TRIBUNHEALTH.COM - Masa pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) bisa menjadi awal terjadinya alergi pada anak.
Pasalnya selama ini, orang tua belum tahu makanan mana yang menyebabkan alergi pada bayinya.
Dengan demikian, tiap makanan baru yang diberikan pada bayi selama MPASI berpeluang memicu alergi.
Karenanya, orang tua perlu mengetahui gejala alergi pada anak.
Dengan demikian, dampak buruknya bisa dihindari.
Baca juga: Tips Anti Panik untuk Orangtua saat Si Kecil Mengalami Alergi Susu Sapi

Pasalnya derajat alergi berbeda pada satu kasus dengan kasus lainnya.
Pada kondisi parah, alergi bisa memicu sulit bernapas hingga penurunan kesadaran.
Situs medis WebMD menyebut, gejala alergi makanan biasanya muncul segera setelah makanan dimakan, mungkin dalam beberapa menit hingga beberapa jam.
Baca juga: dr. Prasna: Alergi Obat Tidak Dapat Diketahui dari Tes Alergi, Namun Dapat Diketahui dari Pengalaman
Gejala alergi pada anak MPASI

Jika Anda memperkenalkan makanan baru kepada bayi Anda, perhatikan gejala-gejala ini:
- Ruam kulit
- Kulit memerah
- Wajah, lidah, atau bibir bengkak
- Muntah dan/atau diare
- Batuk atau mengi
- Sulit bernafas
- Penurunan kesadaran.
Reaksi alergi yang parah bisa berakibat fatal dengan sangat cepat.
Jika bayi Anda mengalami kesulitan bernapas/mengi, mengalami pembengkakan di wajah/bibirnya, atau mengalami muntah atau diare parah setelah makan, segera ke RS.
Baca juga: Alergi Tiap Orang Berbeda-beda, dr. Prasna : Gaya Hidup dan Makanan yang Dikonsumsi juga Berbeda
Waspadai makanan penyebab alergi

Ada sejumlah makanan yang menjadi 'langganan' alergi pada bayi MPASI.
Delapan makanan dan kelompok makanan berikut diketahui memiliki kemungkinan menyebabkan masalah dengan reaksi alergi hingga 90 persen.
- Susu sapi
- Telur
- Kacang kacangan
- Kacang pohon (seperti kenari atau almond)
- Ikan
- Kerang
- Kedelai
- Gandum.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)