TRIBUNHEALTH.COM - Wanita bisa merasa geli atau tidak nyaman saat berhubungan seksual karena berbagai alasan, yang dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.
Berikut beberapa alasan umum mengapa wanita mungkin merasa geli saat berhubungan seksual:
1. Kekurangan rangsangan atau foreplay yang cukup
Wanita seringkali memerlukan waktu yang lebih lama dan rangsangan yang cukup sebelum merasa siap untuk berhubungan seksual.
Kurangnya foreplay atau rangsangan yang memadai dapat membuat wanita merasa geli atau tidak cukup terangsang.
2. Ketegangan atau kecemasan
Stres, kecemasan, atau ketegangan emosional dapat memengaruhi respons seksual seseorang.
Ini bisa membuat seseorang merasa geli atau kurang nyaman selama berhubungan seksual.
Baca juga: Masalah yang Dihadapi Wanita Pasca Melahirkan hingga Hubungannya dengan Kehidupan Seksual
3. Kurangnya pelumas alami
Ketiadaan pelumas alami pada saat hubungan seksual dapat menyebabkan gesekan yang tidak nyaman atau perasaan geli.
Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk kurangnya rangsangan sebelumnya atau masalah kesehatan.
4. Teknik atau posisi seks yang tidak tepat
Pengalaman seksual yang tidak memadai atau pemilihan posisi yang salah dapat membuat wanita merasa geli atau tidak nyaman selama berhubungan seksual.
5. Kondisi medis atau infeksi
Beberapa kondisi medis, seperti infeksi saluran kencing atau masalah ginekologis, bisa menyebabkan rasa geli atau nyeri selama berhubungan seksual.
Baca juga: Wanita Mengalami Penurunan Hasrat Setelah Melahirkan, Benarkah? Begini Penjelasan Dokter
6. Gangguan seksual
Gangguan seksual seperti dispareunia (nyeri saat berhubungan seksual) atau vaginismus (ketegangan otot vagina yang menyebabkan kesulitan penetrasi) dapat membuat wanita merasa geli atau tidak nyaman selama berhubungan seksual.
7. Kurangnya komunikasi dengan pasangan
Komunikasi yang buruk atau ketidakpahaman antara pasangan tentang preferensi seksual masing-masing dapat menyebabkan pengalaman yang kurang menyenangkan.
Sebagai informasi, vagina pada wanita mengandung banyak ujung serabut saraf yang sensitif terhadap berbagai rangsangan.
Pasalnya aktivitas seksual mulai dari foreplay atau pemanasan hingga ejakulasi (pengeluaran cairan semen dan sperma) bisa dipersepsikan sebagai sensasi geli atau kepuasan seksual.
Baca juga: Latihan Fisik untuk Penderita Asma yang Aman Beserta Panduannya
Lalu, rasa geli saat berhubungan seksual apakah tergolong wajar?
"Kita harus membedakan dua hal, rasa geli yang disebabkan oleh sensasi berlebihan mungkin karena tentang rasa trauma sensitifitas.
Ada wanita yang kalau dipegang misalnya perutnya atau paha bagian dalam langsung geli gitu kan atau ada dipegang lehernya langsung tidak mau," pungkas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Rasa geli yang dirasakan saat berhubungan seksual bisa bersifat lokal.
Selain itu juga bisa disebabkan karena gairah yang sudah menghilang.
Perlu menjadi informasi, seseorang bisa saja kehilangan gairah.
Respon seorang wanita jika libidonya sudah hilang ada dua, pertama karena wanita menolak.
Baca juga: Pilih Makanan untuk Balita dan Ibu Hamil dengan Bijak
"Jadi menolak tidak lagi ingin (berhubungan seksual), karena badan capek atau gimana atau yang kedua dia (wanita) mengiyakan tapi rasa geli reaksinya.
Jadi dipegang lah puting susunya untuk perangsangan oleh pasangan lakinya atau suaminya malah bukan terangsang tapi malah geli," tandas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Menurutnya, hal ini banyak terjadi.
Bahkan hal ini dikeluhkan oleh kaum adam.
Baca juga: Putri Anne Ogak Bongkar Aib Rumah Tangga, Istri Arya Saloka Tolak Undangan TV
"Istri saya geli dok, kagak bisa untuk menikmati lagi yang namanya hubungan seksual.
Dirangsang pun tidak mau, sehingga saya katakan bahwa memang menjadi masalah buat kita, artinya di dalam kehidupan seksual ini rasa geli akibat dari penurunan kadar hormon estrogen," imbuhnya.
Sobat sehat perlu tahu jika ternyata rasa geli dapat disebabkan karena penurunan kadar hormon estrogen, terutama pasca menopause.
Pasca menopause adalah kondisi dimana kadar hormon estrogen sudah turun.
"Tidak saja didapati waktu yang namanya si wanita itu mencapai umur 50 an keatas, tapi juga mungkin disebabkan oleh si wanita itu pernah mengalami operasi angkat rahim, angkat ovarium," tambahnya.
Baca juga: PIRAMIDA TOBA 120 M Ditemukan, Menkomarves Luhut Cek Lokasi, Setahun Dirahasiakan Mulai Go Public
Bagi kaum wanita yang sudah pernah melakukan pengangkatan indung telur bagian kiri kanan maupun pengangkatan rahim maka perlu berhati-hati dengan kondisi menopause dini.
Wanita yang mengalami menopause dini akan mengalami kadar estrogen yang drop atau turun.
Tentu saja hal ini akan mengakibatkan gangguan kebugaran seksual maupun kehidupan seksualnya.
Biasanya nanti ketika disentuh oleh pasangan prianya, si wanita tidak akan lagi menikmati.
Bahkan penetrasi penis ke dalam vagina bisa menimbulkan nyeri.
Wanita akan mengalami kesakitan akibat vaginanya kering.
Baca juga: 9 Kementerian Buka Pendaftaran PPPK 2023 Khusus S1 Semua Jurusan, Ada Kemendag hingga Kemhan
"Itu di dalam vagina (kering), tapi di luar vagina, area puting susu atau area badan yang lain terasa geli," ujar dr. Binsar.
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 02 Februari 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.