TRIBUNHEALTH.COM - Menstruasi merupakan periode rutin yang terjadi pada wanita.
Namun masih ada sejumlah mitos terkait menstruasi pada wanita.
Misalnya anggapan bahwa darah menstruasi itu kotor, hingga kepercayaan soal periode hingga lama pendarahannya.
Dilansir TribunHealth.com dari Times of India, berikut ini uraian mitos seputar menstruasi.
Menstruasi yang sehat harus berlangsung satu minggu

Rupanya lama menstruasi tak harus satu minggu.
Dr. Aarati Patil, Kepala Dokter, Co-Founder, dan R&D Head, Gynoveda, mengatakan menstruasi bisa saja terjadi lebih singkat atau lebih lama.
“1 minggu periode pendarahan hanyalah rata-rata yang ditentukan untuk durasi pendarahan yang sehat di setiap periode," katanya.
"Saya telah melihat banyak wanita yang mengalami pendarahan hanya 2 hari sejak Menarche ( Haid pertama ) & mereka benar-benar sehat & dapat melahirkan anak yang sehat tanpa komplikasi apapun."
"Banyak faktor seperti usia, tingkat stres, kebiasaan makan, diet, gaya hidup dll dapat mempengaruhi durasi perdarahan ini dalam siklus yang berbeda. Jadi jangan khawatir jika Anda mengalami pendarahan antara 2-10 hari selama menstruasi,” pesannya.
Baca juga: Melakukan Hubungan Seksual saat Menstruasi, Bolehkah? Ini Tanggapan Dokter
Haid adalah darah kotor

Selama ini darah haid dipercayai sebagai darah kotor.
Namun, sebenarnya darah menstruasi sama seperti darah pada umumnya.
Siklus menstruasi sendiri merupakan bagian dari sistem reproduksi yang mempersiapkan tubuh wanita untuk menghadapi kehamilan.
Darah menstruasi hanyalah peluruhan lapisan dalam rahim yang sebenarnya berkembang untuk mempersiapkan kehamilan.
Jika tidak terjadi kehamilan pada bulan tersebut, maka lapisan ini akan luruh berupa darah haid pada saat menstruasi.
Darah haid sama murninya dengan sirkulasi darah di tubuh.
Perubahan warna & penggumpalan darah ini memiliki alasan ilmiah.
Baca juga: Pahami Perbedaan Darah Menstruasi dan Keguguran saat Hamil Muda
Siklus haid 28 hari

“28 hari hanyalah jeda rata-rata yang sehat antara dua periode. Bukan berarti hanya siklus 28 hari yang sehat," kata Dr. Patil.
"Setiap wanita itu unik & begitu juga siklus menstruasinya. Ini bisa berbeda pada wanita yang berbeda."
"Sangat normal jika berlangsung dari 21 hingga 35 hari pada orang dewasa dan 21 dan 45 hari pada remaja."
"Jadi jangan khawatir jika siklus Anda tidak 28 hari! Banyak situasi seperti emosi, perjalanan, obat-obatan tertentu, perubahan berat badan yang tiba-tiba & gaya hidup diet semuanya dapat memengaruhi menstruasi Anda."
PMS tidaklah nyata

Dr. Patil membenarkan adanya PMS.
“Gejala PMS benar-benar nyata dan ini dapat terjadi satu atau dua minggu sebelum menstruasi."
"PMS tidak lain adalah reaksi tubuh terhadap perubahan status hormonal yang cepat dalam siklus bulanan."
Lebih dari 70 persen wanita menderita kembung, sakit kepala, dan perubahan suasana hati, ledakan kemarahan, episode menangis, iritasi, dan lain sebagainya saat memasuki periode menstruasi.
Gejala yang paling umum adalah Kelelahan, kram, dan sakit kepala.
Baca juga: 3 Faktor Penyebab Gangguan Siklus Menstruasi, Faktor Hormon hingga Stres, Begini Ulasan dr. Henry
Menstruasi pastinya sakit

Mungkin sudah menjadi anggapan umum bahwa menstruasi pasti sakit.
Memang benar, menstruasi membuat ketidaknyamanan fisik untuk rentang waktu singkat, tapi tidak demikian dengan nyeri menstruasi.
Menstruasi adalah proses fisiologis yang harusnya lancar seperti bernafas, buang air kecil, buang air besar dan sebagainya.
Apalagi jika Anda perlu mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit atau Anda perlu membolos sekolah, kuliah, atau kerja, itu pasti membutuhkan perhatian medis.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/NR)