TRIBUNHEALTH.COM - Jantung ialah organ vital yang memiliki fungsi untuk memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Apabila jantung mengalami gangguan, maka peredaran darah ke seluruh tubuh dapat terganggu.
Pasalnya penykit jantung dapat terjadi pada usia tua, usia muda, dan bahkan usia anak-anak.
Baik perempuan ataupun laki-laki memiliki risiko mengalami penyakit jantung, terlebih lagi jika memiliki faktor risiko.
Meskipun begitu, banyak yang beranggapan bahwa perempuan lebih jarang mengalami penyakit jantung, lantas benarkah demikian?
Baca juga: dr. R. Azimar Farhani Sebut 4 Faktor Risiko yang Dapat Meningkatkan Terjadinya Penyakit Jantung
Baca juga: dr. R. Azimar Farhani Sebut Penyakit Jantung Bawaan pada Anak Dapat Disembuhkan, Begini Ulasannya
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA menyebutkan, jika disebut jarang sebetulnya sama saja baik perempuan ataupun laki-laki.
Baik perempuan ataupun laki-laki sama-sama memiliki risiko mengalami penyakit jantung.
Akan tetapi yang membedakannya adalah ketika seorang perempuan masih mengalami menstruasi.
Saat menstruasi seorang perempuan masih menghasilkan hormon estrogen yang ternyata hormon estrogen ini baik untuk kesehatan jantung.
Baca juga: Waspada, Banyaknya Penumpukan Lemak Berisiko Penyakit Jantung dan Diabetes
Baca juga: Dokter Spesialis Jantung Paparkan Gejala Khas Penyakit Jantung yang Terjadi pada Anak
Untuk menjaga kesehatan tubuh, pentingnya meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkan produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA menjelaskan, hormon estrogen pada perempuan justru menghambat terjadinya proses penyakit jantung, terutama penyakit jantung koroner.
Namun setelah seorang perempuan tersebut berhenti menstruasi dan memasuki pra-menopause ataupun menopause, risiko penyakit jantung akan sama seperti laki-laki.
"Jadi kalau sudah menopause, dari pra-menopause saja seharusnya sudah melakukan medical check up.
"Jika belum pernah melakukan medical check up sebaiknya segera melakukan medical check up."
Baca juga: dr. R. Azimar Farhani Bagikan 4 Tips yang Dapat Diterapkan Guna Menjaga Kesehatan Jantung
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis hingga Gejala Penyakit Jantung yang Disampaikan oleh dr. R. Azimar Farhani
"Jangan menunggu ada keluhan terlebih dahulu, dan sebaiknya segera melakukan medical check up ketika sudah memasuki pra-menopause."
"Ke dokter itu jangan hanya waktu sakit saja, sediakanlah waktu untuk melakukan medical check up."
"Jika tidak memiliki faktor risiko apapun, cukup satu tahun atau dua tahun sekali untuk melakukan medical check up."
"Namun kalau sudah ada faktor risko bisa enam bulan atau satu tahun sekali harus rutin melakukan medical check up," jelas dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA.
Baca juga: Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama Serangan Jantung yang Wajib Dilakukan menurut Imbauan Dokter
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. R. Azimar Farhani, Sp.JP, FIHA dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.