TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan adalah suatu cairan yang normal keluar dari organ intim wanita.
Keputihan ini bisa dianggap normal (fisiologis) dan tidak normal (patologis).
dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.O.G menghimbau, jika mengalami keputihan patologis sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga: Seperti Apa Keputihan yang Tergolong Tidak Normal? Simak Ulasan dr. Lusiyanti Sp.KK
Jangan pernah merasa malu memeriksakan diri, apalagi di era modern seperti ini.
"Zaman saat ini kita harus lebih aware dan singkirkan rasa malu untuk memeriksakan ke tenaga kesehatan," imbau Hendry dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
Diharapkan, kesadaran ini tidak hanya berlaku pada penyakit kebidanan dan kandungan, tetapi juga pada bidang lain seperti masalah psikologis.
Misalnyab jika mulai mengalami stres yang berlebih, segera konsultasi dengan psikolog atau pskiater.
Keputihan Tanda Kanker Serviks
Disebutkan oleh Henry, untuk mengenali ciri kanker serviks bisa dilihat dari keputihan yang dialami.
Tentunya dalam hal ini, keputihan yang dimaksud ialah jenis keputihan patologis.
Baca juga: Beragam Dampak Bisa Terjadi jika Melakukan Pernikahan Dini, Termasuk Rentan Alami Kanker Serviks
Artinya keputihan yang terjadi karena adanya kelainan di daerah organ vital wanita.
Berbeda dengan keputihan yang normal, keputihan patologis biasanya cenderung berbau amis sampai berbau busuk.
Selain itu penderita keputihan patologis juga akan merasakan gatal ketika muncul keputihan dan wujud keputihan cenderung lengket bahkan berbuih dengan intensitas yang banyak.
"Jadi kita juga harus membedakan keputihan yang masih normal (fisiologis) atau keputihan patologis yang harus diperiksa," pesan Henry.
Gejala Kanker Serviks
Sejumlah gejala yang dirasakan oleh pasien antara lain:
- Pendarahan di leher rahim
Baca juga: Pola Hidup dan Pola Seksual yang Tidak Baik Bisa Meningkatkan Risiko Terjadinya Kanker Leher Rahim
- Nyeri sebelum dan sesudah kelahiran.
Berikutnya jika terdapat nyeri distaidum djaroem, maka akan terjado perjalanan penyakit.
"Jadi memang suh mendeteksi kanker serviks jika ttanpa sendok.
Faktor Risiko
Salah satu kanker yang saat ini banyak menyita perhatian masyarakat , adalah kanker serviks.
Kanker serviks merupakan suatu tumor ganas yang terletak pada 1/3 area leher rahim.
Penyakit ini bisa dialami oleh siapa, terutama bagi mereka yang memiliki sejumlah faktor risiko.
Baca juga: Mengenal Miom Rahim, Gejala hingga Ukuran Miom, Berikut Ulasan dr. William Halim, Sp.OG
Berikut sejumlah faktor risiko tersebut antara lain:
- Infeksi virus HPV
- Hubungan seksual
- Berjenis kelamin wanita.
Tanggap Kanker Serviks
Acapkali pasien tidak menyadari telah menderita penyakit kanker serviks.
Akhirnya terlambat diketahui dan baru mendapatkan penanganan dokter.
Baca juga: Dari Berbagai Tipe Keputihan, Maka Penyebab dan Gejala yang Dialami Berbeda
Hendry menyebut, biasanya pasien dengan kanker serviks baru datang ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut.
Beberapa gejala yang umum dijumpai, seperti:
- Keputihan yang banyak
- Pendarahan dari jalan lahir
- Keluhan nyeri
Untuk mengantisipasi risiko yang semakin berbahaya, terdapat berbagai deteksi dan pencehgahan yang bisa dilakukan.
Baca juga: Wanita Perlu Memahami Cara Membedakan Keputihan dan Gejala Kencing Nanah
Yakni:
- Pap smear
- Kolposkopi
- IVA test
Baca juga: Kenapa Masih Ada Perempuan yang Mengalami Kanker Serviks meski Sudah Melakukan Pap Smear?
Penjelasan dr Henry Jerikho Maruli, Sp.O.G ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth/Ranum Kumala Dewi)