Breaking News:

Trend dan Viral

SOSOK 17 Gubernur yang Masa Jabatannya Berakhir Tahun 2023, Ada Gubernur Paling Muda

Setidaknya terdapat 17 gubernur yang masa jabatannya akan berakhir pada bulan September 2023.

Penulis: dhiyanti.nawang | Editor: dhiyanti.nawang
tribunnews.com
Gubernur Papua non-aktif, Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Sulawesi Selatan 

TRIBUNHEALTH.COM - Terdapat 17 gubernur yang masa jabatannya akan berakhir pada tahun ini.

Pasalnya, ke-17 gubernur tersebut akan memasuki habis masa jabatan pada September 2023.

"Bulan September nanti ada 17 gubernur (habis masa jabatan)" ungkap Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Untuk menjadi informasi, para gubernur yang masa jabatannya akan berakhir pada September 2023 adalah Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi; Gubernur Riau, Syamsuar; dan Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru.

Baca juga: Tak Disangka, Nelayan Ini adalah Ayah Seorang Artis, Rumah Sederhana Berdinding Triplek

Selanjutnya adalah Gubernur Lampung, Arinal Junaidi; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK); Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Kemudian Gubernur Bali, I Wayan Koster; Gubernur NTB, Zulkieflimansyah; Gubernur NTT, Viktor Laiskodat; Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor; dan Gubernur Maluku, Murad Ismail.

Serta adapun Gubernur Papua, Lukas Enembe (non-aktif); Gubernur Kalimantan, Barat Sutarmidji; Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman; Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi; dan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.

Baca juga: Nandita Ayu Salsabila, Satu-satunya Istri TNI yang Sabet Medali SEA Games 2023, Ini Sosoknya

Dikutip Tribunhealth.com dari laman Tribunnews.com, inilah profil 17 gubernur yang masa jabatannya habis tahun ini:

Gubernur Sumatera Utara
Gubernur Sumatera Utara (tribunnews.com)

1. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi

Edy Rahmayadi lahir di Sabang, Aceh pada 10 Maret 1961.

2 dari 4 halaman

Ia merupakan purnawirawan perwira TNI yang menjabat Gubernur Sumatra Utara sejak September 2018.

Baca juga: Terkuak Alasan Viky Siswa SMA Jalan Kaki 16 km Jadi Viral: Ada Unsur Sengaja

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Sumut, ia adalah Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2016-2020.

Namun, di pertengahan jabatannya, Edy memutuskan cuti sebagai Ketum PSSI lantaran mengikuti Pilkada 2018.

Saat terpilih sebagai Gubernur Sumut, Edy sempat merangkap jabatan sebagai Ketum PSSI.

Namun, ia pun mengundurkan diri dari PSSI dan fokus memimpin Sumatra Utara.

Edy adalah lulusan Akademi Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1985.

Baca juga: 10 Gejala Awal Kanker: Demam saat Malam Hari, Berat Badan Turun, hingga Hilang Nafsu Makan

Usai lulus dari AKABRI, Edy bertugas sebagai komandan pleton di jajaran Kopasus TNI AD.

Jabatan terakhirnya sebelum pensiun adalah Pangkostrad.

Gubernur Riau
Gubernur Riau (tribunnews.com)

2. Gubernur Riau, Syamsuar

Syamsuar adalah pria asli Riau yang lahir di Rokan Hilir pada 8 Juni 1954.

3 dari 4 halaman

Ia maju sebagai Gubernur Riau berpasangan dengan Edy Nasution.

Keduanya berhasil menang setelah meraih 38,2 suara.

Baca juga: Tak Kunjung Ejakulasi saat Berhubungan meski Gairah Seksual Normal? Waspada Delayed Ejaculation

Diketahui, Syamsuar adalah lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Pekanbaru dan diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 1987.

Di tahun 1990, ia meraih gelar sarjana dari Universitas Sumatra Utara (USU).

Sebelum maju sebagai Gubernur, Syamsuar pernah menjabat sebagai Bupati Siak.

Namun, jabatan itu dilepasnya karena maju dalam Pilkada 2018.

Syamsuar juga pernah ditunjuk menjadi Camat untuk berbagai wilayah di Ruai, seperti Camat Siak (1996) dan Tanjung Pinang Barat (2000).

Baca juga: Terungkap Sosok Pengemudi Arogan yang Ogah Bayar Tol, Pakai Mobil Pelat Dinas Polri

Ia juga tercatat pernah bertugas sebagai Sekretaris KPU Provinsi Riau (2008) dan Plt Bupati Kepulauan Meranti.

