TRIBUNHEALTH.COM - Saat ini banyak sekali style yang diterapkan dalam melakukan hubungan seksual.
Contohnya seperti doggy style dan anal seks.
Banyak masyarakat yang menganggap jika kedua style tersebut sama.
Lantas benar atau tidak jika doggy style dan anal anal seks sama?
Mengenai pernyataan ini, dr. Binsar mengatakan jika kedua gaya ini berbeda.
Baca juga: SOSOK Rendy Kjaernett Aktor FTV Diduga Selingkuh dengan Syahnaz Sadiqah Melalui Aplikasi Ojek Online
"Kita perlu luruskan, doggy style yang saya sebutkan itu bukan anal seks," tegas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Doggy style adalah dikala wanita menungging dan dia akan menyediakan vaginanya untuk dimasukkan penetrasi penis dari belakang.
Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 17 November 2023.
Baca juga: Cuti Bersama dan Libur Idul Adha Resmi Diputuskan Pemerintah, Mulai Tanggal 28 hingga 30 Juni
"Tentunya si wanita itu harus merendahkan bagian depan sampai kepala sehingga vagina itu terlihat dan akan terjadi penetrasi penis ke dalam vagina," jelas dr. Binsar.
"Pertanyaannya, apakah si wanita bisa orgasme, susah. Karena klitoris itu dibagian bawah kalau dia (wanita) posisi doggy style."
"Nah, penisnya dia akan keatas, akan ke bagian bawah yang sekarang terbalik."
"Nah, klitorisnya ada di bawah, di penis dia akan menyentuh bagian atas, tidak menyentuh klitoris," ucap Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sebut Keluarnya Cairan Bening Sebelum Penetrasi Tidak Sebabkan Kehamilan
Pasalnya posisi doggy style membuat wanita kesulitan dalam mencapat orgasme.

Padahal kita semua tahu bahwa orgasme ialah kondisi ketika Anda mencapai puncak kenikmatan saat berhubungan seksual.
"Sulit yang namanya orgasme, cuman erangan fake aja, cuman erangan palsu yang ada di blue film. Pura-pura, padahal nggak nyaman," tutur dr. Binsar.
Baca juga: Kanker Paru-paru Masih Mungkin Disembuhkan, Perlu Sederet Hal Ini agar Kanker Tak Kambuh Lagi
"Sebagai dokter saya cuman sarankan, cuman posisi dua yang nyaman. Kalau wanitanya ingin orgasme female on top atau woman on top, setelah itu baru gantian male atau yang laki-laki diatas, baru itu istilahnya hubungan balance. Hubungan seksnya sehat," ulasnya.
Apabila dalam melakukan hubungan intim si pria terus-menerus diatas maka wanita akan kesulitan mencapai orgasme.
Sementara anal seks merupakan gaya hubungan seksual yang tidak sehat.
dr. Binsar menegaskan jika anal seks tidak boleh dilakukan karena anal bukanlah tempat untuk melakukan hubungan seksual.
"Mangkanya sebagai dokter, saya melarang. Saya ngomong sama pasien-pasien jangan dikerjakan. Disana (anal) cuman ada refleks untuk membuang kotoran," tambah dr. Binsar.
Baca juga: Tiba-tiba Jadi Sering BAB dan Berat Badan Turun Drastis? Waspadai Gejala Kanker Usus
Sedangkan di bagian vagina terdapat klitoris, G-spot, dan ada pembasahan.
Sobat sehat perlu ingat bahwa di bagian anus tidak ada pembasahan.
Apabila penis dimasukkan ke dalam anus wanita maka bukannya orgasme yang didapat namun justru rasa nyeri dan tidak nyaman.

"Jadi (anal) bukan tempat untuk melakukan seks atau seksual intercourse. Bukan tempat untuk penetrasi," lanjut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Baca juga: TIPS Mencapai Orgasme dengan Mudah Saat Berhubungan Seksual, Woman on Top, Awali dengan Foreplay
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 17 November 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.