TRIBUNHEALTH.COM - dr. Evi Novitasari menjelaskan prosedur jika ingin melakukan pemeriksaan kolesterol.
Pemeriksaan kolesterol sangat umum dilakukan pada orang tua.
Namun tak menutup kemungkinan, pemeriksaan kolesterol juga bisa dijalani oleh anak-anak berkisar usia 9 sampai 11 tahun.
Baca juga: Kolesterol Tinggi? Dokter Imbau Perhatikan Jenis Makanan yang Dikonsumsi Setiap Hari
Hal ini sesuai dengan rujukan dari Institut Jantung, Paru dan Darah Nasional.
"Jadi jika anak-anak mulai melakukan pemeriksaan kolesterol tidak ada masalah, karena skrining pertama kolesterol bisa dilakukan di usia 11 atau 9 tahun, " ungkap Evi dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Untuk memantau kadar kolesterol, klik disini
Terlebih jika anak memiliki berat badan berlebih dan jarang beraktivitas.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan ulang selang 5 tahun berikutnya.
Aturan pemeriksaan ini berbeda pada laki-laki dan perempuan.
Pada laki-laki diwajibkan dilakukan pemeriksaan saat memasuki usia 45 tahun, sementara perempuan 55 tahun.
Baca juga: Dikenal Bisa Turunkan Kolesterol, Beras Ragi Merah Punya Sejumlah Dampak Negatif Berikut Ini
Selanjutnya jika sudah memasuki usia 65 tahun, maka pemeriksaan akan dilakukan secara lebih rutin yakni setiap tahun sebanyak 2 kali.
Tanda Kolesterol Naik
Ada beberapa tanda khas yang menandakan seseorang mengalami Hiperkolesterolmia. Antara lain:
1. Sering ngantuk
Meski tidak begadang, penderita kolesterol tinggi akan merasakan mudah ngantuk meski tidak begadang.
Hal ini bisa terjadi karena kadar kolesterol yang tinggi menghambat aliran darah.
Sehingga oksigen tidak bisa berjalan dengan normal.
Baca juga: Tangan Sering Alami Kram, Gangguan Saraf atau Rematik? Ini Penjelasan Dokter
2. Kram
Keluhan kram ini akan muncul pada malam hari.
Biasanya kram akan muncul pada telapak kaki, jari-jari kaki, dan tumit.
3. Nyeri dada
Aliran darah yang mengendap menempel di dinding arteri.
Akibatnya membuat aliran darah berkurang menuju arteri, sehingga menyebabkan keluhan pada dada.
4 Penurunan nafsu makan
Memiliki riwayat kolesterol tinggi dan tiba-tiba mengalami penurunan nafsu makan, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan diri dengan tes kolesterol.
Baca juga: Ketahui Penyebab Lansia Alami Penurunan Nafsu Makan, jika Berlangsung Lama Bisa Sebabkan Malnutrisi
5. Kenaikan berat badan
Berat badan yang tiba-tiba naik sedangkan nafsu makan sedang menurun sebaiknya segera lakukan pemeriksana kolesterol.
Jenis kolesterol
Trigleserida merupakan bagian dari lemak yang berpotensi meningkatkan faktor risiko penyakit jantung.
Pastikan kadar trigleserida Anda rendah, karena semakin rendah menandakan akan semakin baik dampaknya bagi kesehatan.
Sementara kolesterol total, merupakan angka yang akan muncul pada setiap melakukan pemeriksaan kadar kolesterol.
Kolesterol total merupakan gabungan dari kolesterol baik dan kolesterol jahat.
Baca juga: Berikut Ini Sederet Faktor Risiko Penyakit Asam Urat yang Perlu Diwaspadai menurut dr. Mustopa Sp.PD
Umumnya rata-rata kadar kolesterol total berada di bawah 200 mg/dl.
Selain di atas ada jenis-jenis kolesterol lain yang perlu dipahami. Yakni kolesterol jahat dan kolesterol baik.
Tak melulu menandakan adanya masalah kesehatan, adapula jenis kolesterol yang baik atau biasa disebut sebagai HDL (high-density lipoprotein).
Semakin tinggi HDL, maka menandakan semakin baik kondisi kesehatan.
Pasalnya HDL ini mampu melindungi tubuh dari penyakit jantung.
Selain HDL, ada pula jenis kolesterol jahat atau biasa disebut LDL (low density lipoprotein).
Baca juga: Dikenal Bisa Turunkan Kolesterol, Beras Ragi Merah Punya Sejumlah Dampak Negatif Berikut Ini
Berbanding terbalik dengan HDL, kadar LDL harus sangat rendah.
Bila melebihi jumlah batas normalnya, maka bisa memicu masalah kesehatan.
Penjelasan dr. Evi Novitasari ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)