TRIBUNHEALTH.COM - Perselingkuhan adalah masalah serius dalam sebuah hubungan dan dapat memiliki konsekuensi emosional yang sangat mendalam bagi semua pihak yang terlibat.
Perselingkuhan menghancurkan kepercayaan yang mendasari hubungan.
Ketika seseorang merasa dikhianati oleh pasangan mereka, kepercayaan dalam hubungan itu hancur dan memerlukan waktu dan usaha yang besar untuk membangunnya kembali.
Baik pihak yang berselingkuh maupun yang dikhianati mengalami emosi yang mendalam.
Pihak yang berselingkuh mungkin merasa bersalah, cemas, dan bingung, sementara pihak yang dikhianati sering mengalami marah, kecewa, dan kehilangan harga diri.
Baca juga: Warganet Serukan Boikot Starbucks, McD, Pepsi dan Coca Cola, Ustaz Felix Siauw: Boikot Bukan Solusi
Ada banyak alasan mengapa seseorang bisa berselingkuh, seperti ketidakpuasan dalam hubungan, masalah komunikasi, hasrat yang tidak terpenuhi, atau kurangnya keterikatan emosional.
Sebagian orang meyakini jika perselingkuhan terjadi saat sudah menikah akibat pubertas kedua yang dialami pria berusia 40 tahun an.
Lalu bagaimana Seksolog menanggapi hal ini?

dr. Boyke yang merupakan seorang Seksolog membantah hal ini.
Dilansir dari laman Serambinews.com, dr. Boyke menuturkan jika pubertas kedua tidak ada.
Hal ini karena sejatinya manusia hanya mengalami sekali masa pubertas dalam hidupnya.
Baca juga: Coba Makan Semangka Pakai Garam dan Rasakan Manfaatnya, Begini Kata dr. Zaidul Akbar
"Padahal bukan pubertas, pubertas itu hanya sekali mimpi basah itulah.
Tumbuh rambut di kemaluan dan sebagainya itu pubertas, suara pecah, jerawat.
Tapi kalau sudah 40 tahun mana ada, tumbuh apanya jakunnya.
Lebih cocok kita mengatakan andropause menopause.
Andropause itu menopause pada laki-laki, sementara menopause itu sendiri adalah stopnya kesuburan pada wanita," kata dr. Boyke mengutip akun TikTok @boykewomenscare.
Sementara itu, faktor utama dari perselingkuhan sendiri yang akhirnya menyebabkan perceraian kata dr. Boyke bukan urusan soal ranjang melainkan komitmen berkomunikasi di antara pasangan suami istri.
Baca juga: Tenaga Honorer Dihapus Akhir 2024 dan PPPK Dapat Uang Pensiun, KLIK LINK PDF UU ASN No 20 Tahun 2023
"Jadi kembali ke komitmen perkawinannya nomor satu perselingkuhan itu ternyata bukan terjadi karena masalah seks.
Nomor satu penyebabnya adalah masalah komunikasi.
Komunikasi yang tidak nyambung antara suami dan istri padahal dia sudah lama bertahun-tahun menikah sampai pubertas kedua katanya," kata dr. Boyke
Tak hanya itu, lanjut dr. Boyke, perselingkuhan dan perceraian tidak hanya disebabkan oleh satu pihak saja, tetapi kedua pasangan.
Jika ada pasangan yang selingkuh bahkan berujung perceraian, hal ini disebabkan karena komunikasi yang tidak baik anatara pasangan tersebut bukan karena seksual.
Menurutnya, komunikasi yang buruk menjadi pemicu utama terjadinya perselingkuhan hingga perceraian.
Baca juga: Resep Mie Sehat Ala dr. Zaidul Akbar, Ditambah Sayuran, Daun Bawang dan Beberapa Bahan Ini
Meskipun pasangan tersebut sudah menjalani puluhan tahun hidup bersama, namun jika komunikasi yang buruk antara pasangan tersebut, maka peluang perselingkuhan hingga perceraian dapat terjadi kapan saja.
"Komunikasi yang tidak nyambung antara suami dan istri padahal udah bertahun tahun dia menikah," pungkasnya.
Seperti diketahui, komunikasi merupakan kunci utama dalam menjalani hubungan dengan siapapun termasuk kepada pasangan.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/Serambinews.com)
Baca berita lainnya di sini.