Gubernur Sumatera Selatan
Gubernur Sumatera Selatan (tribunnews.com)

3. Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru

Lahir pada 17 November 1967, nama Herman Deru ternyata bermakna unik.

4 dari 4 halaman

Menurut situs resminya, akronim dari nama Herman Deru adalah "LaHir ZaMan OrDe BaRu".

Ia menjabat sebagai Gubernur Sumsel sejak Oktober 2018.

Baca juga: 7 Amalan Penuh Berkah di Hari Jumat, Sederhana Namun Berlimpah Pahala

Herman Deru mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumsel berpasangan dengan Mawardi Yahya.

Sebelumnya, ia adalah Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dua periode, yaitu 2005-2015.

Herman Deru adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Sjakhyakirti Palembang tahun 1995.

Setelahnya, ia meraih gelar Magister Manajemen tahun 2008 dari STIE TRISNA NEGARA Belitang.

Baca juga: Dokter Terkejut dengan Hasil Rontgen, Ada Botol 20 cm Bersarang di Perut Pasien, Kok Bisa Tertelan?

Sebagai informasi, Herman Deru adalah ayah dari Percha Leanpuri, anggota DPR RI periode 2019-2024, yang meninggal setelah melahirkan dua anak kembarnya.

Gubernur Lampung
Gubernur Lampung (tribunnews.com)

4. Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi

Selain menjabat sebagai Gubernur Lampung, pria kelahiran 17 Juni 1956 ini juga menjadi Ketua DPD Golkar Lampung.

Jabatan tersebut ia emban sejak 2017, setahun sebelum terpilih menjadi Gubernur Lampung.

Dilansir situs resmi Pemprov Lampung, Arinal Djunaidi adalah lulusan Sarjana Pertanian Universitas Lampung tahun 1981.

Sebelum terpilih menjadi Gubernur, Arinal Djunaidi adalah PNS di Dinas Pertanian.

Baca juga: Viral Warga Sidoarjo Sekap Kades di Balai Desa, Maksa Tanahnya Didaftarkan meski Masih Sengketa

Ia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Metro (1999-2001).

Juga, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung (2005-2010).

Setelahnya, ia menjabat sebagai Asisten Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung sejak (2010-2014) dan menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Lampung (2014-2016).

Sosok Arinal Djunaidi sempat viral dan menjadi sorotan setelah seorang warga Lampung yang juga TikToker, mengkritik kondisi Lampung.

Baca juga: Kisah Viky Siswa SMA Jalan 16 KM Sengaja Diviralin Paman, Kemensos Sudah Cek, Ternyata Tidak Miskin

Buntutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung turun ke lapangan mengecek jalanan rusak di Lampung yang dikeluhkan warga.

Gubernur Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat (tribunnews.com)

5. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

Meski menjabat sebagai Gubernur Jabar, nama Ridwan Kamil sudah tidak asing lagi bagi warga Indonesia.

Pria kelahiran 4 Oktober 1971 ini bahkan sekarang masuk dalam radar calon wakil presiden (cawapres) yang potensial.

Ridwan Kamil meraih gelar S1 Teknik Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung tahun 1995.

Mengutip situs resmi Pemprov Jabar, ia kemudian mendapat kesempatan melanjutkan studi S2 ke luar negeri, tepatnya University of California, Berkeley, AS.

Baca juga: Mirip Menopause, Pria Bisa Mengalami Andropause antara 40-60 Tahun, Disebabkan Testosteron Berkurang

Ridwan Kamil pertama kali terjun ke dunia politik saat maju mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung diusung PKS dan Gerindra.

Ia pun terpilih menjadi Wali Kota Bandung periode 2013-2018.

Lepas jabatan dari Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 bersama Wakilnya, Uu Ruzhanul Ulum.

Gubernur Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah (tribunnews.com)

6. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

Dilansir Pemprov Jateng, Ganjar Pranowo adalah pria kelahiran Karanganyar, Jateng pada 28 Oktober 1968.

Ia adalah lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang aktif di dunia politik sejak 1992.

Ganjar termasuk kader PDIP senior karena sudah bergabung sejak zaman Orde Baru.

Diusung PDIP, Ganjar Pranowo mengikuti Pemilu Legislatif 2004, namun gagal.

Baca juga: 3 TIPS Ereksi Tahan Lama, Langkah Terakhir adalah Tanam Implan

Meski demikian, ia berhasil masuk ke Senayan setelah kandidat di atasnya terpilih sebagai duta besar.

Ganjar pun menggantikan posisi tersebut dan menjadi anggota DPR RI Komisi IV.

Di tahun 2009, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR RI dan dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi II hingga 2014.

Setelahnya, Ganjar Pranowo terpilih menjadi Gubernur Jateng untuk periode 2013-2018 dan kembali terpilih di periode selanjutnya, 2018-2023.

Selain dunia politik, Ganjar juga aktif menekuni pekerjaan lainnya.

Seperti di kantor hukum dan bisnis, yaitu PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.

Gubernur Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur (tribunnews.com)

7. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

Sebelum menjadi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa adalah Menteri Sosial periode 2014-2018.

Ia mundur dari Mensos dan digantikan Idrus Marham lantaran terpilih menjadi Gubernur Jatim.

Wanita kelahiran 19 Mei 1965 ini juga pernah menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan saat era Presiden ke-5, Gus Dur.

Khofifah adalah lulusan sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) tahun 1991.

Setelahnya, ia melanjutkan studi S2 di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya dan lulus 1989.

Baca juga: Ini Penanganan Pertama yang Bisa Dilakukan jika Menderita Herpes

Khofifah kembali berkuliah untuk mendapatkan gelar S3 di FISIP Universitas Indonesia (UI).

Sebagai informasi, Khofifah termasuk tokoh wanita Nahdlatul Ulama (NU).

Ia pernah menjadi Ketua Umum Muslimat NU.

Gubernur Bali
Gubernur Bali (tribunnews.com)

8. Gubernur Bali, I Wayan Koster

I Wayan Koster memulai karier politiknya sebagai Staf Ahli Kelompok Fraksi (POKSI II F) PDIP (2003-2004).

Setelahnya, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI lewat PDIP.

Meski terbilang baru di dunia politik, pria kelahiran 20 Oktober 1962 ini berhasil lolos ke Senayan.

Koster kembali terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2009 dan 2014.

Lantas, pada 2018, ia maju dalam Pilgub Bali bersama Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.

Baca juga: Wanita Rentan Alami Osteoporosis saat Memasuki Menopause, Cegah dengan Sederet Tips Berikut

I Wayan Koster merupakan lulusan ITB tahun 1987 dengan meraih gelar sarjana Matematika.

Sebelum terjun ke politik, Koster adalah akademisi.

Ia pernah bekerja sebagai peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Koster juga menjadi dosen tidak tetap di sejumlah universitas, seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Tarumanegara.

Ia juga merupakan tokoh Hindu yang pernah menjabat sebagai akil Sekretaris jendral Perhimpunan Pemuda Hindu (PERADAH) Indonesia dan Sekretaris Jenderal DPP Prajaniti Hindu Indonesia.

Gubernur Nusa Tenggara Barat
Gubernur Nusa Tenggara Barat (tribunnews.com)

9. Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah

Zulkieflimansyah lahir di Sumbawa Besar, NTB pada 18 Mei 1972.

Ia menjabat sebagai Gubernur NTB sejak September 2018.

Sebelumnya, ia adalah anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PKS.

Zulkieflimansyah merupakan lulusan Sarjana Ekonomi UI tahun 1995.

Ia kemudian melanjutkan studi Magister di University of Strathclyde di Glasgow, Inggris.

Baca juga: FAKTA Pria Bujang Dimutilasi dan Potongan Tubuhnya Tercecer di Solo hingga Sukoharjo

Di kampus yang sama, ia juga meraih gelar Doktor.

Seperti I Wayan Koster, Zulkieflimansyah juga seorang akademisi.

Ia sudah mengajar di UI sejak 1994 untuk program S1, S2, dan S3.

Zulkieflimansyah juga pernah mengajar di Pascasarjana Teknik Industri Universitas Trisakti dan Institut Ekonomi Syariah dan Perbankan.

Gubernur Nusa Tenggara Timur
Gubernur Nusa Tenggara Timur (tribunnews.com)

10. Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat

Viktor Laiskodat adalah lulusan Sekolah Tinggi Hukum Indonesia dan Universitas Satya Wacana.

Berbagai profesi pernah digeluti Viktor sebelum terjun ke dunia politik.

