TRIBUNHEALTH.COM - Banyaknya aktivitas dan kesibukan membuat beberapa orang melewatkan waktu makan.
Kondisi ini akhirnya menimbulkan pola makan yang buruk pada orang tersebut.
Pasalnya pola makan yang buruk seperti telat makan atau sering melewatkan makan dapat memicu terjadinya gangguan pencernaan seperti dispepsia.
Dilansir TribunHealth.com, dr. Lia Ratna Adi menanggapi hal tersebut yang disampaikan dalam tayangan YouTube Podcast Tribun Lampung News Video.
Baca juga: Ahli Gizi: Usahakan untuk Berhenti Makan Selama 2 Jam sebelum Tidur agar Asam Lambung Tidak Naik
Baca juga: Selain Obat-obatan, Adakah Pertolongan Pertama Mengatasi Perut Perih pada Penderita Asam Lambung?
Berikut ini rekomendasi makanan yang baik untuk lambung dan dapat dikonsumsi saat sedang sibuk, klik disini untuk mendapatkannya.
dr. Lia Ratna Adi membenarkan jika pola makan yang buruk seperti telat makan dapat menyebabkan terjadinya dispepsia pada seseorang.
Dispepsia terjadi ketika asam lambung meningkat dan menyebabkan iritasi pada dinding lambung yang akhirnya menimbulkan suatu keluhan.
Penyakit pencernaan seperti gastroesophageal salah satu tandanya adalah rasa sakit sebelum makan dan nyaman setelah makan.
Kondisi tersebut merupakan ciri khas untuk tukak atau luka yang terjadi pada usus.
Baca juga: Asam Lambung yang Sembuh Bukan Berarti Sembuh Total, tetapi Sembuh Terkontrol, Ini Kata Dokter
Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Bisa Meredakan Asam Lambung, Termasuk Makanan dengan pH Tinggi
Namun jika rasa sakitnya muncul setelah makan, maka tukaknya atau lukanya berada di dalam lambung.
Telat makan menjadi penyebab naiknya asam lambung atau dispepsia pada seseorang.
Ketika seseorang makan dengan teratur yaitu tiga kali sehari dimulai dari sarapan, makan siang, dan makan malam, otak akan memberikan sinyal dan asam lambung dapat bekerja dengan baik karena ada makanan yang dikonsumsi.
Akan tetapi jika seseorang melewatkan salah satu waktu makan tersebut, otak akan memberikan sinyal dan asam lambung akan diproduksi.
Pada saat asam lambung diproduksi dan makanan tidak ada, maka akhirnya munculnya gejala tidak nyaman.
Artinya perubahan pola makan pada seseorang dapat menjadi penyebab naiknya asam lambung pada seseorang.
Baca juga: Pentingnya Kelola Stres Guna Antisipasi Asam Lambung Kambuh, Ikuti Tips dr. Eric Herrianto Dwiputra
dr. Lia Ratna Adi menjelaskan beberapa gejala khas dari asam lambung yang harus diwaspadai.
- Mual
- Muntah
- Rasa cepat kenyang
- Perut kembung
Ketika sudah timbul rasa sakit pada perut, maka gejala-gejala tersebut harus sangat diwaspadai.
Baca juga: Maag Termasuk Mudah Disembuhkan, namun Akan Semakin Parah jika Tidak Mendapatkan Penanganan Tepat
Baca juga: dr. Hendra Nurjadin Sp.PD: Maag Mudah Disembuhkan, Akan Semakin Parah jika Penanganan Tidak Tepat
dr. Lia Ratna Adi menegaskan salah satu gejala yang betul-betul harus dicurigai adalah ketika ditemukan BAB menghitam.
Kondisi BAB yang sudah mulai menghitam menandakan adanya pendarahan akibat adanya tukak atau luka di lambung atau di usus.
Biasanya kondisi ini tidak muncul secara tiba-tiba dan terjadi jika asam lambung atau usus mengalami luka dalam waktu lama.
Jika menemukan gejala seperti itu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Pengobatan tepat diperlukan agar kondisi asam lambung segera sembuh dan tidak menimbulkan komplikasi.
Baca juga: Begini Solusi ketika Mengalami Maag, GERD, dan Morning Sickness pada Kehamilan yang Masih Muda
Penjelasan tersebut disampaikan oleh dr. Lia Ratna Adi dalam tayangan YouTube Podcast Tribun Lampung News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)