Breaking News:

dr. Mafisah Jelaskan Beberapa Gejala PMS yang Perlu Diketahui, Berikut Ulasannya

Beberapa perempuan mengalami PMS atau Sindrom Pra-menstrasi. Ketika PMS, ada yang mengeluhkan rasa sakit bahkan bisa mempengaruhi kondisi psikologis.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
parapuan.co
ilustrasi seseorang yang mengalami pms 

TRIBUNHEALTH.COM - Sering kali kita menjumpai wanita yang mengalami PMS.

Meskipun tidak semua, tetapi beberapa perempuan mengalaminya.

Konselor medis program centra remaja khatulistiwa PKBI Kalbar, dr. Mafisah menyampaikan, gejala PMS dibagi menjadi fisik maupun psikologis.

ilustrasi seseorang yang mengalami pms
ilustrasi seseorang yang mengalami pms (parapuan.co)

Baca juga: dr. Mafisah: PMS Hampir Terjadi pada Semua Wanita, Begini Penjelasannya

Tetapi untuk mudahnya, ada yang membagi PMS menggunakan abjad yakni AHCD :

- A : Anxiety atau kecemasan

Kecemasan ini termasuk gejala yang paling banyak ditemukan sekitar 80 persen.

Perempuan yang mengalami PMS datang dengan keluhan anxiety.

Anxiety ini bisa cemas, gelisah, mudah tersinggung, dan tegang.

Baca juga: Jangan Sepelekan Sindrom Pra-Menstruasi atau PMS, Berikut Penjelasan dr. Mafisah

- H : Hyperhidrasi

Disebut hyperhidrasi karena dirasakan seperti berat badan yang bertambah sebelum menstruasi.

2 dari 3 halaman

Selain itu juga merasakan perut sering kembung, kaki dan tangan bengkak, maupun payudara terasa nyeri.

- C : Craving

Rasa ingin makan terus menerus, bahkan bisa saja over eating.

Bisa saja craving atau ingin sesuatu yang spesifik, seringnya adalah karbohidrat sederhana atau produk-produk makanan manis.

Baca juga: Dokter Sarankan untuk Konsumsi Makanan Sehat dan Tinggi Antioksidan untuk Meminimalisir Nyeri Haid

Misalkan saat hendak menstruasi merasa lebih menyukai cokelat dan makanan ataupun minuman manis lainnya.

- D : Depresi

dr. Mafisah menyampaikan bahwa depresi ini prevalensinya paling kecil sekitar 20 persen.

Tetapi sebenarnya depresi yang paling membahayakan.

Karena depresi dari tingkatannya bisa ringan misalnya merasa sering kelelahan, tidak ingin melakukan aktivitas, cenderung rendah diri.

Ketika muncul sampai depresi berat bisa saja memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Baca juga: Pernah Mengalami Nyeri Haid Sampai Pingsan? Begini Pemaparan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

3 dari 3 halaman

dr. Mafisah mengatakan bahwa PMS tidak bisa dianggap ringan, walaupun prevalensinya 50 persen memang gejala ringan dan tidak mengganggu aktivitas.

Tetapi sekitar 30-an persen gejalanya sudah tergolong sedang.

Sehingga sedikit banyak mengganggu aktivitas, tetapi fungsinya masih baik.

Misalkan masih bisa bekerja dengan baik walaupun mungkin ada libur atau absen.

Namun sekitar 15 persen atau paling banyak seringnya 5 sampai 10 persen mengalami PMS berat.

Ketika mengalami PMS berat maka sudah tidak bisa berfungsi di kehidupan sosial maupun profesionalnya.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Pontianak bersama dengan dr. Mafisah. Seorang konselor medis program centra remaja khatulistiwa PKBI daerah Kalbar.

(TribunHealth.com/PP)

 
Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Mafisah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved