TRIBUNHEALTH.COM - Vitamin memiliki pengaruh yang baik pada seluruh tubuh. Tak terkecuali area gusi.
Pada kasus infeksi, vitamin C memiliki peran besar dalam proses regenerasi sel (penyembuhan infeksi).
Namun yang harus diketahui bahwa, etiologis anomali dapat terjadi.
Baca juga: Rata-rata Karang Gigi Terbentuk 4 Jam Pasca Seseorang Membersihkan Seluruh Permukaan Rongga Mulut
Sehingga tidak bisa serta merta diartikan jika gusi bengkak wajib minum vitamin C.
"Maka penting menelusuri penyebab anomali terjadi. Pemicunya apa dan sejauh mana kerusakannya perlu diketahui," imbuh drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.

Bila sudah ditemukan, maka dokter bisa menegakkan diagnosa dengan tepat dan menganjurkan berbagai tindakan penanganan dengan benar sesuai keadaan pasien.
Penyebab Gusi Bengkak
Salah satu masalah yang umum dijumpai pada area gusi ialah gusi bengkak.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor pencetus.
Baca juga: Selain Gingivitis dan Periodontitis, Gusi Berdarah Bisa Disebabkan Kurangnya Dua Vitamin Berikut
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menjabarkannya.
Kondisi gusi bengkak tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, melainkan juga pada balita (bawah usia lima tahun).

Pada balita, pemicu gusi bengkak sering kali dilatarbelakangi oleh karies lanjut.
Selanjutnya bisa diakibatkan oleh dampak makanan yang terselip yang umumnya ditemui pada area gigi belakang.
"Makanan yang terselip itu akan mengalami proses fermentasi (pembusukan) lalu meradang karena dekat dengan gusi, hingga akhirnya membuat gusi bengkak," jelas Anastasia.
Baca juga: Perlunya Memperhatikan Berbagai Aspek dalam Merapikan Gigi Berjejal Menggunakan Kawat Gigi
Sementara pada orang dewasa, untuk pemicunya perlu dilihat terlebih dahulu apakah kondisi tersebut abses yang terkait gangguan pada gigi atau adanya anomali lain.
Untuk memastikannya perlu diidentifikasi dari setiap keluhan yang muncul.
Dalam hal ini, dokter akan melakukan pemeriksaan secara lengkap sembari melakukan anamnesa secara detail dengan pasien.
Masalah Gusi

Menurut penuturan Anastasia, masalah yang kerap dijumpai pada kesehatan gusi ialah gusi mudah berdarah.
Meski disebut keluhan yang muncul tidak terlalu menyakitkan, namun tentu akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari si penderita.
"Misalkan ketika sikat gigi mudah keluar darah," ungkap Anastasia.
Baca juga: Warna Gusi Gelap Bisa Diubah Menjadi Warna Merah Muda, Benarkah? Begini Penjelasan Dokter Gigi
Dikatakan olehnya, bahwa gusi mudah berdarah acapkali disebabkan karena keberadaan kalkulus atau karang gigi.
Selain gusi mudah berdarah, ada pula gangguan lainnya yang kerap terjadi pada gusi. Antara lain:
- Abses

- Jamur
- Pertumbuhan anomali (kanker)
- Kista gusi.
Tanda Gusi Sehat
Keberadaan gusi kerap dianggap sepele dibanding dengan gigi.
Baca juga: drg. Zaida Dahlia Ungkap Gesekan Sikat Gigi Terlalu Kencang Sebabkan Gusi Berdarah dan Meradang
Akhirnya masyarakat cenderung lebih memilih menjaga kesehatan gigi dibanding gusi.
Padahal jika gusi bermasalah, akan mempengaruhi kondisi kesehatan gigi.
Untuk itu dibutuhkan perhatian yang sama, agar kesehatan gusi terjamin.

Berikut ini kriteria gusi yang sehat, antara lain:
- Berwarna merah segar (warna pada setiap orang berbeda)
- Tidak terjadi anomali atau peradangan
Baca juga: Gusi Berwarna Gelap Kerap Dianggap Tidak Sehat, Benarkah? Simak Penjelasan Dokter
- Tidak ada karang
- Tidak ada jamur
- Tidak ada kista atau kanker

- Tidak ada gangguan di gigi terdekat
- Permukaan gusi bertekstur seperti kulit jeruk
- Beberapa bagian gusi bertekstur licin dan tipis.
Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth/Ranum Kumala Dewi)