TRIBUNHEALTH.COM - dr. Tan Shot Yen berbicara mengenai penyakit hipotensi atau tekanan darah rendah dalam program Malam Minggu Sehat Tribunnews.
Dokter, filsuf, dan ahli gizi komunitas itu menyebut ada 4 macam tekanan darah rendah.
Lebih dulu, dr. Tan Shot Yen berbicara mengenai pengertian.
Tekanan darah rendah dikenal juga dengan sebutan hipotensi, yakni ketika tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg atau diastolik kurang dari 60 mmHg.
Tekanan sistolik adalah tekanan ketika darah dipompa keluar jantung.
Sementara diastolik adalah tekanan ketika darah kembali ke jantung.
"Sistolik itu yang biasanya kita baca di atas, yang angkanya di atas angka seratus biasanya. Jadi itu namanya sistolik, tekanan ketika darah dipompa keluar dari jantung," penjelasan dr. Tan, dikutip TribunHealth.com.

Baca juga: Apakah Orang yang Memiiki Darah Rendah Berpotensi Mengalami Stroke Dok?
Baca juga: Apakah Penderita Tekanan Darah Rendah bisa Mengalami Penyakit Diabetes Dok?
"Nah yang kedua, yang pakai per, yang bawah itu biasanya angkanya tujuh puluh delapan puluh itu adalah yang disebut diastolik."
"Tekanan ketika jantungnya itu istirahat, jadi bukan ketika jantungnya dipompa," tambahnya.
"Nah, hipotensi itu ada klasifikasinya, ada empat."
Hipotensi postural
Yang pertama adalah hipotensi postural atau ortostatik.
Salah satu yang menjadi tandanya adalah rasa pusing ketika berubah posisi dari tiduran ke duduk.
"Biasanya ketika orang tidur mau duduk, nggliyeng, karena tiba-tiba ada perubahan postur" contoh dr. Tan.

Baca juga: Apakah Makan Sate Kambing Bisa Mengatasi Darah Rendah? Simak Penjelasan Dokter
Baca juga: Ini Perbedaan Pusing akibat Darah Rendah dan Vertigo
Hipotensi post prandial
Yang kedua adalah post prandial.
"Hipotensi (post prandial) terjadi ketika orang habis makan."
"Jadi memang tekanan darah kita sedikit agak menurun ketika habis makan."
Hipotensi karena hormonal
Dokter Tan menjelaskan tekanan darah diatur oleh banyak hal, salah satunya hormon-hormon kelenjar tiroid.
Jika ada hormon yang bermasalah, tentu tekanan darah juga akan terimbas.
Hiptensi karena masalah saraf
Yang terakhir, hipotensi juga bisa disebabkan karena kerusakan sitem saraf.
"Keempat adalah akibat kerusakan syaraf. Jadi kalau syarafnya rusak, maka sinyal dari otaknya terganggu, di situ kita mengalami gangguan."
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)