Saat menjadi perantau di Jakarta pada tahun 90-an, ia pernah menjadi sekuriti dan debt collector.

Viktor mengawali karier politiknya pada 2004, saat bergabung dengan Golkar.

Baca juga: Ternyata Siswa SMA yang Jalan Kaki 16 km untuk Sekolah Hanya Diberi Ongkos 10 Ribu Setiap Hari

Usai lolos ke Senayan lewat Golkar, ia memilih berpindah halian ke NasDem.

Viktor kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 dari NasDem.

Namun, ia mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI karena diusung NasDem, Golkar, Hanura, dan PPP untuk maju Pilgub NTT 2018 bersama Josef.

Pria kelahiran 17 Februari 1965 ini pun resmi menjabat sebagai Gubernur NTT saat dilantik pada 17 September 2018.

Gubernur Kalimantan Barat
Gubernur Kalimantan Barat (tribunnews.com)

11. Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji

Sutarmidji lahir di Pontianak pada 29 November 1962.

Ia lebih dikenal sebagai akademisi sebelum terjun ke dunia politik.

Sutarmidji pernah menjadi dosen di Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura pada 1987-2000.

Lalu, mengajar di Fakultas Hukum Universitas Panca Bhakti sejak 1998.

Baca juga: SOSOK Pemilik Layanan Spa Panggilan Ini Istri Artis, Tetap Setia Meski Suami Selingkuh

Kariernya di dunia politik bermula saat ia terpilih menjadi anggota DPRD Kota Pontianak periode 1997-1999.

Sejak saat itu, Sutarmidji sudah malang melintang di lingkungan politik Pontianak dan Kalimantan Barat.

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Pontianak (2003-2008), Wali Kota Pontianak (2008-2013 dan 2013-2018), serta Gubernur Kalbar (2018-2023).

Gubernur Kalimantan Timur
Gubernur Kalimantan Timur (tribunnews.com)

12. Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor

Isran Noor merupakan PNS senior di lingkungan Pemprov Kaltim.

Ia sudah menjadi PNS sejak 1981.

Isran Noor diketahui pernah mnejabat sebagai Kepala Bidang Usaha Pertanian Pemprov Kaltim (1996–2000) dan Asisten Ekbang Setdakab Kutai Timur (2001–2004).

Kariernya di dunia politik berawal saat ia terpilih sebagai Wakil Bupati Kutai Timur.

Baca juga: Berikut Kandungan pada Kosmetik dan Skincare yang bisa Menyebabkan Warna Bibir Menghitam

Pria kelahiran 20 September 1957 ini juga pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur selama dua periode hingga 2015.

Isran Noor adalah lulusan Sarjana Pertanian Universitas Mulawarman tahun 1986.

Ia terbilang aktif di organisasi pertanian Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani).

Di organisasi tersebut, Isran Noor pernah menjabat sebagai Ketua Dewan DPW dan DPP.

Gubernur Sulawesi Selatan
Gubernur Sulawesi Selatan (tribunnews.com)

13. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman

Andi Sudirman Sulaiman yang sebelumnya menjabat sebagai Wagub, menggantikan Nurdin Abdullah yang terjerat kasus korupsi pada 2021.

Andi lahir di 25 September 1983 yang berarti ia berusia 40 tahun saat ini.

Ketika dilantik sebagai Gubernur Sulsel menggantikan Nurdin Abdullah, usianya masih 38 tahun dan menjadikan Andi sebagai gubernur termuda di Indonesia.

Diketahui, Andi Sudirman adalah adik dari Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian Kabinet Kerja era Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

Ia merupakan lulusan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Baca juga: Polisi Menangkap Pria di Palembang yang Lakukan Sumpah Pocong karena Dituduh Asusila

Sebelum terjun ke dunia politik, Andi adalah seorang insinyur yang pernah bekerja di sejumlah perusahaan bergengsi.

Diketahui, ia pernah bekerja di PT Thiess Contractor, PT Petrosea, PT Marine Engineering Services, dan PT Offshore Services Indonesia.

Gubernur Sulawesi Tenggara
Gubernur Sulawesi Tenggara (tribunnews.com)

14. Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi

Ali Mazi adalah lulusan S1 Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta tahun 1990.

Ia diketahui sudah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara selama dua periode.

Ia lahir di Buton, Sultra pada 25 November 1961.

