TRIBUNHEALTH.COM - Yang diketahui orang awam dari PMS adalah gejala yang muncul sebelum menstruasi.
PMS merupakan gejala, bisa satu atau kumpulan dari gejala.
Tetapi catatannya gejala ini mengganggu baik secara fisik, psikologis maupun kebiasaan.
Sekitar 80 persen wanita pasti pernah mengalami PMS.
PMS ini bisa membuat wanita merasa kesakitan atau merasa tidak nyaman.
Gejala PMS dibagi menjadi fiisik maupun psikologis.
Tetapi untuk mudahnya, ada yang membagi PMS menggunakan abjad yakni AHCD :
Baca juga: Mitos atau Fakta Ketika Sedang Menstruasi Tidak Boleh Minum Air Dingin? Begini Tanggapan dr. Binsar
- A : Anxiety atau kecemasan
Kecemasan ini termasuk gejala yang paling banyak ditemukan sekitar 80 persen.
Perempuan yang mengalami PMS datang dengan keluhan anxiety.
Anxiety ini bisa cemas, gelisah, mudah tersinggung, dan tegang.
- H : Hyperhidrasi
Disebut hyperhidrasi karena dirasakan seperti berat badan yang bertambah sebelum menstruasi.
Selain itu juga merasakan perut sering kembung, kaki dan tangan bengkak, maupun payudara terasa nyeri.
Baca juga: Ketika Seseorang Alami Derajat Nyeri Haid yang Luar Biasa Sebaiknya Segera Mengunjungi Dokter
- C : Craving
Rasa ingin makan terus menerus, bahkan bisa saja over eating.
Bahkan bisa saja craving atau ingin sesuatu yang spesifik, seringnya adalah karbohidrat sederhana atau produk-produk makanan manis.
Misalkan saat hendak menstruasi merasa lebih menyukai cokelat dan makanan ataupun minuman manis lainnya.
- D : Depresi
dr. Malifah menyampaikan bahwa depresi ini prevalensinya paling kecil sekitar 20 persen.
Tetapi sebenarnya depresi yang paling membahayakan.
Karena depresi dari tingkatannya bisa ringan misalnya merasa sering kelelahan, tidak ingin melakukan aktivitas, cenderung rendah diri.
Baca juga: Apakah Konsumsi Minuman Dingin saat Menstruasi Memicu Terjadinya Penggumpalan Darah?
Ketika muncul sampai depresi berat bisa saja memiliki keinginan untuk bunuh diri.
dr. Malifah mengatakan bahwa PMS tidak bisa dianggap ringan, walaupun prevalensinya 50 persen memang gejala ringan dan tidak mengganggu aktivitas.
Tetapi sekitar 30 persen gejalanya sudah tergolong sedang.
Sehingga sedikit banyak mengganggu aktivitas, tetapi fungsinya masih baik.
Misalkan masih bisa bekerja dengan baik walaupun mungkin ada libur atau absen.
Tetapi sekitar 15 persen atau paling banyak seringnya 5 sampai 10 persen mengalami PMS berat.
Ketika mengalami PMS berat maka sudah tidak bisa berfungsi di kehidupan sosial maupun profesionalnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Pontianak bersama dengan dr. Mafisah. Seorang konselor medis program centra remaja khatulistiwa PKBI daerah Kalbar.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)