TRIBUNHEALTH.COM - Banyak masyarakat Indonesia yang beranggapan jika gairah seksual wanita akan menurun saat fase menstruasi.
"Pada saat menstruasi sebetulnya enggak ada," tegas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Hal ini karena pada saat menstruasi hormon estrogen dan progesteron menurun atau ditekan.
Baca juga: Inilah Zodiak yang Memiliki Sifat Periang dan Disukai Banyak Orang
Akibatnya terjadi peluruhan daripada dinding rahim, manifestasinya adalah darah menstruasi.
Akan tetapi mungkin pada saat sesudah menstruasi kemungkinan hormon estrogennya menjadi naik.

Lantas apakah boleh melakukan hubungan seksual saat menstruasi?
Berdasarkan keterangan dr. Binsar, secara medis hal ini tidak masalah.
Namun jika dilihat dari kebersihannya sepertinya kurang bagus jika melakukan hubungan seksual saat menstruasi.
Baca juga: Siapa Pemenang Indonesian Idol 2023, Salma atau Nabila? Rupanya Diumumkan Pekan Depan, Ini Cara Vote
Apalagi jika berbicara mengenai kaidah agama.
"Saya katakan seyogyanya biarkan aja organ reproduksi wanita itu istirahat karena jelas tidak ada gairah sama sekali. Estrogen dan progesteronnya ditekan, nggak punya gairah lah," sambung Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Bahkan sebagian masyarakat lagi yakin jika libido wanita lebih meningkat menjelang periode menstruasi, sehingga tak jarang jika menganggap periode ini adalah masa subur wanita.
Dalam hal ini terjadi perubahan hormon estrogen dan progesteron.
Baca juga: Leader Pabrik Ungkap Sikap Asli Karyawan yang Diajak Bos Staycation, Korban Lain Manajer B Mencuat

Masa subur wanita
dr. Binsar menjelaskan apabila masa subur adalah HPHT, yakni hari pertama haid terakhir dan ditambah dengan 14 hari.
Namun hal ini berlaku pada wanita yang menstruasinya teratur 28 hari.
Baca juga: SOSOK Sumardji Manajer Timnas Indonesia Usai Dikeroyok Ofisial Thailand, Orang Penting di Polri
Bisa juga dengan perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir) ditambah 21 hari pada wanita yang periode menstruasinya sering mundur seminggu.
Pada saat ditemukan tanggalnya, tambahkan plus minus dua hari.
"Artinya sebelum itu dan sesudah itu, itulah masa subur 5 hari," tangkas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: Karyawan Trans 7 Ini Rupanya Suami Artis, Dulu Dikenal Sebagai Presenter Cantik, Berawal dari Cinlok
"Mangkanya kita sering sarankan ya hubungan seks lah sesering mungkin di lima hari itu, kemungkinan angka terjadinya kehamilan tinggi. Tapi sekarang kembali pada kualitas telur, kembali kepada kualitas spermatozoa, kembali pada mulut rahim, tuba fallopi ya, organ-organ reproduksi wanita yang ada di situ," tambah dr. Binsar.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi suplemen kecantikan.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Edukasi Seksual edisi 30 Juni 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya tentang kesehatan di sini.