TRIBUNHEALTH.COM - Persoalan perut buncit pasti sudah tidak asing lagi terdengar di telinga sobat sehat.
Perut buncit adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perut yang terlihat lebih besar atau membulat dari biasanya.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penumpukan lemak di area perut.
Perut buncit bisa terjadi pada orang-orang dengan berbagai tingkat kelebihan berat badan, meskipun tidak selalu berkaitan dengan kelebihan berat badan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan perut buncit antara lain:
1. Gaya Hidup dan Pola Makan
Konsumsi makanan tinggi lemak, tinggi gula, dan rendah serat, serta kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut.
Baca juga: Jika Mahfud MD Bersedia Jadi Cawapres 2024, Pengasuh Ponpes di Jember Akan Berhenti Salat Istikharah
2. Genetika
Faktor genetika dapat memengaruhi bagaimana lemak didistribusikan dalam tubuh, termasuk cenderung menumpuk di area perut.
3. Kegemukan
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan perut buncit.
4. Pola Makan yang Tidak Sehat
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan atau makan dalam jumlah besar sekaligus dapat mengganggu metabolisme dan menyebabkan penumpukan lemak di perut.
Baca juga: Video Perundungan Siswa SMP di Cilacap Beredar Luas, Korban Dipukul hingga Diseret
5. Stres
Stres kronis dapat memengaruhi hormon tubuh dan menyebabkan penumpukan lemak di perut.
6. Usia
Seiring bertambahnya usia, perubahan hormon dan penurunan metabolisme dapat menyebabkan perut buncit.
7. Kurangnya Aktivitas Fisik
Kurangnya olahraga dan aktivitas fisik juga dapat menyebabkan peningkatan lemak di perut.
Untuk menjaga kesehatan tubuh, seyogyanya sobat sehat memperhatikan pola makan.
Membahas mengenai makanan tidak sehat, terdapat beberapa makanan penyebab perut buncit, kolesterol tinggi dan asam urat yang perlu sobat sehat hindari.
Baca juga: Wanita Terasa Geli Ketika Berhubungan Seksual, Tergolong Normal? Begini Penjelasan Dokter
Hal ini sejalan seperti yang diungkap oleh dr. Zaidul Akbar yang dilansir dari laman Gridhealth.id.
Adapun makanan yang perlu dihindari menurut dr. Zaidul Akbar antara lain:
1. Makanan dari tepung-tepungan

dr. Zaidul Akbar mengatakan, makan tepung-tepungan seperti mie ataupun kue, juga sebabkan perut buncit.
Tak hanya sebabkan perut buncit, makanan berbahan dasar tepung juga bisa memicu asam urat, kolesterol bahkan diabetes.
Sebab, tepung mengandung kalori yang sangat tinggi kata dr. Zaidul Akbar.
Hari ini, beragam makanan lezat diolah dari tepung-tepeungan yang mengandung tinggi kalori.
Jika dikonsumsi secara terus menerus, kalori dalam tepung akan menumpuk dan sebabkan perut buncit.
Alhasil, berat badan naik drastis dan penumpukan lemak terjadi diseluruh tubuh kata dr. Zaidul Akbar.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Sebut 3 Bahan Alami Ini Mampu Atasi Wasir, Bisa Dioleskan pada Daerah Ambeiennya
2. Gorengan

Gorengan merupakan makanan yang mengandung tinggi kalori, apalagi jika diolah dari tepung-tepungan.
Menurut dr. Zaidul Akbar, ada dua hal yang jadi penyebab perut buncit dari gorengan.
Selain tepung, minyak juga jadi akar masalah perut buncit.
Apalagi minyak kelapa mengandung lemak jenuh yang bisa sebabkan penumpukan lemak dalam tubuh.
Jika keseringan mengonsumsi makanan yang diolah menggunakan penggorengan, efeknya sangat fatal.
dr. Zaidul Akbar mengatakan, minyak goreng bisa sebabkan asam urat hingga kolesterol tinggi.
Baca juga: TIPS Meminimalkan Risiko Diet Ketogenik Terhadap Kesehatan Jantung
3. Gula pasir atau makanan tinggi gula

Kebanyakan gula pasir sering dihubungkan dengan munculnya penyakit diabetes.
Bahkan orang-orang cenderung ketagihan kala mengonsumsi gula pasir.
Sebuah fakta mengejutkan diungkap dr. Zaidul Akbar, ternyata gula pasir memang sebabkan kecanduan.
Ngerinya, orang yang kecanduan gula pasir bisa mengalami sakau 8 kali lebih parah dari pecandu kokain.
"Orang yang kecanduan gula pasir, itu 8 kali lebih parah dari kokain," terangnya.
Ada satu lagi makanan tinggi gula yang ternyata, bisa mengundang asam urat.
Makanan tersebut adalah nasi putih.
Baca juga: Mengalami Detak Jantung Terlewat atau Berdebar? Ahli Jantung Sebut Bisa Disebabkan Hal Ini
Sebetulnya, kita semua bisa mencegah risiko asam urat dan kolesterol dengan mengatur menu makanan sehari-hari.
Namun bagi yang kadung terbiasa mengonsumsi makanan tersebut, sebaiknya kita segera mendetox tubuh dengan cara berpuasa.
Ya, berpuasa adalah cara terbaik untuk menahan lapar dan mengondisikan tubuh dalam keadaan lapar.
Cara tersebut efektif mendetoks dan membakar seluruh kalori yang berpotensi menjadi lemak jahat.
"Penyakit metabolik seperti kolesterol, asam urat, juga diabetes bisa diperbaiki dengan cara membuat lebih laparnya, yaitu dengan puasa." ujarnya, dikutip dari YouTube Assabil Channel.
Lalu, bagaimana bisa hanya dengan puasa, kolesterol dan asam urat lenyap?
dr. Zaidul Akbar menjelaskan, seseorang dengan keluhan penyakit kolesterol, asam urat, serta diabetes mesti berpuasa selama 20 jam.
"Lamain laparnya sampe 20 jam," jelasnya.
Baca juga: Masalah yang Dihadapi Wanita Pasca Melahirkan hingga Hubungannya dengan Kehidupan Seksual
Namun, selama 20 jam ini, seseorang tetap diperkenankan untuk makan dan minum.
Makanan dan minuman yang diperbolehkan untuk dikonsumsi adalah kurma, kopi hitam, juga teh hijau tanpa gula kata dr. Zaidul Akbar.
Jika seseorang benar-benar melakukan cara ini selama 20 jam, maka tubuhnya akan jadi mesin pembakar lemak yang sangat efektif.
"Selama 20 jam ini, tubuhnya akan jadi fat burning machine (mesin pembakar lemak)," ucapnya.
Jika lemak sudah terbakar, hormon baik dalam tubuh ibaratnya akan memakan sel-sel rusak penyebab penyakit kolesterol, asam urat, juga diabetes kata dr. Zaidul Akbar.
Baca juga: Wanita Mengalami Penurunan Hasrat Setelah Melahirkan, Benarkah? Begini Penjelasan Dokter
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/Gridhealth.id)
Baca berita lain di sini.