Breaking News:

Foreplay Berhubungan dengan Orgasme, Benarkah? Begini Penjelasan Dokter

Menurut dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS jika saat foreplay sang wanita tidak bugar, kemudian ereksi pria tidak bagus, maka akan menimbulkan masalah.

Pixabay.com
Ilustrasi melakukan foreplay sebelum berhubungan seksual, ini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS 

TRIBUNHEALTH.COM - Orgasme adalah salah satu aspek penting dalam hubungan seksual bagi banyak orang.

Bagi banyak individu, mencapai orgasme adalah sumber kepuasan seksual pribadi.

Orgasme dapat memberikan perasaan relaksasi, euforia, dan kesejahteraan.

Ini adalah cara alami bagi tubuh untuk melepaskan endorfin, yang disebut "hormon bahagia," yang dapat meningkatkan suasana hati.

Baca juga: Ayo Buat Kopi Biji Kurma, dr. Zaidul Akbar Bagikan Caranya, Hanya Sangrai Keringkan Lalu Diblender

Tingkat kesulitan dalam mencapai orgasme bervariasi dari individu ke individu, dan banyak faktor yang memengaruhinya, seperti kesehatan fisik, faktor psikologis, keintiman dengan pasangan, dan sebagainya.

Penelitian menyebutkan jika tujuh diantara sepuluh wanita tidak pernah mencapai orgasme.

Ilustrasi perempuan sulit mencapai orgasme, begini kata Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi perempuan sulit mencapai orgasme, begini kata Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (pixabay.com)

Sehingga teriakan-teriakan orgasme yang dialami adalah palsu alias fake.

Fake orgasme adalah tindakan di mana seseorang menunjukkan tanda-tanda orgasme meskipun sebenarnya mereka tidak mencapai orgasme. 

Perlu menjadi informasi bahwa perempuan cukup sulit untuk mengalami orgasme.

Namun tak semua perempuan seperti ini, adapun beberapa wanita mengaku cukup mudah untuk mencapai orgasme.

2 dari 4 halaman

Orgasme akan menciptakan kepuasan dalam berhubungan seksual.

Baca juga: Tak Terima Pohon Durian Ditebang, Kakek di Temanggung Diamuk Massa, Minta Ganti Rugi Rp 50 Juta

dr. Binsar menjelaskan bahwa pembahasan seksualitas membahas menyangkut empat pilar.

"Reproduksi, punya anak bisa.

Rekreasi, memang kebutuhan.

Keintiman dan relasi.

Nah kalau sudah rekreasinya tidak jalan bagaimana?

Si prianya begitu mudah orgasme, si wanitanya susah banget," ungkap Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: Ramuan Penghilang Alergi Ala dr. Zaidul Akbar: Campur Bahan Ini, Pelan-pelan Alergi Hilang Sendiri

dr. Binsar mengatakan bahwa sangat penting sekali edukasi seksual.

Umumnya, sebelum berhubungan seksual para pasangan melakukan foreplay untuk meningkatkan gairah seksual.

Lantas, benarkah foreplay berhubungan dengan orgasme?

Ilustrasi foreplay sebelum berhubungan seksual, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi foreplay sebelum berhubungan seksual, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (Pixabay.com)
3 dari 4 halaman

Terkait foreplay, sepanjang wanita bugar maka dapat memengaruhi kesiapannya, pembasahan vaginanya, dan suplai darah (di vagina) meningkat.

Hal ini juga berhubungan dengan klitoris atau bagian vagina menjadi siap menerima perangsangan.

Namun jika saat foreplay si wanita tidak bugar, kemudian ereksi pria tidak bagus, maka akan menimbulkan masalah.

Baca juga: 10 LINK Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS & PPPK 2023 Kemenkumham, Kejaksaan, BIN, KPK - MA

dr. Binsar menegaskan bahwa seorang pria harus memiliki ereksi seperti mentimun dan minimal pisang.

Artinya setara dengan derajat empat atau minimal derajat tiga.

Wanita pun juga harus paham bahwa pembasahan vagina harus bagus dan tubuhnya harus bugar.

"Seringkali ada pertanyaan, si wanita punya sakit darah tinggi.

Si wanita punya diabetes, apakah mengganggu kebugaran si wanita?

Jawabannya adalah sangat," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: Asam Lambung Langsung Melayang Berkat Minum Air Cucian Beras, dr. Zaidul Akbar Bagikan Cara Mudahnya

Pasalnya saat ini banyak wanita-wanita berusia 30 hingga 40 tahun mengalami hipertensi.

4 dari 4 halaman

Menurutnya, pola kerja, pola hidup, pola makan sangat memengaruhi.

Akibatnya, yang terjadi adalah suplai darah di dinding vagina berkurang.

Tentu saja hal ini menjadi masalah dalam kehidupan seksual.

Klik di sini untuk mendapatkan referenci vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 20 Juli 2023.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Binsar Martin Sinagapenjelasan dokterMedical SexologistendorfinHormon endorfin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved