TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan menstruasi mengacu pada berbagai masalah yang dapat terjadi dalam siklus menstruasi wanita yang dapat mempengaruhi aliran darah, lamanya menstruasi, atau interval antara menstruasi.
Kondisi ini bisa berupa perdarahan menstruasi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, siklus menstruasi yang tidak beraturan, dan bahkan tidak haid sama sekali.
Umumnya terdapat beragam hal yang meningkatkan risiko seorang wanita mengalami gangguan menstruasi.
Baca juga: 4 Tips Mencegah Lonjakan Gula Darah setelah Makan, Penting bagi Penderita Diabetes
Beberapa gangguan menstruasi yang umum termasuk:
1. Amenore
Amenore adalah kondisi di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama lebih dari tiga siklus menstruasi berturut-turut.
Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakseimbangan hormon, masalah nutrisi, gangguan tiroid, atau penyebab lainnya.
2. Menoragi
Menoragia adalah kondisi di mana seorang wanita mengalami menstruasi dengan aliran yang sangat berat atau berkepanjangan.
Ini bisa disebabkan oleh fibroid rahim, polip rahim, gangguan pembekuan darah, atau masalah hormon.
Baca juga: Sosok PNS Disperindag Curi HP Siswi SMA, Sebut Curi HP Buat Beli Rokok dan Mengaku Khilaf

3. Oligomenore
Oligomenore adalah kondisi di mana interval antara menstruasi lebih panjang dari siklus normal yang biasanya adalah sekitar 21-35 hari.
Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor termasuk masalah hormon, sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau perubahan berat badan.
4. Dismenore
Dismenore adalah nyeri hebat atau kram yang terjadi selama menstruasi.
Ini adalah gejala umum, tetapi dalam beberapa kasus, nyeri tersebut bisa sangat parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Ini Tips Menurunkan Berat Badan Tanpa Mengikuti Diet Tertentu, Kuncinya Makan Seimbang
5. Haid tidak teratur
Beberapa wanita mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur, di mana siklus mereka tidak teratur atau tidak dapat diprediksi.
6. Premenstrual Syndrome (PMS)
PMS adalah kelompok gejala fisik dan emosional yang muncul beberapa hari hingga dua minggu sebelum menstruasi.
Gejala PMS dapat mencakup perubahan mood, nyeri payudara, perut kembung, dan gangguan tidur.
Namun perlu dipahami jika menstruasi atau haid adalah kejadian suatu periode siklus dimana sel telur, dinding rahim bersama darah keluar.
Baca juga: 3 Strategi Pengobatan Tetanus yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Terjadinya Keparahan

"Sekarang kalau ada gangguan, berarti ada gangguan-gangguan yang menyebabkan mekanisme tadi tidak terjadi.
Saya ambil contoh seorang ibu mens biasa 5 hari, siklusnya 28 atau 30 hari, ini normal.
Tiba-tiba dia dapat stres, stres itu bisa fisik bisa psikis, entah tuntutan kerjaan, entah dia pikiran, bisa saja dia tidak mens," pungkas dr. Mirsa.
Ternyata pada saat dilakukan pemeriksaan tidak terjadi masalah apapun.
Berdasarkan penuturan Dokter Spesialis Kandungan, dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K) salah satu hormon pengatur menstruasi ada di otak yang disebut gonadotropin.
"Jadi kalau itu tertekan atau terpacu berhubungan langsung dengan estrogen dan progesteron tadi," terangnya.
Baca juga: Ngemil saat Diet, Kenapa Tidak? Ngemil Kacang Jenis Ini Justru Bisa Membantu Penurunan Berat Badan
Gonadotropin merupakan hormon yang diproduksi oleh aktivitas sel pada ovarium dan testis.
Kondisi ini biasa disebut sebagai gangguan menstruasi murni.
Namun apabila terdapat tumor disebut sebagai pendarahan uterus tidak normal.
dr. Mirsa membenarkan jika penyebab gangguan menstruasi atau haid banyak sekali.
Ketika menghadapi gangguan menstruasi, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau dokter.
Diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai dapat membantu mengatasi gangguan menstruasi dan meningkatkan kualitas hidup.
Pengobatan yang diberikan akan bergantung pada penyebab gangguan menstruasi tersebut, dan bisa melibatkan perubahan gaya hidup, obat-obatan, atau prosedur medis jika diperlukan.
Baca juga: Salma Salsabil Dikecam Imbas Aksinya yang Mengubah Lirik Lagu Stasiun Balapan dengan Kata Kasar
Penjelasan Dokter Spesialis Kandungan, dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita edisi 02 Maret 2022.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.