TRIBUNHEALTH.COM - Ritual pengobatan alternatif di Danau Quarry Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor memakan korban jiwa.
Dalam peristiwa ini, tersangka diketahui berinisial AN (51).
Tersangka mengaku sudah sejak 10 tahun silam melakukan praktik pengobatan di danau tersebut.
Hal itu diungkap Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sighiro usai menetapkan AN sebagai tersangka pada Minggu (16/7/2023).
Dikutip Tribunhealth.com dari laman TribunnewsDepok.com, AN diduga jadi dalang di balik tewasnya tiga orang berinisial MDP (20), B (25), dan C (25).
Baca juga: 7 Tips Meningkatkan Kesuburan Wanita Agar Cepat Hamil, Salah Satunya Jaga Berat Badan Tetap Ideal
Tiga orang tersebut ditemukan tewas mengambang usai dikabarkan tenggelam.
Mereka tewas usai mengikuti ritual yang dikomandoi AN.
Menurut AKP Yohannes Redhoi Sighiro, AN mengaku sebagai akhi pengobatan tradisional atau guru spiritual yang biasa mengobati orang-orang dengan berbagai macam penyakit.
Kepada polisi AN (51) mengaku sudah melakukan praktik sudah lebih dari 10 tahun.
"Yang bersangkutan mengaku dari tahun 2005 sudah melakukan pengobatan kami masih menelusuri hal tersebut, namun kejadian ini memang baru kali pertama menurut keterangan warga juga para saksi yang sudah kami periksa juga keterangan dari tersangka," ungkapnya.
Ia juga mengatakan tidak semua penyakit dapat diobati di Danau Quarry, hanya penyakit yang berkaitan dengan mental saja yang diobati di Danau milik PT. Pemjaya Quarry Manggala itu.
"Tapi untuk pengobatan pengobatan jenis-jenis penyakit lain tidak dilakukan di danau, khusus untuk ODGJ dilakukan di danau dengan menyiramkan air dan memasukan pasiennya ke pinggir atau tepi danau," tandasnya.
Akibat perbuatannya tersebut AN pun dikenakan pasal kelalaian sehingga menyebabkan nyawa orang lain melayang.
Hal tersebut diungkap Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Baca juga: Jangan Sekali-sekali Menyentuh atau Meremas Testis, dr. Binsar: Bukan Area Sensitif
"Betul, karena dia yang membawa orang itu (korban) ke danau," ujar AKBP Rio Wahyu Anggoro, Minggu (16/7/2023).
Kini, AN sudah dibawa ke Mako Polres Bogor guna dimintai keterangan hingga penahanan.
Terkait ditetapkannya AN sebagai tersangka, keluarga korban mengurai tanggapan.
Mereka berharap sang dukun bisa dihukum berat.
"Saya mah bingung mau ngomong apa pada gak ada, intinya dukunnya cepat dipenjara aja udah seberat-beratnya, kalau bisa seumur hidup," kata Yani salah satu keluarga korban yang berinisial MDP kepada TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Daging Kelapa Tua Sebabkan Infeksi Cacing Kremi? Begini Jawaban dr. Zaidul
Bisa Obati Gangguan Jiwa
Perihal awal mula tiga orang tewas tersebut bertemu sang dukun, salah seorang keluarga korban.
Jaenudin selaku kakak kandung korban berinisial B mengurai cerita awal dan alasan adiknya serta dukun pergi ke Danau Quarry.
Mulanya, keluarga cemas melihat MDP mengalami gangguan jiwa secara tiba-tiba.
Karena hal itu, orangtua MDP pun membawa pemuda tersebut ke dukun di wilayah Cigudeg, AN.
Informasi terkait kesaktian 'orang pintar' tersebut didapat orangtua MDP dari mulut ke mulut.
Awalnya MDP datang bersama ayah, saudara, dan teman-temannya yang berjumlah tujuh orang untuk mendampingi ritual.
Ayah MDP juga mengakal Jaenudin untuk ikut serta mengantar ke ritual pengobatan tersebut.
