Breaking News:

Tangan Sering Alami Kram, Gangguan Saraf atau Rematik? Ini Penjelasan Dokter

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai perbedaan tangan kram akrena gangguan saraf dan rematik

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ekarista Rahmawati
Freepik.com
Ilustrasi tangan mengalami kram tanda mengalami gangguan saraf 

TRIBUNHEALTH.COM - Sering merasa kram pada area tangan tentu membuat rasa tidak nyaman.

Pasalnya kondisi ini akan membuat penderita mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas keseharian.

Rasa kram yang intens sering dikaitkan dengan berbagai penyakit.

Seperti mengalami gangguan saraf atau menderita penyakit rematik.

Baca juga: Benarkah Mandi Malam Menjadi Pemicu Terjadinya Rematik? Berikut Penjelasan Dokter

Lantas bagaimana cara membedakannya?00

Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Andi Dhedie Prasatia, SpOT (K-Hand) memberikan jawabannya.

Andi menjelaskan, kram bisa diindikasikan mengalami penyakit gangguan saraf atau rematik.

Namun terdapat perbedaan yang menonjol diantara keduanya.

Ilustrasi tangan alami kram
Ilustrasi tangan alami kram (TribunJogja.com)

Baca juga: Mengenal Penyakit Carpal Tunnel Syndrome dari dr. Andi Dhedie Prasatia, SpOT (K-Hand)

Menurut Andi, pada gangguan saraf seperti menderita Carpal Tunnel Syndrome (CTS), kram hanya akan terjadi pada area ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah.

Namun kram tersebut tidak akan disertai dengan rasa kaku.

2 dari 3 halaman

Berbeda bila mengalami kram pada penyakit rhematik.

Pada penderita rematik, kram bisa terjadi pada jari-jari tangan serta jari-jari kaki.

Selain itu, kram tersebut dapat disertai dengan rasa kaku.

Ilustrasi - Tangan kesemutan atau mati rasa
Ilustrasi - Tangan alami kaku (healthline.com)

"Kalau rematik ciri utamanya ada rasa kram pada kedua jari-jari tangan dan kaki."

"Rasa kaku tersebut akan timbul pada saat pagi hari," jelas Andi.

Baca juga: dr Tan Tegaskan Sehat Fisik Harus Diikuti Sehat Emosional, Tak Perlu Terlalu Kaku Soal Pola Makan

Memeriksakan ke Dokter

Ilustrasi konsultasi dengan dokter
Ilustrasi konsultasi dengan dokter (Pixabay)

Lebih lanjut, Andi berujar, bila masyarakat memiliki keluhan penyakit diharapkan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

Meski pandemi, ia meyakinkan pada masyarakat, untuk tidak perlu ragu ke rumah sakit.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyakit supaya tidak bertambah parah.

"Jadi kalau ada penyakit jangan dibiarkan. Meskipun pandemi.

3 dari 3 halaman

"Tetap masih bisa ke rumah sakit. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan," tutur Yogi.

Baca juga: Mengenal 4 Jenis Tekanan Darah Rendah, Ada yang Disebabkan Masalah Hormonal hingga Saraf

Baca juga: Dokter Jelaskan Penyebab dan Penanganan Saraf Kejepit yang Sering Orang Alami

Penjelasan dr. Andi Dhedie Prasatia, SpOT (K-Hand) ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 1 Oktober 2020.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Andi Dhedie Prasatia Sp. OTGangguan Sarafpenyakit rematikKram
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved