TRIBUNHEALTH.COM - Pernahkah sobat sehat mendengar istilah kentut vagina atau buang air dari kemaluan wanita?
Penyebab umum dari kentut vagina ini adalah aktivitas seksual yang dilakukan dengan pasangan.
Gesekan yang terjadi selama berhubungan seksual mengakibatkan udara masuk dan menjadi terperangkap di dalam vagina.
Ketika otot tegang karena orgasme, maka gas akan keluar dan menimbulkan suara yang terdengar mirip gelembung.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang merupakan seorang Medical Sexologist menjelaskan jika kondisi ini tidak bisa dihindari.
Baca juga: Mengetahui Penyebab hingga Cara Mengatasi Bibir Kering dan Mengelupas
"Yang paling penting adalah begini buat saya sebagai seorang sexolog, buat para wanita ya.
Pertama, para wanita tubuhnya harus bugar ya, hasrat seksnya harus bagus, sehat.
Lalu yang kedua pembasahannya harus bagus.
Itu untuk menciptakan hubungan seks yang sehat.
Lalu yang ketiga mengalami orgasme, artinya klitorisnya, G-Spotnya bagus, mengalami orgasme saat hubungan dengan pasangan seksual Anda.
Yang terakhir adalah yang namanya apabila muncul bunyi-bunyian ya, kentut vagina ini abaikan saja.
Itu nggak masalah, nggak penting juga tetapi wajar.
Tetapi tidak setiap wanita bisa mengalami hal demikian," pesan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Tenaga Honorer Sudah Masuk Database BKN Menpan-RB, DPR Ingin Tenaga Honorer Diangkat Jadi PPPK

Baca juga: 13 Kali Anak Gagal Ujian SIM, Ibu di Gresik Ngamuk ke Kapolri,Marita Tak Mau Anak Jadi Pemain Sirkus
Menurutnya, banyak pertanyaan yang muncul dari para wanita mengenai apakah setelah menopause tetap muncul kentut vagina?
Perlu diingat ya sobat sehat, setelah wanita mengalami menopause tetap bisa melakukan hubungan seksual.
Dokter menegaskan jika setelah menopause, wanita harus dan tetap bisa melakukan hubungan seksual.
Oleh karena itu, jika pembasahan vagina kurang seyogyanya harus segera diperbaiki.
Perlu menjadi informasi, gairah seksual wanita akan diikuti dengan pembasahan yang bagus.
Apabila gairah seksual itu menurun, libido menurun, dan hasratnya menurun, biasanya pembasahannya kurang bagus.
Kondisi ini umumnya dialami oleh wanita-wanita pasca menopause.
Baca juga: SOSOK Mariana, Wanita 41 Tahun yang Nikahi Remaja, Profesinya Disorot, Ternyata Juragan & Kaya Raya
BERITA LAIN: Fenomena Kentut Vagina, Dokter Ungkap Penyebab Buang Angin dari Miss V
Rupanya kentut tak hanya keluar dari lubang anus saja, vagina pun juga diyakini bisa mengeluarkan kentut.
Sering menjadi banyak pertanyaan sobat sehat, bagaimana mungkin vagina bisa kentut?
Untuk mengetahuinya, sebaiknya simak penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS berikut ini.

Baca juga: FULL BAHAGIA Gaji PNS dan PPPK Akan Naik hingga Rp 6 Juta di Agustus 2023, Inilah Perbandingannya
"Jadi kentut vagina itu sebetulnya adalah bukan vaginanya itu seperti usus yang bergerak lalu mengeluarkan kentut melalui anus, bukan seperti itu.
Jadi pada waktu yang namanya hubungan seks.
Kita tahu hubungan seks itu kan penisnya kan keluar masuk yah.
Pada waktu penis keluar masuk di vagina itu, nah itu menciptakan yang namanya traping air, jadi udara yang terperangkap begitu.
Sehingga akhirnya bisa seperti bahasa kedokterannya flatus atau kentut, begitu.
Tapi sebetulnya itu udara," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Sebenarnya kondisi ini bukanlah suatu masalah dan tidak memiliki makna yang berarti.
Hal ini terjadi akibat gerakan penis yang naik turun di dalam vagina.
Kondisi ini terjadi jika kesehatan vagina baik dan pembasahannya bagus.
Pasalnya, tidak semua orang mengalami kentut vagina.
Wanita yang memiliki vagina kering, umumnya tidak mengalami kentut vagina.
Wanita yang memiliki pembasahan bagus, maka pada saat penis masuk ke dalam vaginalah fenomena kentut vagina terjadi.
Baca juga: Sering Bau Mulut saat Bangun Tidur? Berikut Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

"Tapi kalau dia (wanita) vaginanya kering, terus ada rasa sakit.
Yang kedua ya ereksinya tidak terlalu bagus, si prianya sulit.
Jadi kentut vagina itu sebetulnya vagina yang biasa, normal.
Bukan sesuatu yang wow dan tidak mengganggu proses hubungan seksual.
Cuman kan ini diangkat karena ini fenomena pada beberapa wanita," pungkas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Pasalnya banyak hal yang terjadi atau berkembang dalam kehidupan masyarakat terkait persoalan hubungan seksual.
Baca juga: Cara Memilih Sabun Mandi Sesuai Jenis Kulit, Berikut Aspek yang Perlu Diperhatikan
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 09 Maret 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.