Baca juga: VIRAL Nanda Mendadak Dicoret dari Paskibraka Nasional 2 Hari Jelang Karantina, Masalahnya MCU
Ia meminta keluarga ikut untuk membantu membacakan sholawat.
"Bapaknya kalau ngajak langsung sih engga, cuma bilang katanya butuh orang banyak buat bantu baca sholawat," akui Jaenudin.
Setelah semua berkumpul, AN mengarahkan semua orang yang hadir untuk memandikan MDP di Danau Quarry guna kesembuhan MDP dari gangguan jiwa.
"Ke orang itu udah dua kali, mungkin yang pertama itu pemeriksaan awal lah, yang kedua baru ke danau itu, cuma saya yang pertama itu engga ikut," cerita Jaenudin.
Ikut menyusul ke Danau Quarry, Jaenudin menyimak seksama prosesi yang terjadi sekira pukul 22.00 Wib itu.
Saat Jaenudin datang, posisinya sang dukun dan peserta ritual sedang membakar dupa, zikir dan MDP sedang direndam di Danau Quarry.
"Di sana itu awalnya bakar buhur, terus kembang, sesajennya lah, cuma saya kurang tau ada apaan aja, sholawatan terus baru dimandiin," pungkas Jaenudin.
Kala ritual dilakukan, Jaenudin mengingat penampilan sang dukun, AN.
Saat itu AN mengenakan pakaian layaknya seseorang yang agamis.
Di momen ritual itu juga gelap gulita, hanya sang dukun yang membawa senter.
Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Mata Bagi Pengguna Gadget, Mulai dari Mode Dark Mode dan Makanan yang Dikonsumsi
"Gelap di sana (danau), cuma dia (orang yang mengobati) yang bawa senter. Dia kesana pake peci putih terus pake iketan gitu lah (sorban)," kenang Jaenudin.
Tak berselang lama dimulai prosesi, sebuah insiden terjadi.
Saat MDP dimasukkan ke bagian pinggir Danau Quarry, dua orang lainnya terjatuh dan tenggelam.
Pun dengan MDP yang ikut hanyut ke dalam danau.
Jasad MDP dan dua korban lainnya baru ditemukan keesokan harinya oleh tim SAR gabungan yakni pada Jumat (14/7/2023).
Baca juga: dr. Binsar Martin Jelaskan Pengobatan Hormon Testosteron pada Pria dengan Cara Suntik Testosteron
Obati Pakai Jin
Perihal ritual yang dijalani sang dukun, warga setempat rupanya sudah mengetahuinya.
Diungkap salah seorang warga bernama Hendrata, ritual pengobatan tersebut memang dilakukan di danau yang terbentuk dari bekas galian perusahaan bidang batu tersebut.
Diakui Hendrata, warga mengetahui bahwa Danay Quarry memang ada penunggunya yakni makhluk halus.
Tiap dukun yang datang ke sana konon hendak memanggil jin berbentuk pocong penunggu Danau Quarry.
"Ritual mau minta kesembuhan orang. Tapi itu dukunnya yang buat, dukunnya yang manggil jin. Jinnya berbentuk pocong kalau kata orang-orang mah," ungkap Hendrata.
Tak cuma itu, warga juga mengurai fakta mengejutkan.
Baca juga: Kenali Gejala Alergi Makanan saat Bayi Mulai MPASI, Segera ke RS jika Anak Sampai Sulit Bernapas
Bahwa sebelum memakan tiga korban jiwa, Danau Quarry juga pernah menewaskan seseorang dari luar kota.
"Pernah ada orang luar kota jatuh sampai meninggal dunia, lagi foto-foto karena tempatnya bagus, mereka main. Kalau soal ritual itu banyak sebenarnya kalau warga sini mah gak semuanya. Tapi luar sini ada aja," kata Hendrata.
Terkait alasan angkernya danau tersebut, warga mengurai asumsi.
"Mungkin dahulu orang perusahaannya nggak ngasih kurban dulu kayak semacam sapi atau apa gitu pas awalnya, jadi penunggunya disitu minta tumbal terus," imbuhnya.
(Tribunhealth.com/TribunnewsDepok.com)
Baca berita lainnya di sini.