TRIBUNHEALTH.COM - Viral video seorang kepala desa yang disekap di balai desa semalaman hingga ini hari.
Setelah berhasil dibebaskan polisi, kini kades angkat bicara mengapa dirinya bisa sampai dikunci di balai desa.
Rupanya hal ini berkaitan dengan pendaftaran tanah yang masih bersengketa.
Berikut ini fakta-fakta terbarunya:
Viral di medos
Sebelumnya, video kejadian di Balai Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ini viral di media sosial.
Salah satu akun yang mengunggahnya adalah @viralkak, pada Kamis (25/5/2023).
Tampak dalam video seorang kepala desa dikawal rombongan polisi keluar dari balai desa.
Warga yang ada di sekitar tampak memberikan protes mengapa kades justru dikeluarkan.
Namun polisi hanya diam dan terus mengawal kades keluar dari kerumunan.
Baca juga: VIRAL Rumah dari Diaper atau Popok Bekas, Karya Ilmuwan Indonesia di Jepang
Kades: tanah mereka masih sengketa
Rupanya yang disekap di balai desa bukan hanya kades, melainkan juga perangkat desa serta panitia Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Diberitakan Kompas.com, warga nekat melakukan itu karena lambatnya proses PTSL.
Namun fakta baru diungkapkan Kades Sidokepung, Elok Suciati.
Dia menyebut mereka yang melakukan penyekapan tanahnya masih status sengketa, namun memaksa untuk diloloskan dalam PTSL.
"Kalau kaya gitu kan salah besar. Jadi kemarin itu, mereka memaksa panitia diganti semua dan disekap sebanyak lima orang termasuk saya," kata Elok saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (24/5/2023).
Baca juga: VIRAL Wanita Dihukum 6 Tahun karena Tewaskan Pelaku Pemerkosaan, Pengadilan: Bela Dirinya Berlebihan
Hubungi Kapolsek
Beruntung, Elok masih bisa menghubungi Kapolsek Burudan untuk turun tangan dalam masalah ini.
"Nah pas digembok, saya telepon ke Kapolsek dan Kapolres akhirnya mereka mendatangkan pasukannya untuk mengawal supaya panitia bisa keluar dari balai desa," ujar Elok.
Elok mengatakan pagar balai desa mulai digembok Selasa (22/5/2023) sekitar pukul 21.00 WIB.
Akibatnya, seluruh panita PTSL serta perangkat desa tidak bisa keluar dari balai desa.
Dirinya baru bisa keluar saat berhasil dievakuasi oleh polisi pada Rabu (24/5/2023) sekitar pukul 03.00 dini hari WIB.

Kapolsek siagakan personel
Beberapa orang juga sempat melakukan pengerusakan terhadap sepeda motor milik panita PTSL.
"Hari ini akan dilaporkan ke Polresta Sidoarjo sama panitia supaya tidak begitu lagi, karena hampir setiap hari mereka mendatangi balai desa," ujar dia.
Mengantisipasi dampak lebih lanjut, Kapolsek menyiagakan personel di balai desa.
"Untuk saat ini ada petugas yang berjaga. Dari kami sekitar empat orang petugas, penyanderan kemarin Alhamdulilah tidak sampai ricuh," kata Kapolsek Buduran Heri Setyo Susanto.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)