Breaking News:

Dok, Benarkah Mata Silinder Bisa Disebabkan oleh Genetik? Simak Penjelasan Dokter Spesialis Mata

dr. Naziya menjawab tentang mata silinder bisa disebabkan oleh faktor genetik.

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels
Ilustrasi masalah mata anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Apakah benar mata silinder atau astigmatisme bisa disebabkan oleh faktor genetik?

Terkait hal ini, Dokter Spesialis Mata RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Naziya, Sp.M memberi penjelasan.

dr. Naziya membenarkan bahwa mata silinder bisa disebabkan oleh faktor genetik.

Hal itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber program Healthy Talk TribunHealth.com.

"Itu fakta ya, bukan mitos," katanya.

Baca juga: 5 Cara Jaga Kesehatan Mata agar Terhindar dari Berbagai Kelainan, Ikuti Panduan dr. Naziya, Sp. M

Ilustrasi rabun dekat pada anak
Ilustrasi rabun dekat pada anak (Pexels)

Bahkan dr. Naziya menjelaskan bahwa bukan hanya mata silinder saja yang disebabkan faktor genetik.

Mata minus dan plus pun bisa dipengaruhi oleh genetik.

"Jadi nggak cuma silinder, yang minus juga begitu, juga dengan plus itu sangat bersifat genetik," tambahnya.

"Yang penyebab utama ada genetik karena tadi bentuk bola mata tadi. Jadi sebenarnya kelainan refraksi atau indeks bias sinar yang masuk ke dalam mata yang ada tiga tadi, itu sebenarnya bukan penyakit tapi suatu kelainan sinar yang jatuh ke dalam yang tidak tepat jatuh di saraf mata," tandasnya.

Baca juga: Ingin Sehat? dr. Zaidul Akbar Anjurkan untuk Berhenti Konsumsi 5 Jenis Makanan Berikut

3 Kelainan Refraksi yang Sering Terjadi pada Anak

Ilustrasi masalah mata anak
Ilustrasi masalah mata anak (Pexels)
2 dari 3 halaman

Dirinya menyebut kelainan refraksi termasuk satu di antara sekian masalah mata yang banyak terjadi pada anak.

"Paling banyak sebenarnya kelainan refraksi," katanya, kepada TribunHealth.com dalam program Healthy Talk.

Kelainan refraksi pada anak antara lain rabun jauh, rabun dekat, dan juga mata silinder.

Rabun jauh dikenal sebagai miopia dalam dunia medis.

Baca juga: Bisakah Penyakit Katarak Terjadi pada Bayi? Simak Penjelasan Dokter Spesialis Mata Berikut

Ilustrasi masalah mata anak
Ilustrasi masalah mata anak (Pexels)

Nantinya, anak yang memiliki rabun jauh perlu menggunakan kacamata negatif atau minus.

"Nah itu nanti dibantu dengan lensa kacamata lensa yang series negatif atau minus," kata dr. Naziya.

"Yang kedua itu hipermetropia atau rabun dekat, nanti dibantu dengan lensa plus."

Kelainan refraksi yang ketiga adalah astigmatisme atau mata silinder.

Kondisi ini bisa dibantu dengan kacamata silinder.

Dapatkan produk kesehatan di sini

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMata SilinderDokter Spesialis Matagenetikdr. Naziya
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved