TRIBUNHEALTH.COM - Jeroan adalah salah satu makanan yang biasa dikonsumsi di Indonesia.
Meski dianggap sebagai limbah di beberapa negara, jeroan justru bisa menjadi aneka ragam makanan yang lezat.
Jeroan termasuk hati, jantung, otak, dan usus.
Situs medis WebMD menyebut, meski ada potensi dampak buruknya, mengonsumsi jeroan juga memiliki manfaat untuk kesehatan.
Dilansir TribunHealth.com dari WebMD berikut ini fakta nutrisi jeroan dan manfaatnya.
Informasi nutrisi

Baca juga: Orang yang Punya Kolesterol Tinggi Perlu Hindari Hati dan Jeroan
Empat ons hati sapi mentah mengandung:
Kalori: 153
Protein: 23 gram
Lemak: 4 gram
Karbohidrat: 4 gram
Serat: 0 gram
Empat ons jantung sapi mentah mengandung:
Kalori: 127 kalori
Protein: 20 gram
Lemak: 4 gram
Karbohidrat: 0 gram
Serat: 0 gram
Daging jeroan penuh nutrisi, dan sering kali lebih bergizi daripada daging otot.
Dengan pengecualian babat dan otak, sebagian besar daging organ adalah sumber yang baik dari banyak vitamin dan mineral, termasuk banyak vitamin B, zat besi, dan seng.
Baca juga: Penyebab, Gejala, serta Pengobatan Asam Urat: Rutin Olahraga hingga Hindari Makan Jeroan
Manfaat potensial
Menurunkan Risiko Penyakit Alzheimer

Thiamin, juga dikenal sebagai Vitamin B1, ditemukan dalam hati.
Studi telah menunjukkan bahwa thiamin dapat membantu mencegah faktor risiko penyakit Alzheimer, termasuk kehilangan memori dan pembentukan plak.
Peningkatan Energi
Jeroan, terutama hati dan ginjal, mengandung zat besi.
Banyak orang menderita kekurangan zat besi
Makan jeroan akan meningkatkan jumlah zat besi darah Anda.
Orang dengan kekurangan zat besi bisa makan jeroan (terutama hati) untuk meningkatkan tingkat energinya.
Baca juga: Konsumsi Minuman Berenergi dapat Menghilangkan Kantuk saat Berkendara, Mitos atau Fakta?
Mengurangi Risiko Kanker

Riboflavin, juga dikenal sebagai Vitamin B2, merupakan anggota penting dari keluarga B-Vitamin yang dapat melindungi tubuh terhadap jenis kanker tertentu.
Riboflavin ditemukan dalam jeroan, terutama ginjal dan hati.
Penelitian telah menunjukkan bahwa riboflavin membantu mengurangi risiko kanker paru-paru dan kolorektal.
Kekurangan riboflavin telah terbukti menjadi faktor risiko kanker kerongkongan.
Baca juga: Tanda Awal Kanker yang Kerap Disepelekan: Merasa Lelah Terus Menerus, Berat Badan Tiba-tiba Drop
Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Semua jeroan (kecuali usus) mengandung Vitamin B12 dalam jumlah tinggi.
Dikombinasikan dengan folat (juga terdapat dalam jeroan), Vitamin B12 membantu kadar homosistein moderat dalam darah.
Kadar homosistein yang tinggi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Tak Selalu Serangan Jantung, Nyeri Dada Bisa Disebabkan Sederet Hal Berikut, Termasuk Sakit Maag
Sistem Imun Lebih Kuat
Banyak jeroan yang mengandung seng tinggi, termasuk hati, ginjal, dan jantung.
Seng sangat penting agar sistem kekebalan Anda berfungsi dengan baik.
Orang dengan defisiensi seng lebih rentan terhadap infeksi.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)