TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung menempati posisi penyakit yang banyak diderita masyarakat dunia.
Karena kedudukan tersebut, tidak heran jika penyakit jantung cukup banyak menyebabkan para penderitanya meninggal dunia.
Meski termasuk penyakit serius, namun sebenarnya penyakit jantung masih bisa diantisipasi.
Baca juga: Cegah Penyakit Jantung dengan Menerapkan CERDIK, Berikut Ulasan dr. Bayushi Eka Putra
Salah satunya dengan mengenali faktor risiko penyakit jantung yang masih dapat dikendalikan.
Berdasarkan penjelasan dr. Ni Wayan Lena Agustini, M. Biomed, Sp.JP, ada sejumlah indikator yang masuk golongan faktor risiko yang bisa dikendalikan.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Bali, antara lain:
- Hipertensi
- Diabetes
- Kolesterol
Baca juga: Adakah Perbedaan Kadar Kolesterol saat Puasa dan Lebaran? Begini Kata Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar
- Faktor genetik.
Untuk mengendalikan berbagai faktor di atas bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat.
Sementara untuk faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan menyangkut pada usia dan jenis kelamin.
Pasien laki-laki dan berusia di atas 40 tahun menduduki risiko lebih tinggi terkena jantung.
"Jadi laki-laki di atas 40 tahun adalah faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan," ucap Lenda.
Oleh karena itu laki-laki memiliki risiko 2 kali lebih tinggi daripada perempuan untuk terkena penyakit jantung koroner
Di antara berbagai penyakit jantung yang ada, paling banyak diderita masyarakat ialah penyakit jantung koroner.
Baca juga: Ibu Menyusui Lebih Terhindar dari Serangan Jantung dan Stroke, Simak Uraian Berikut Ini
Adapun berbagai jenis penyakit jantung yang ada, misalnya:
- Penyakit jantung koroner
- Gagal jantung
- Gangguan irama jantung
- Gangguan katup jantung
- Gangguan otot jantung
Tekan Kasus Penyakit Jantung
Jantung adalah salah satu organ yang paling penting pada tubuh.
Baca juga: Gagal Pernapasan dan Jantung Diduga Jadi Penyebab Meninggalnya Artis Iqbal Pakula, Ini Penjelasannya
Mengingat jantung memberikan suplai makanan dan oksigen pada seluruh organ tubuh.
Apabila ada gangguan di jantung maka akan memberikan dampak pada organ yang lain.
Misalnya paru-paru dan ginjal yang mudah mengalami keluhan pada penderita penyakit jantung.
Untuk itu penting sekali menerapkan pola hidup yang sehat untuk mencegah penyakit jantung datang.
Lena mengatakan, prevalensi kejadian penyakit jantung masih cukup tinggi di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Karena itu penyakit jantung menyebabkan kematian terbanyak bagi masyarakat dari penyakit tidak menular.
Baca juga: Ibu Menyusui Lebih Terhindar dari Serangan Jantung dan Stroke, Simak Uraian Berikut Ini
"Dari keseluruhan penyakit jantung, penyakit jantung koroner yang paling banyak menjadi urutan tertinggi sebagai penyebab kematian penduduk di seluruh dunia," sambungnya.
Penderita penyakit jantung koroner memiliki sejumlah faktor risiko yang bisa dikendalikan maupun tidak bisa dikendalikan.
Untuk menekan kasus jantung koroner ini, para dokter selalu memberikan edukasi agar kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat.
Terlebih bagi para masyarakat yang menderita penyakit jantung agar kondisinya semakin tidak memburuk.
Penjelasan dr. Ni Wayan Lena Agustini, M. Biomed, Sp.JP Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Bali.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)