TRIBUNHEALTH.COM - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.
Meskipun PPKM sudah dicabut, namun bukan berarti status darurat atau status pandemi sudah dicabut.
Untuk itu, pemerintah mengimbau seluruh masyarakat agar berhati-hati dan waspada.
Hal ini karena kemungkinan sub varian baru Covid-19 masih tetap ada.
Salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah melalui penerapan protokol kesehatan.
"Tentu saja untuk vaksin booster 1 dan saat ini booster 2 juga menjadi bagian dari kita semua dalam rangka untuk pengendalian Covid-19," jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH.
Baca juga: Dokter: Banyak Treatment yang Meringankan Garis Halus dan Kerutan, Salah Satunya Hyaluronic Acid

Baca juga: Saat Menjalankan Diet Rumah Sakit, Frekuensi Makan Pasien Diabetes Bisa Sampai 6 Kali, Ini Alasannya
Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 20 Februari 2023.
Dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi booster 1 dan 2, diharapkan masyarakat Indonesia semakin kuat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Perlu menjadi informasi jika sudah lebih dari 450 juta dosis vaksin disuntikkan dan lebih dari 64 persen populasi Indonesia telah menerima vaksinasi lengkap.
Lebih dari 207 ribu masyarakat umum berusia lebih dari 18 tahun telah menerima vaksinasi booster kedua.
Tentu saja diperlukan percepatan cakupan vaksinasi dosis kedua secara total maupun dosis lansia untuk mencapai minimal 70 persen masyarakat penerima vaksinasi.
Untuk cakupan vaksinasi booster pertama sudah 33 persen, sementara untuk booster kedua masih sangat rendah.
Oleh karena itu, diperlukan peran dari semua pihak termasuk media untuk menyampaikan bahwa vaksinasi booster pertama maupun kedua adalah bagian dalam mengakhiri pandemi.
Baca juga: Ahli Gizi Sebut Makanan Olahan di Rumah Sakit Tidak Menggunakan Bahan Instant dan Makanan Kaleng

Baca juga: Carissa Wityadarda, M.Kes Beberkan Perbedaan antara Serat Larut dan Serat yang Tidak Larut
Walaupun dengan sub varian baru sekalipun dan di negara lain terjadi lonjakan, namun dengan antibodi yang telah disuntikkan pada tubuh dapat menahan serangan dari sub varian Covid-19 apapun.
Berdasarkan penuturan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH dari 34 provinsi di Indonesia, sebanyak 16 provinsi telah mencapai 70% dosis kedua.
Sementara 10 provinsi yang sudah mencapai 70% dosis kedua untuk lansia.
Demikian halnya untuk vaksinasi booster dimana baru 4 provinsi di Indonesia yang telah mencapai 50% capaian vaksinasi booster, antara lain:
1. DKI Jakarta
2. Bali
3. Kepulauan Riau
4. Yogyakarta
Sedangkan untuk lansia, rata-rata capaian nasional baru mencapai 2,1%.
Baca juga: drg. Eagi Galuh Jelaskan Pentingnya Menjaga Kebersihan Mulut beserta Upaya yang Bisa Dilakukan

Baca juga: Ini Waktu Terbaik Konsumsi Buah-Buahan Berdasarkan Penjelasan Carissa Wityadarda, M.Kes
Klik di sini untuk mendapatkan referensi suplemen guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 20 Februari 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.