TRIBUNHEALTH.COM - Kekerasan seksual merupakan tindakan yang terkait dengan organ seksual, namun tindakan tersebut tanpa persetujuan dari korban.
Artinya ada unsur pemaksaan, sesuatu yang tidak disetujui atau tidak disukai oleh korban.
Penyebab dari kekerasan seksual karena pelaku tidak bisa menyalurkan hasrat seksual secara sehat.
Adanya nafsu yang tidak terlampiaskan oleh pelaku, maka menyebabkan mudah melampiaskan pada anak.
Kekerasan seksual bisa menyebabkan rasa trauma pada korban.
Bagaimana cara mengatasi trauma pada korban kekerasan seksual?

Baca juga: Cara Menyelamatkan Masa Depan Anak-anak yang Mengalami Kekerasan Seksual
Adib Setiawan mengatakan, cara mengatasi trauma yaitu damai terhadap diri sendiri.
Tentunya ada beberapa orang yang bisa damai terhadap diri sendiri melalui proses pendidikan, dukungan keluarga, atau proses dukungan teman.
Tetapi beberapa individu juga butuh bantuan dari psikolog untuk melakukan konseling dan terapi.
Proses pendampingan psikologi tentunya sampai orang tersebut kembali semangat.
Pada proses pendampingan bisa saja sampai anak sudah ceria, sudah semangat, anak mulai mau bercerita, dan menerima kenyataan hidup.
Ketika anak sudah dalam kondisi seperti yang disebutkan di atas, bisa saja pendampingan sudah cukup dan pendamping memastikan bahwa keluarga sudah harmonis.
Baca juga: Meskipun Tidak Semua, Korban yang Memiliki Riwayat Kekerasan Seksual bisa Melakukan pada Orang Lain
Dilakukan pendampingan sekecupnya sampai anak kembali ceria.
Adib Setiawan menyampaikan, kekerasan seksual bisa menyebabkan depresi hingga gangguan jiwa.
Gangguan jiwa tergolong berbagai macam, misalnya menjadi pedofilia, bipolar, depresi, bahkan bisa saja terjadi skizofrenia.
Sebenarnya seluruh gangguan jiwa yang dialami oleh manusia sebagai dampak dari kekerasan masa lalu, baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual.
Dampak-dampak yang terjadi akibat kekerasan adalah gangguan jiwa, tetapi tidak bisa mengatasi.
Seseorang tersebut tidak memiliki defend mecanism atau cara untuk melawan ketidaknyamanan tersebut.
Baca juga: Psikolog Paparkan Dampak Kekerasan Seksual pada Anak, Baik Secara Fisik Maupun Psikis
Misalnya rasa kesedihan tidak bisa dilawan atau tidak bisa dibangkitkan.
Perasaan bersalah dan perasaan hancur tidak bisa dibangkitkan, sehingga mengarah ke gangguan jiwa.
Adib Setiawan mengatakan bahwa kekerasan seksual pada anak laki-laki dan perempuan akan berdampak sama.
Secara umum seseorang yang mendapatkan kekerasan seksual cenderung lebih mudah sedih, down, dan lebih mudah depresi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)