TRIBUNHEALTH.COM - Psikolog Adib Setiawan menjelaskan, rentang usia seseorang tidak bisa mengendalikan emosi mulai dari usia SD hingga usia dewasa.
Semakin seseorang memiliki keterampilan sosial yang kurang, berterima kasih, memaafkan, tolong-menolong, berbagi yang cenderung kurang, bisa saja Ia mengalami kesulitan bergaul.
Seseorang yang memiliki keterampilan sosial yang kurang ketika bergaul akan cenderung diam, terlalu mudah marah, dan dapat berdampak pada perkembangan dan pertumbuhannya.
Baca juga: Psikolog Adib Setiawan Paparkan Alasan Mengapa Seseorang Sering Mengalami Emosi yang Tidak Teratur
Baca juga: Dokter : Beberapa Penelitian Menyampaikan, Perempuan Berhubungan dengan Emosi dan Hormon Fluktuatif
Hal tersebut disampaikan oleh Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak di Psikolog Indonesia yaitu Adib Setiawan, S.Psi.,M.Psi yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Menurut penuturan Psikolog Adib Setiawan, jika seorang anak mudah berinteraksi dengan orang lain, nantinya emosinya bisa lebih stabil.
Dampak yang dapat terjadi jika emosi tidak dikelola dengan baik
Psikolog Adib Setiawan menyebutkan, jika seseorang memiliki emosi negatif seperti mudah marah, marah ini memiliki agresi ke dalam dan keluar.
Jika ke dalam dapat melukai diri sendiri, sedangkan keluar bisa melukai orang lain hingga membanting barang.
Apabila seseorang memiliki kebiasaan membanting barang saat emosi, ketika keinginan tidak tercapai maka kebiasaan tersebut akan muncul.
Baca juga: Kapan Pikiran Negatif Masuk dalam Kategori Berbahaya hingga Memengaruhi Kesehatan Mental?
Baca juga: Terlalu Banyak Berpikiran Negatif Bisa Menyebabkan Overthinking hingga Memengaruhi Kesehatan Mental
Oleh karena itu, Psikolog Adib Setiawan imbau untuk melatih anak untuk menerima keadaan, bagaimana anak bisa menerima keadaan yang bisa dihadapi.
“Jadi jangan sampai anak itu sedikit-sedikit marah," tegas Psikolog Adib Setiawan.
Tips mengelola emosi agar stabil
Berikut ini Psikolog Adib Setiawan bagikan tips untuk mengelola emosi agar tetap stabil.
1. Berlatih menerima keadaan
2. Berlatih memaafkan
Baca juga: Kecanduan Game Online Membuat Emosi Tak Terkendali, Begini Cara Mengatasinya Menurut Psikolog
Baca juga: Benarkah Selalu Bersyukur dan Merasa Cukup Akan Memengaruhi Suasana Hati dan Kesehatan Mental?
3. Berlatih untuk tetap tenang
4. Jangan meniru yang jelek
“Kalau misalnya orang tua atau teman marah dengan cara membanting sesuatu, maka jangan ditiru hal tersebut.”
“Atau misalnya marah dengan cara teriak-teriak, sebaiknya tidak ditiru yang demikian itu, biasakan untuk melakukan hal-hal yang positif," tutur Psikolog Adib Setiawan.
Baca juga: Menurut Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Gangguan Kesehatan Mental Lebih Banyak Terjadi saat Usia Dewasa
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak di Psikolog Indonesia yaitu Adib Setiawan, S.Psi.,M.Psi dalam tayangan YouTube Tribun Health.