TRIBUNHEALTH.COM - Apabila anak menderita celah pada bibirnya sejak lahir maka sudah pasti mengalami bibir sumbing.
Salah satu ciri khas bibir sumbing adalah terkadang merupakan suatu kelainan dari kumpulan kelainan lainnya meskipun tidak selalu.
Ada suatu penyakit atau sindrom tertentu, seperti sindrom Circulent, sindrom DiGeorge, sindrom Moebius, sindrom Pierre Robin, sindrom Van der Woude atau sindrom Treacher Collins dimana celah bibir atau celah langit-langit maupun keduanya merupakan kelainan dari sindrom tersebut.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat.
Baca juga: Kekurangan Zat Gizi Tertentu Selama Kehamilan Diyakini Berisiko Melahirkan Anak dengan Bibir Sumbing

Baca juga: Craving Sugar Menjadi Candu pada Kebanyakan Orang dan Dapat Memicu Berbagai Penyakit
Jika anak lahir dengan celah bibir, sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara umum sebagai antisipasi adanya kelainan lain.
Ciri-ciri anak menderita Pierre Robin Syndrome
1. Adanya celah langit
Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM memaparkan jika Pierre Robin adalah celah langit-langit.
2. Rahang bawah kecil
Anak-anak dengan sindrom Pierre Robin Sequence tidak menderita celah bibir tapi menderita celah langit-langit dan memiliki rahang bawah yang lebih kecil daripada umumnya.
3. Bird face
Sehingga apabila dilihat profil wajahnya dari samping akan tampak lebih lancip, akibatnya sering disebut bird face.
Baca juga: Wanita yang Belum Pernah Menderita Kanker Payudara Bisa Melakukan Usaha Pencegahan Deteksi Dini

Baca juga: dr. Theressia Handayani, M.Biomed Tegaskan jika Beberapa Penyakit Bisa Dicegah dengan Vaksinasi
4. Makroglosia
Selain itu, anak dengan Pierre Robin Syndrome memiliki lidah yang lebih besar atau makroglosia.
5. Saluran napas lebih kecil
Secara umum anak dengan sindrom ini memiliki saluran nafas yang lebih kecil.
"Jadi kalau pada pasien seperti itu biasanya kita mendahulukan bagaimana preferasi pada saluran napasnya. Jadi jangan sampai kalau kita mau mengoperasi celah langit-langitnya justru malah memperburuk kondisi saluran napasnya," tambah Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM.
Klasifikasi celah bibir
Berdasarkan penuturan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM klasifikasi celah bibir dibagi antara satu sisi dengan dua sisi.
1. Unilateral
2. Bilateral
"Jadi kalau satu sisi misalnya kanan aja atau kiri aja, kita bilangnya unilateral. Kalau dua sisi berarti kita bilangnya bilateral," pungkas Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM.
3. Inkomplit
"Kemudian ada yang celahnya hanya mencakup sebagian dari bibir itu kita bilangnya inkomplit," ungkap Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM.
Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini Sebagai Upaya Pencegahan Kanker Payudara, Begini Ulasan dr. Sumadi Lukman Anwar

Baca juga: Pahami Batasan Seseorang Boleh Melakukan Vaksinasi HPV, Baik untuk Pria Maupun Wanita
4. Komplit
Bahkan adapula yang mencakup keseluruhannya dimana dasar hidung sampai terbelah, kondisi ini disebut dengan istilah komplit.
5. Labio Gnato Palato Schizis
Terkadang celah bibir disertai dengan celah langit-langit dan celah gusi.
Kondisi ini dikenal dengan istilah Labio Gnato Palato Schizis, dimana celah terjadi pada bibir, gusi, dan langit-langit.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi alat pembersih gigi.
Baca juga: Apakah Vaksin HPV Harus Diberikan Secara Berulang? dr. Theressia Handayani, M.Biomed Menjawab
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, drg. Yossy Yoanita Ariestiana, Sp.BM dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 24 September 2020.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.