Breaking News:

Bagaimana Cara Membuat Anak Mengerti Bahwa Suatu Tindakan Tersebut adalah Kekerasan Seksual?

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan kekerasan seksual yakni hasrat seksual yang tidak sehat, kepribadian yang bermasalah.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi kekerasan seksual pada anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Kekerasan seksual tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja.

Sekarang banyak kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi pada usia anak-anak.

Bagaimana cara membuat anak mengerti bahwa tindakna tersebut adalah kekerasan seksual?

Adib Setiawan menjelaskan, sejak dini anak perlu diajarkan mengenai organ yang harus dipelihara.

Maksudnya adalah menjaga organ yang memang harus ditutupi dan perlu dijaga bahwa orang lain tidak boleh menyentuhnya.

Bahkan untuk organ-organ tertentu diri sendiripun dilarang untuk menyentuhnya.

ilustrasi kekerasan seksual pada anak
ilustrasi kekerasan seksual pada anak (kompas.com)

Baca juga: Ketahui Alasan Mengapa Anak-anak Rentan Mengalami Kekerasan Seksual

Kalaupun diri sendiri menyentuh, berarti dalam rangka membersihkan.

Misalkan setelah buang air kecil dan membersihkan organ intim, agar terbebas dari kotoran, jamur, bateri dan lain-lain.

Sebaiknya anak sejak dini diajarkan untuk menjaga organ tubuh.

Sederhananya, sejak dini anak sudah diajarkan untuk memakai baju dan celana.

2 dari 4 halaman

Saat anak berusia 2 tahun atau 3 tahun diajarkan untuk menggunakan baju dan celana, ketika ank sudah berusia 5 tahun diajrkan untuk menjaga.

Misalnya anak yang sudah berusia 6 tahun, yang boleh mencium hanya ayah dan ibu, orang lain tidak boleh mencium.

Baca juga: Secara Verbal, Apakah Catcalling Termasuk Kategori Kekerasan Seksual? Ini Kata Psikolog

Untuk daerah-daerah tubuh tertentu seperti alat kelamin, benar-benar harus dijaga dan diri sendiri pun tidak boleh menyentuh, apalagi orang lain.

Ketika sudah siajarkan sejak dini, maka anak akan emmahami bahwa diri sendiri saja tidak boleh menyentuhnya apalagi orang lain.

Jika ada orang yang mencoba untuk menyentuh, maka bagian dari kekerasan seksual.

Maka dari itu, orangtua perlu memahami pentingnya memberikan edukasi seksual sedini mungkin pada anak-anak.

Adib Setiawan menjelaskan, anak rentan mengalami pelecehan seksual karena anak dalam situasi yang lemah.

Dari segi badan dan kekuatan barangkali lebih kecil, selain itu dari segi berfikir juga lebih kecil.

Baca juga: 2 Jenis Kekerasan Seksual yang Perlu Diketahui, Berikut Kata Adib Setiawan S.Psi., M. Psi

Sehingga sangat rentan mendapatkan pelecehan seksual, baik dari orangtua, tetangga, guru, atau dari saudara dekat.

Anak belum mengetahui bahwa kejadian tersebut termasuk pelecehan atau kekerasan.

3 dari 4 halaman

Ketika mengalami kejadian tersebut, kadang kala anak merasa tidak mendapat kekerasan ataupun pelecehan.

Misalnya anak dipegang bagian tertentu, dipeluk ataupun dicium kadang kala tidak menyadari jika hal tersebut adalah kekerasan.

Apabila kejadian tersebut dialami oleh orang dewasa, maka orang dewasa akan menyadari jika terjadi kekerasan atau pelecehan seksual, dan kemungkinan besar orangtua akan melawan.

Baca juga: Adib Setiawan S.Psi Paparkan Perbedaan Kekerasan Seksual dan Pelecehan Seksual

Sedangkan anak-anak ketika mengalami hal tersebut ada yang melawan dan ada yang tidak.

Adib Setiawan mengatakan bahwa kekerasan seksual lebih umum terjadi, artinya sebuah tindakan yang memang sifatnya kekerasan dimana hal tersebut tidak disetujui oleh korban.

Tentunya kekerasan seksual tergolong macam-macam misalnya pemerkosaan.

Pada tindakan tersebut korban pasti tidak suka diperkosa.

Barangkali korban merasa tidak nyaman atau tertekan.

Kekerasan seksual mulai dari pemerkosaan sampai dengan penghinaan.

Sebenarnya kekerasan seksual dan pelecehan seksual hanya sebuah istilah saja.

Baca juga: Pahami Faktor Penyebab Pelaku Melakukan Kekerasan Seksual Menurut Psikolog

4 dari 4 halaman

Dikatakan pelecehan seksual misalnya seseorang memegang tubuh orang lain walaupun tidak menimbulkan luka.

Menghina atau mengeluarkan kata-kata yang kurang nyaman juga termasuk dari pelecehan.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKekerasan Seksualkesehatan seksualPsikologAdib Setiawan S.Psi. M.Psi. Zoya Amirin Inez Kristanti
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved