka tidak menginginkan anak.
Ini melibatkan pemotongan dan penutupan saluran yang membawa sperma keluar dari testis (vas deferens) sehingga air mani Anda tidak lagi mengandung sperma.
Vasektomi dapat dilakukan secara terbalik alias dibatalkan, namun operasi pembatalan tersebut biasanya tidak berhasil.
Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah rendahnya tingkat testosteron, hormon seks pria yang terlibat dalam pembuatan sperma.
Hal ini bisa disebabkan oleh tumor, penggunaan obat-obatan terlarang, atau sindrom Klinefelter, sebuah sindrom langka di mana seorang pria dilahirkan dengan kromosom wanita tambahan.
Baca juga: dr. Boyke Beberkan Alasan Utama Pria Selingkuh, Singgung Soal Ranjang hingga Komitmen

Obat-obatan
Jenis obat tertentu terkadang dapat menyebabkan masalah ketidaksuburan.
Beberapa obat yang dimaksud antara lain:
Sulfasalazine
Abat anti-inflamasi yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti penyakit Crohn dan rheumatoid arthritis.
Sulfasalazine dapat menurunkan jumlah sperma, namun efeknya bersifat sementara dan jumlah sperma akan kembali normal ketika berhenti meminumnya.
Steroid anabolik
Obat ini sering digunakan secara ilegal untuk membentuk otot dan meningkatkan kinerja atletik.
Penyalahgunaan steroid anabolik dalam jangka panjang dapat mengurangi jumlah sperma dan mobilitas sperma.
Kemoterapi
Obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi terkadang dapat sangat mengurangi produksi sperma.
Pengobatan herbal
Beberapa pengobatan herbal, seperti ekstrak akar ramuan Tripterygium wilfordii, dapat mempengaruhi produksi sperma atau memperkecil ukuran testis.
Obat-obatan terlarang, seperti ganja dan kokain, juga dapat mempengaruhi kualitas air mani.
(TribunHealth.com)