lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Ada anggapan bahwa asap rokok yang terhirup anak-anak bisa menyebabkan tuberkulosis atau paru-paru.
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Nirmala Suri, dr. Hendra Wardhana, Sp.A, memberi bantahan.
Dia menyebut penyebab TBC hanya satu, yakni bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Dengan demikian rokok tidak bisa menyebabkan TBC pada anak, meski tetap berbahaya.
"Sebetulnya tidak. Jadi, berbeda," kata dr. Hendra.
"TB itu penyebabnya cuman satu, yaitu karena bakteri Mycobacterium tuberculosis."
Baca juga: 4 Tips Cara Mengatasi Kecemasan: Berhenti Merokok dan Hindari Kopi Sementara Waktu
Hanya saja bayi yang menghirup asap rokok memang berbahaya.
"Asap rokok itu baik perokok yang aktif maupun yang perokok yang pasif itu sebetulnya sama bahayanya."
"Jadi, misalnya ada yang bapak-bapak yang mikir, 'ah saya mau ngerokok di luar aja lah, habis itu masuk ke dalam ruangan' itu ternyata sama aja," papar dr. Hendra.
Pasalnya asap rokok masih bisa menempel di rambut, baju, badan, dan benda-benda lain yang berada di sekitar.
Partikel-partikel ini masih berbahaya dan bisa mengiritasi paru-paru.
"Nah, jadi istilahnya, Nah itu tadi sifatnya itu bukan dia menyebabkan TB, nggak."
"Tapi partikel-partikel kecilnya, partikel-partikel halus, itu dia mengiritasi paru-parunya si kecil, paru-paru anaknya," pungkasnya.
Baca juga: Jangan Salah, Ternyata Merokok dan Konsumsi Alkohol Mempengaruhi Kesehatan Seksual
Jika paru-paru anak sudah teriritasi, maka bisa saja mudah terkena virus atau bakteri.
"Kalau paru-paru yang udah teriritasi tadi istilahnya jadi sensitif nih, jadi ada bakteri atau virus yang masuk itu langsung bisa menimbulkan, istilah seperti itu."
"Jadi tidak bisa menimbulkan TB secara langsung, lebih tidak langsungnya karena tadi paru-parunya yang teriritasi akibat paparan asap rokok."
Baca juga: Tak Hanya Merokok, Paparan Polusi dan Sederet Hal Berikut Juga Bikin Paru-paru Tidak Sehat
Jenis-jenis TBC pada anak
Kepada TribunHealth.com, dr. Hendra mejelaskan bahwa TB tidak hanya menyerang paru-paru saja.
Dengan demikian gejala penyakit ini juga tak hanya batuk.
Apa lagi gejala TB pada anak memang tidak khas dan masih umum.
"Jadi orang awam itu biasanya kenalnya TB paru ya, TB paru aja. Hanya gejalanya berupa batuk-batuk, sesak," katanya.
Baca juga: Dokter: Berat Badan Anak Seret Bisa Jadi Tanda TBC, Waspada jika Disertai Batuk Lebih dari 2 Minggu
"Padahal kan gejalanya pada anak itu tidak spesifik," lanjut dr. Hendra.
Lebih lanjut, dr. Hendra menyebut ada kondisi yang dinamakan TB ekstra paru, ketika bakteri menyerang area lain.
"Sebetulnya ada lagi gejala-gejala yang lain yang kita sebutnya dengan TB ekstra paru. TB ekstra paru itu seperti bisa TB tulang, TB otak, kemudian ada TB lain juga, ada TB kelenjar dan berbagai jenis lainnya," paparnya.
Baca juga: Sederet Tips Atasi Batuk Berdahak dengan Pengobatan Rumahan
"Istilahnya untuk TB sendiri, itu pun ada yang namanya TB aktif, ada yang TB laten, dan juga sakit TB."
"TB laten itu istilahnya dia sudah ada kuman TB-nya, tapi istilahnya masih tempur dengan antibodi dalam tubuhnya, sehingga belum menimbulkan gejala."
"Nah, kalau udah sakit TB, yang sudah ada gejala-gejalanya, BB seret, batuk-batuk, dan lain-lain, itu biasanya dia sudah ada kuman TB-nya dan sudah menimbulkan gejala seperti itu," tandasnya.
Dapatkan produk-produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)