Baca juga: Medical Sexolog Sebut Pola Makan dan Pola Tidur Mempengaruhi Ereksi, Simak Penjelasannya

Sebelum menjadi Gubernur Sultra, Ali Mazi adalah seorang advokat dan pernah menjadi kuasa hukum PT Indobuild untuk perpanjangan hak guna bangunan (HGB) Hotel Hilton di Jakarta.

Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS) saat dirinya menjadi Gubernur Sultra periode 2003-2008.

Gubernur Maluku
Gubernur Maluku (tribunnews.com)

15. Gubernur Maluku, Murad Ismail

Murad Ismail adalah purnawirawan perwira Polri.

Ia lahir di Ambon pada 11 September 1961.

Murad lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1985 dan langsung ditugaskan sebagai Danton Kie 5153 di Polda Sulteng.

Sebagai putra daerah, Murad Ismail pernah bertugas di tanah kelahirannya sebagai Wakapolda Maluku dan Kapolda Maluku di tahun yang sama.

Baca juga: Tetangga Ungkap Fakta Berbeda Soal Siswa SMA Pingsan Usai Jalan 16 Km ke Sekolah, Begini Faktanya

Setelahnya, ia dimutasi menjadi Dankor Brimob Mabes Polri pada 2015.

Jabatan tersebut merupakan jabatan terakhirnya sebelum pensiun.

Gubernur Maluku Utara
Gubernur Maluku Utara (tribunnews.com)

16. Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba

Abdul Ghani Kasuba lahir di Halmahera Selatan pada 21 Desember 1951.

Ia merupakan lulusan Fakultas Dakwah Islamic University di Madinah.

Kariernya di dunia politik dimulai pada 2004 saat ia terpilih menjadi anggota DPR RI Fraksi PKS.

Setelahnya, ia menjadi Wakil Gubernur Maluku Utara untuk periode 2008-2013.

Di tahun 2014, Abdul Ghani mencalonkan diri sebagai Gubernur Maluku Utara dan terpilih.

Baca juga: Terkuak Alasan Viky Siswa SMA Jalan Kaki 16 km Jadi Viral: Ada Unsur Sengaja

Ia kembali memenangkan kontestasi Pilkada 2018 dan menjadi Gubernur Maluku Utara untuk kedua kalinya.

Abdul Ghani juga termasuk aktif di beberapa organisasi.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisaris Al Khairat Maluku Utara-Irian Jaya, Ketua Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Maluku Utara, dan Ketua Badan Pembina Umat Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Maluku Utara.

Gubernur Papua
Gubernur Papua (tribunnews.com)

17. Gubernur Papua, Lukas Enembe (non-aktif)

Lukas Enembe saat ini dinon-aktifkan dari jabatannya sebagai Gubernur Papua karena tersandung kasus korupsi.

Pria yang lahir di Tolikara, Papua pada 27 Juli 1967, ini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Provinsi Papua, serta tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Lukas mengawali kariernya sebagai CPNS di Kantor Sosial Politik Kabupaten Merauke setelah lulus dari FISIP Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Kariernya terus berlanjut sampai PNS hingga akhirnya Lukas beralih menjadi politikus pada 2005.

Di tahun yang sama, Lukas Enembe terpilih menjadi Wakil Bupati Puncak Jaya mendampingi Eliezer Renmaur.

Selanjutnya, Lukas maju Pilkada Puncak Jaya menjadi calon Bupati bersama Henok Ibo.

Ia pun berhasil menang dan menjadi Bupati Puncak Jaya periode 2007-2012.

Baca juga: Tak Disangka, Nelayan Ini adalah Ayah Seorang Artis, Rumah Sederhana Berdinding Triplek

Setahun setelahnya, Lukas lagi-lagi maju Pilgub Papua bersama Klemen Tinal sebagai wakilnya.

Pasangan itu terpilih menjadi Gubernur Papua preiode 2013-2018.

Di Pilkada 2018, Lukas kembali terpilih menjadi Gubernur.

Saat terjerat kasus korupsi, Lukas Enembe diketahui juga menjabat sebagai Ketua DPD Demokrat Papua periode 2017-2022.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi olahan sayuran yang bergizi.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgubernurGubernur Sumatra UtaraAcehTNIGubernur RiauPNSGubernur Sumatra SelataLampungjawa BaratRidwan KamilJawa TengahGanjar PranowoJawa TimurBaliNTBKalimantanSulawesi SelatanSulawesi TengahSulawesi Tenggara Khanduri Blang Rusli Bintang
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved