TRIBUNHEALTH.COM - Para peneliti mengingatkan bahwa biskuit, kue, dan minuman bersoda dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa asupan gula tambahan yang berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya penyakit tertentu.
Gula tambahan sendiri kerap menjadi bahan yang tak bisa dilepaskan dari makanan yang disebutkan di awal.
Sementara itu, batu ginjal adalah kondisi yang disebabkan oleh produk limbah dalam kristal pembentuk darah.
Seiring waktu, kristal dapat menumpuk membentuk benjolan seperti batu yang keras, yang menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
Jika tak mendapatkan penanganan yang benar, batu ginjal bisa memicu infeksi.
Baca juga: Kurangi Asupan Gula untuk Mengatasi Muka Berjerawat, Pakar Jelaskan Tanda Terlalu Banyak Makan Gula

Penelitian baru telah menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa minuman yang ditambah gula, permen, es krim, kue, dan biskuit tampaknya meningkatkan risiko pengembangan kondisi tersebut.
Peneliti dari Rumah Sakit Afiliasi North Sichuan Medical College di China menganalisis data hampir 30.000 orang yang dikumpulkan selama 11 tahun.
Peserta melaporkan sendiri jika mereka memiliki riwayat batu ginjal, dan asupan gula tambahan harian mereka diperkirakan dari diet yang dilaporkan.
Analisis mengungkapkan mereka yang mengonsumsi gula tambahan paling banyak memiliki peluang 39 persen lebih besar untuk mengembangkan batu ginjal selama penelitian.
Demikian pula, mereka yang memperoleh lebih dari seperempat energi totalnya dari gula tambahan, 88 persen lebih mungkin mengembangkan kondisi tersebut.
Baca juga: Batu Ginjal Pria Ini Lebih Besar dari Ginjalnya Sendiri, Anehnya Masih Tetap Berfungsi Normal

Faktor risiko batu ginjal yang diketahui termasuk pria dewasa, obesitas, diare kronis, dehidrasi, dan diabetes.
Sekarang, para peneliti mengatakan peningkatan konsumsi gula tambahan harus ditambahkan ke dalam daftar yang perlu dibatasi.
Penulis utama Dr Shan Yin berkata: "Studi kami adalah studi pertama yang melaporkan hubungan antara konsumsi gula tambahan dan batu ginjal."
"Ini menunjukkan bahwa membatasi asupan gula tambahan dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal."
Temuan ini dipresentasikan dalam jurnal Frontiers in Nutrition.
Baca juga: 4 Efek Samping Makan Terong yang Bisa Terjadi, Mulai dari Alergi hingga Risiko Batu Ginjal
Fakta lainnya seputar batu ginjal

Diberitakan sebelumnya, batu ginjal adalah masalah kesehatan yang perlu tindakan medis.
Batu ginjal adalah endapan keras yang menyatu dalam urine pekat yang menyebabkan rasa sakit.
Batu-batu ini adalah kristal garam yang terbentuk ketika garam berada pada konsentrasi yang sangat tinggi atau pelarutnya lebih sedikit.
Berikut ini fakta-fakta seputar batu ginjal, dilansir TribunHealth.com dari Times of India.
Baca juga: Banyak Minum Air Putih Bisa Bantu Atasi Sembelit hingga Masalah Batu Ginjal
Penyebab terbesar batu ginjal
Tirthankar Mohanty, Konsultan Nephrologist, Rumah Sakit Manipal, Ghaziabad memberi penjelasan mengenai penyakit batu ginjal.
Menurutnya ada beragam faktor risiko yang turut berkontribusi pada kemungkinan seseorang terkena masalah ginjal.
“... Risiko batu ginjal sangat tinggi karena gaya hidup, genetika, dan kondisi cuaca. CA oksalat, CA fosfat, asam urat dan struvite (batu infeksi) adalah 4 batu yang paling umum. Berbicara tentang kondisi gaya hidup, kebanyakan orang cenderung minum lebih sedikit air bahkan ketika mereka terus-menerus terpapar lingkungan yang ekstrem,” paparnya.

Asupan daging yang berlebihan dapat menimbulkan ancaman
Selain itu, ada penyebab lain yang bisa memicu batu ginjal.
Protein hewani yang berlebihan merupakan faktor risiko terjadinya CA dan batu asam urat, yang pada akhirnya berisiko terhadap ginjal.
Asupan garam yang tinggi dan pasien dengan beberapa gangguan usus juga berisiko terkena oksalat.
Baca juga: Tak Kalah dari Daging Merah, Ini Sederet Manfaat Konsumsi Daging Ayam: Bagus untuk Jaga Berat Badan
ISK juga dapat meningkatkan risiko batu ginjal
“Pada saat yang sama, masalah ISK yang sering terjadi karena beberapa bakteri dapat menyebabkan batu infeksi," katanya.
Namun ada kalanya meski seseorang tinggal di wilayah yang sama dan memiliki kebiasaan makan yang serupa, banyak orang masih tidak mengembangkan batu ginjal.
"Ini menunjukkan kecenderungan genetik terhadap batu ginjal pada beberapa individu juga merupakan faktor risiko utama,” kata Dr. Mohanty.
Cara minimalkan risiko batu ginjal
Kebiasaan diet dan tingkat aktivitas fisik memainkan peran utama dalam mengurangi faktor risiko ini.
Asupan rendah garam dan minum sekitar 3 liter air per hari sangat membantu menjaga urine tetap encer.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)