TRIBUNHEALTH.COM - Anemia pada anak memiliki pengaruh besar pada kehidupannya.
Rupanya anemia berisiko membuat seorang anak mengalami stunting.
Bahkan kondisi ini juga berpengaruh pada kecerdasannya.
Penting bagi para orang tua untuk memperhatikan pemenuhan gizi sang buah hati.
Tips cegah anemia pada anak
Baca juga: Hobi Makan Seblak? dr. Zaidul Akbar Beri Tips Agar Tak Alami Lonjakan Gula Darah
1. Ketika anak mengijak usia 4-6 bulan, orang tua harus meminta suplementasi zat besi kepada dokter spesialis anak atau dokter terdekat
Biasanya dokter spesialis anak akan rutin memberikan suplementasi zat besi.
Konsumsi suplemen zat besi setiap hari boleh saja, namun perlu dipastikan bahwa anak tidak mengalami anemia atau kekurangan zat besi.
Hal ini bisa dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium darah.
Jika screening atau pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi HB dan zat besi di dalam tubuh anak sudah cukup, maka orang tua boleh untuk tidak memberikan suplementasi zat besi.
Namun jika belum dilakukan screening atau pemeriksaan laboratorium, maka ada baiknya seorang anak yang berusia 4-6 bulan diberikan suplementasi zat besi sampai usia 2 tahun.
Karena di usia 2 tahun pertama kehidupan inilah anak membutuhkan banyak zat besi untuk tumbuh kembangnya.
2. Memastikan pemberian MPASI dengan baik
Baca juga: Ingin Glowing Tanpa Skincare? dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips dan Rahasianya, Bisa Makan Ceker Ayam
MPASI yang diberikan pada anak harus cukup mengandung sumber-sumber zat besi.
Sumber zat besi terbaik adalah hati ayam dan daging yang berwarna merah.
dr. Devie mengimbau untuk tidak terlalu sering memberikan teh mengingat banyak masyarakat Indonesia yang memberikan teh kepada sang buah hati, terutama setelah makan.
Perlu menjadi informasi jika zat besi di dalam tubuh akan menjadi lebih sulit terserap apabila ada teh, kopi atau coklat di dalam saluran cerna kita.
Jadi pastikan setelah makan, sumber-sumber yang mengandung zat besi atau setelah mengonsumsi suplemen zat besi untuk tidak minum teh, kopi atau coklat.
Baca juga: HEBOH Mahasiswi Kristen Dapat Nilai A di Mata Kuliah Al-Islam, Pihak Muhammadiyah Beri Tanggapan
Minum teh boleh saja asalkan tidak setelah makan atau setelah konsumsi suplemen zat besi.
3. Jangan melupakan pemberian ASI eksklusif
Pemberian ASI merupakan salah satu upaya untuk mencegah kekurangan zat besi.
Para ibu seyogyanya memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
BERITA LAIN >>> Anemia Pada Anak Bisa Terjadi Sejak Bayi, Orang Tua Harus Penuhi Sumber Zat Besi di Dalam MPASI
Nampaknya kasus anemia pada anak di Indonesia masih cukup tinggi.
Anemia yang dialami anak membuatnya tampak lesu.
Bahkan tak jarang anak yang anemia menjadi kurang semangat dalam menjalani aktivitas.
Tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap proses belajarnya.
Baca juga: Dulu Dihujat Karena Bandingkan Manusia dan Hewan, Artis Ini Banting Setir jadi Staf Ahli Kemenpora
Salah satu penyebab masih tingginya kasus anemia pada anak adalah praktik pemberian MPASI atau makanan pendamping ASI masih belum tepat dalam beberapa kehidupan masyarakat.
Dimana kurangnya pemberian sumber zat besi di dalam MPASI.
dr. Devie menegaskan jika kandungan gizi yang diberikan kepada anak harus seimbang.
Di dalam makanan buah hati harus mengandung karbohidrat, protein hewani dan lemak.
Khusus pada anak dibawah usia 2 tahun, orang tua harus lebih mengandalkan pemenuhan gizi dari protein hewani dan bukanlah dari nabati.
Hal ini karena sumber-sumber protein hewani dinilai lebih lengkap kandungan asam amino untuk menunjang tumbuh kembang anak.
Pemenuhan kebutuhan zat besi untuk mencegah anemia diperoleh dari sumber-sumber hewani dan bukanlah dari sayur.
Lalu, anemia pada anak sering terjadi pada usia berapa?
Menurut dr. Devie, semua akan berisiko mengalami anemia.
Pasalnya tidak ada usia khusus.
Bahkan sejak dari bayi pun dokter bisa menjumpai anak yang menderita anemia.
Sementara anemia pada remaja wanita biasanya terjadi pada usia-usia setelah menstruasi.
Baca juga: MENGEJUTKAN! Dikira Istri Pejabat Ternyata Nyonya N Si Ratu Narkoba Asal Aceh, Sering Tampil Glamor
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 13 Juli 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.