Breaking News:

Tak Selalu Wajar, Nyeri Haid Bisa Disebabkan Penyakit Medis hingga Efek Penggunaan Alat Kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi jenis ini bisa memicu nyeri haid pada beberapa orang, simak penjelasannya berikut ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri haid 

TRIBUNHEALTH.COM - Pada dasarnya wajar jika wanita mengalami nyeri atau rasa sakit saat halangan atau menstruasi.

Kendati demikian, nyeri haid juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu.

Nyeri haid yang terkait dengan kondisi medis tertentu cenderung memengaruhi wanita yang lebih tua.

Wanita berusia 30 hingga 45 tahun paling sering terkena.

Kondisi medis yang dapat menyebabkan nyeri haid meliputi endometriosis hingga penyakit radang panggul.

Selain itu penggunaan alat kontrasepsi juga bisa menyebabkan nyeri haid yang tidak wajar.

Baca juga: 5 Mitos Seputar Menstruasi pada Wanita, Haid yang Sehat Haruskah Berlangsung Seminggu?

Kondisi medis yang memicu nyeri haid

Ilustrasi nyeri haid yang tak tertahankan
Ilustrasi nyeri haid yang tak tertahankan (Pixabay.com)
  • endometriosis – di mana sel-sel yang biasanya melapisi rahim tumbuh di tempat lain, seperti di saluran tuba dan ovarium; sel-sel ini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat ketika mereka luruh
  • fibroid – tumor non-kanker yang dapat tumbuh di dalam atau di sekitar rahim dan dapat membuat menstruasi Anda berat dan menyakitkan
  • penyakit radang panggul – di mana rahim, saluran tuba, dan indung telur Anda terinfeksi bakteri, menyebabkannya menjadi sangat meradang
  • adenomyosis – di mana jaringan yang biasanya melapisi rahim mulai tumbuh di dalam dinding rahim yang berotot, membuat menstruasi Anda sangat menyakitkan

Nyeri haid yang disebabkan oleh alat kontrasepsi

Ilustrasi IUD
Ilustrasi IUD (WHO.int via Tribunnews)

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah salah satu jenis kontrasepsi yang terbuat dari tembaga dan plastik yang dipasang di dalam rahim.

Terkadang juga dapat menyebabkan nyeri haid, terutama selama beberapa bulan pertama setelah pemasangan.

2 dari 3 halaman

Jika nyeri haid terjadi akibat penggunaan IUD atau kondisi medis tertentu, bisa saja Anda mengalami perubahan rasa sakit dari biasanya.

Misalnya, rasa sakitnya mungkin lebih parah atau bertahan lebih lama dari biasanya.

Anda mungkin juga memiliki:

  • periode tidak teratur
  • perdarahan di antara periode
  • keputihan yang kental atau berbau busuk
  • rasa sakit saat berhubungan seks.

Temui dokter umum jika mengalami gejala-gejala ini serta nyeri haid.

Baca juga: 5 Penyebab Anjloknya Libido Seksual Wanita, Terlalu Sibuk hingga Pemakaian Kontrasepsi Hormonal

Umumnya berapa lama nyeri haid berlangsung

ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri haid
ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri haid (pixabay.com)

Nyeri haid biasanya dimulai saat pendarahan dimulai, meskipun beberapa wanita mengalami nyeri beberapa hari sebelum dimulainya haid.

Rasa sakit biasanya berlangsung 48 hingga 72 jam, meski bisa bertahan lebih lama.

Biasanya puncak rasa sakit terjadi pada puncak pendarahan.

Perlu diketahui, bagi gadis yang baru saja memulai halangan pertama mereka, mungkin akan terasa lebih sakit.

Biasanya nyeri haid yang tidak memiliki penyebab yang mendasari cenderung membaik seiring bertambahnya usia wanita.

3 dari 3 halaman

Banyak wanita juga merasakan rasa sakit yang membaik setelah mereka memiliki anak.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comhaidnyeriMenstruasikontrasepsiIUD Gregory Pincus
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved