TRIBUNHEALTH.COM - Maraknya kasus kekerasan seksual membuat kita merasa khawatir.
kekerasan seksual tidak hanya terjadi pada orang dewasa, bahkan anak-anak pun banyak yang menjadi korban.
Apa dampak kekerasan seksual pada anak baik secara fisik dan psikis?
Adib Setiawan menjelaskan, secara fisik dampaknya anak akan terluka ataupun sakit.
Sedangkan secara psikis bisa saja anak merasa kotor, rendah diri, tidak percaya diri, bahkan anak bisa saja mengalami depresi.
Yang jelas anak bisa mengalami trauma akibat mendapat kekerasan seksual.

Baca juga: Mengapa Orangtua bisa Tega Melakukan Kekerasan Seksual pada Anak Sendiri?
Dampak pada psikis anak tergantung dari berat kecil kekerasan seksual yang terjadi.
Bahkan kekerasan seksual bisa menimpa lawan jenis maupun sesama jenis.
Perlu diketahui bahwa kekerasan seksual sesama jenis bisa menularkan kebiasaan buruk, bahkan seseorang yang pernah mendapatkan kekerasan seksual bisa saja orientasi seksualnya menjadi kacau.
Anak-anak rentan mengalami kekerasan seksual tentu karena anak dalam situasi yang lemah.
Dari segi badan dan kekuatan barangkali lebih kecil, selain itu dari segi berpikir juga lebih kecil.
Sehingga sangat rentan mendapatkan pelecehan seksual, baik dari orang tua, tetangga, guru, atau dari saudara dekat.
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Anak Mengerti Bahwa Suatu Tindakan Tersebut adalah Kekerasan Seksual?
Anak belum mengetahui bahwa kejadian tersebut termasuk pelecehan atau kekerasan.
Ketika mengalami kejadian tersebut, kadang kala anak merasa tidak mendapat kekerasan ataupun pelecehan.
Misalnya anak dipegang bagian tertentu, dipeluk ataupun dicium kadang kala tidak menyadari jika hal tersebut adalah kekerasan.
Apabila kejadian tersebut dialami oleh orang dewasa, maka orang dewasa akan menyadari jika terjadi kekerasan atau pelecehan seksual, dan kemungkinan besar orangtua akan melawan.
Sedangkan anak-anak ketika mengalami hal tersebut ada yang melawan dan ada yang tidak.
Baca juga: Ketahui Alasan Mengapa Anak-anak Rentan Mengalami Kekerasan Seksual
Adib Setiawan mengatakan bahwa kekerasan seksual lebih umum terjadi, artinya sebuah tindakan yang memang sifatnya kekerasan dimana hal tersebut tidak disetujui oleh korban.
Tentunya kekerasan seksual tergolong macam-macam misalnya pemerkosaan.
Pada tindakan tersebut korban pasti tidak suka diperkosa.
Barangkali korban merasa tidak nyaman atau tertekan.
Kekerasan seksual mulai dari pemerkosaan sampai dengan penghinaan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)