Breaking News:

Hati-hati, Kebiasaan Konsumsi Makanan Manis Meningkatkan Risiko Timbulnya Kerutan di Kulit

Menurut dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) sering mengonsumsi makanan manis menyebabkan proses aging atau penuaan menjadi cepat.

pixabay.com
Ilustrasi kebiasaan konsumsi makanan manis, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) sebut mempercepat munculnya kerutan 

TRIBUNHEALTH.COM – Mengonsumsi makanan manis yang terlalu banyak tidak hanya menyebabkan diabetes, namun juga membuat kulit menjadi cepat keriput.

Pasalnya asupan gula yang terlalu tinggi bisa merusak kolagen kulit.

Padahal kolagen diperlukan untuk membuat kulit halus dan kencang.

Untuk mengetahui informasi seputar perawatan estetika hingga masalah kesehatan, kita bisa bertanya langsung dengan dokter yang berkompeten seperti dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM).

dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) merupakan dokter cantik asal Yogyakarta yang memiliki banyak skill.

Baca juga: Dr. Ir. A. Majdah M. Zain Bagikan Tips Agar Terhindar dari Segala Penyakit Akibat Perubahan Cuaca

Ilustrasi kerutan, begini penjelasan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM)
Ilustrasi kerutan, begini penjelasan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) (wartakota.tribunnews.com)

Baca juga: Konsumsi Makanan dan Minuman Tinggi Gula Mempercepat Pembesaran Miom, Mitos atau Fakta?

Skill atau keahlian yang dimilikinya, yaitu sering dipercaya menjadi moderator, penyelenggara webinar, vaksinator bersertifikat hingga ahli estetika bersertifikat.

dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) dikenal sebagai Praktisi Anti Aging dan Kecantikan.

dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) memulai karirnya sejak tahun 2005 hingga saat ini.

Pada tahun 2005-2010, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) bekerja sebagai Dokter Umum di Yayasan Gloria Yogyakarta.

Di tahun yang sama, namun tepatnya pada tahun 2006-2009 dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) bekerja di RS Elisabeth Ganjuran Bantul, DIY dan Klinik Realino Yogyakarta sebagai Dokter Umum.

2 dari 4 halaman

Selanjutnya pada tahun 2008 hingga saat ini, ia menjalankan klinik dr. Theresia.

Kemudian pada tahun 2021 hingga saat ini, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) dipercaya sebagai Dokter Estetika dan Anti-Aging di Wellness Clinic RS Bethesda Yogyakarta.

Perjalanan karir yang begitu panjang ini tentu didapatkan dengan kegigihannya mengenyam pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1999 hingga tahun 2005.

Kemudian dilanjutkan jenjang Magister yang fokus pada Biomedia (Anti-Aging Medicine) di Universitas Udayana dengan predikat kelulusan Summa Cum Laude (IPK 4.00).

Dengan kecerdasannya maka tak heran jika dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) mendapatkan beberapa penghargaan, antara lain:

1. Wisuda Terbaik Program Magister Universitas Udayana (IPK 4,00 dalam 3 semester) Tahun 2021

2. Dokter Istimewa IDI Wilayah DIY 2022

3. Dokter Influencer IDI Wilayah DIY 2022

Baca juga: Jantung Berdebar, Tangan Berkeringat dan Kaki Dingin Apakah Tanda dari Jantung Lemah?

Profil dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM)
Profil dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) (Dokumentasi Pribadi dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM))

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Kondisi yang Membutuhkan Tindakan Kuretase menurut Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG

Tak cukup sampai disini, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) juga mengikuti banyak pelatihan profesional atau professional training guna mengasah kemampuannya.

Pelatihan terakhir yang dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) ikuti adalah pada bulan Februari 2022 di Bali, yakni NASWAAM (Simposium Nasional dan Workshop Pengobatan Anti Aging).

3 dari 4 halaman

dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) juga memiliki beberapa karya publikasi, yaitu:

1. Aktivitas Fisik dan Penuaan Kardiovaskular: Mekanisme dan Bukti Terbaru 2021, Jurnal Olahraga dan Kebugaran

2. Menjembatani Kesenjangan Pengetahuan dan Keterampilan untuk Diagnosis dan Pengobatan Neuropati Nyeri: Pengembangan dan Evaluasi Proyek Pendidikan Nyeri untuk Dokter di Rangkaian Perawatan Primer, 2022

dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) akan menjawab segala pertanyaan sobat sehat mengenai perawatan estetika hingga masalah kesehatan.

Pertanyaan:

Diketahui jika ternyata faktor internal seperti konsumsi makanan yang manis-manis ternyata turut meningkatkan risiko munculnya kerutan.

Sebenarnya apakah ini benar, dok?

Manik, Tinggal di Yogyakarta.

Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan, dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) menjawab:

Itu jelas, itu kelihatan deh kenapa klinik-klinik estetika laku banget.

4 dari 4 halaman

Karena apa, proses agingnya sangat berat.

Baca juga: Berikut Cara Menghentikan Kebiasaan Buruk yang Berisiko Mengganggu Kesehatan Gigi

ilustrasi keriput, begini pemaparan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM)
ilustrasi keriput, begini pemaparan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AAM) (pixabay.com)

Baca juga: Pahami Definisi hingga Indikasi Dilakukannya Pemasangan Veneer Gigi

Orang-orang kadang salah paham tentang vitamin D pada zaman-zaman Covid-19 ya, jadi jemur matahari (berjemur) seenaknya.

Harusnya mungkin punggung yang dijemur karena luas permukaannya bagus, ini muka yang di jemur.

Tahu-tahu mulai timbul melasma, kerutan juga semakin dalam, dan kadang-kadang tanpa disadari penurunan berat badan yang drastis.

Jadi hati-hati memang.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi produk anti-aging guna memperlambat munculnya keriput.

Baca juga: dr. Upik A. Miskad Terangkan Pemeriksaan yang Dilakukan untuk Menegakkan Diagnosa Tumor Payudara

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Ejakulasi DiniMinuman ManisKerutankulitwajah Nadia Mulya Kadedemes
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved