TRIBUNHEALTH.COM - Pneumonia merupakan penyakit yang menyerang organ paru-paru.
Seseorang yang menderita penyakit ini harus segera mendapatkan pengobatan.
Sama seperti pasien Covid-19, tak semua penderita pneumonia harus dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Mitos atau Fakta - Tidur di Lantai Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah? Begini Kata Dokter
Terdapat klasifikasi khusus yang mengharuskan pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung Official, antara lain:
Untuk menjaga kesehatan tubuh, klik disini
- Sesak napas
- Saturasi turun

- Tidak sadarkan diri
- Membutuhkan bantuan oksigen
- Demam tinggi
Baca juga: Inilah Tips yang Bisa Dilakukan di Rumah ketika Anak Demam, dr. Devie Kristiani, M.Sc Menjelaskan
- Hasil rontgen (gambaran paru) putih semua
- Pneumonia menyerang usia lanjut
- Miliki penyakit penyerta kencing manis, HIV, stroke, jantung.
"Ini mutlak harus dirawat," imbuh dr. Andreas Infianto MM SpP (K), FISR.
Gejala Pneumonia

Penyakit pneumonia bisa disebabkan oleh berbagai faktor penyebab infeksi.
Salah satu di antaranya ialah infeksi akibat bakteri. Dari kuman ini masuk pada tubuh dan menimbulkan gejala ini membutuhkan waktu paling cepat sekitar 3 hari.
"Hari ke 3 sampai 10 bisa menimbulkan infeksi pneumonia di seseorang," kata Andreas.
Paling utama gejala yang akan timbul adalah:
Baca juga: Inilah Tips yang Bisa Dilakukan di Rumah ketika Anak Demam, dr. Devie Kristiani, M.Sc Menjelaskan
- Demam
- Batuk
- Sesak napas atau sakit dada

- Dahak jernih menjadi kental.
- Dahak berwarna hijau
"Ini adalah tanda-tanda pneumonia yang harus dihindari atau diwaspadai oleh kita sebagai orang awam," imbuh Andreas.
Oleh sebab itu, jika sudah menemui tanda-tanda di atas harap segera konfirmasi yang bisa dilakukan dengan rontgen.
Baca juga: Vape Tak Kalah Bahaya dari Rokok Biasa, Bisa Menyebabkan Penyakit Paru-paru hingga Kanker
Dengan pemeriksaan rontgen akan sangat jelas menunjukkan kondisi pasien mengalami gambaran pneumonia atau tidak.
Penyebab Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit yang menyerang paru-paru dan harus segera ditangani.
Masalah kesehatan satu ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab.
Bila pada umumnya masyarakat mengenal pneumonia disebabkan oleh berbagai macam infeksi, namun sebenarnya penyakit ini dapat dicetuskan karena lingkungan atau masyarakat.

Pneumonia yang didapat dari masyarakat, dinamakan dengan community acquired pneumonia.
Selain itu pneumonia juga bisa disebabkan dari rumah sakit yang disebut dengan hospital acquired pneumonia.
Bahkan pneumonia bisa juga didapat karena penderita mengalami stroke.
"Orang yang stroke tidak bisa batuk karena lumpuh, jadi dahaknya ngumpul di tenggorokan kemudian terjadi pneumonia," ucap Andreas.
Pneumonia karena Infeksi
Andreas menyebut ada banyak penyebab pneumonia yang disebabkan oleh infeksi, antara lain:
Baca juga: Tak Hanya Sesak Napas, Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kematian dan Cacat Permanen pada Kasus Tertentu
- Infeksi jamur
- Infeksi bakteri
- Infeksi virus
- dan organisme yang lain.
"Jadi intinya pneumonia adalah infeksi paru akut yang disebabkan oleh banyak faktor," ungkap Andreas.
Lebih lanjut, beragam jenis infeksi di atas bisa muncul mengenai paru-paru diakibatkan oleh inhalasi atau droplet.

Misalnya ada orang yang batuk berada di samping kita dan tidak tersadar diri kita tertular dari dahak yang dikeluarkan dari batuk tersebut.
Mikroorganisme yang ditularkan ini akan membuat paru-paru terinfeksi.
Biasanya lama infeksi baru berlangsung yakni selang 3 hari pasca kontak.
Kondisi ini, kata Andreas, menyerupai proses penularan Covid-19.
Baca juga: Meskipun PPKM Sudah Dicabut, namun Status Darurat dan Status Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
"Ya sama seperti Covid-19 lah ibaratnya, jadi harus ada penyebarannya atau infeksinya," ujar Andreas.
Dalam penanganannya, penderita pneumonia tidak selalu harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Penjelasan dr Andreas Infianto MM SpP (K), FISR ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung Official.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)