TRIBUNHEALTH.COM - Saat ini semakin banyak kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekitar kita.
Jenis kekerasan seksual tergolong bermacam-macam, yakni secara fisik dan verbal.
Pada kekerasan fisik tentunya dimulai dari yang berdampak, misalnya pemerkosaan sampai menimbulkan dampak kehamilan juga salah satu bentuk kekerasan seksual.
Tindakan pemerkosaan atau menghamili pacarnya sudah termasuk bentuk kekerasan seksual.
Sedangkan pada kekerasan verbal barangkali lebih banyak misalnya mengatakan kata-kata tertentu, yakni kata-kata yang sifatnya merendahkan harkat dan martabat anak-anak atau merendahkan harkat dan martabat perempuan.

Baca juga: Adib Setiawan S.Psi Paparkan Perbedaan Kekerasan Seksual dan Pelecehan Seksual
Kejadian tersebut merupakah kekerasan seksual dalam bentuk verbal.
Adib Setiawan mengatakan bahwa kekerasan seksual lebih umum terjadi, artinya sebuah tindakan yang memang sifatnya kekerasan dimana hal tersebut tidak disetujui oleh korban.
Tentunya kekerasan seksual tergolong macam-macam misalnya pemerkosaan.
Pada tindakan tersebut korban pasti tidak suka diperkosa.
Barangkali korban merasa tidak nyaman atau tertekan.
Kekerasan seksual mulai dari pemerkosaan sampai dengan penghinaan.
Sebenarnya kekerasan seksual dan pelecehan seksual hanya sebuah istilah saja.
Baca juga: Pahami Faktor Penyebab Pelaku Melakukan Kekerasan Seksual Menurut Psikolog
Dikatakan pelecehan seksual misalnya seseorang memegang tubuh orang lain walaupun tidak menimbulkan luka.
Menghina atau mengeluarkan kata-kata yang kurang nyaman juga termasuk dari pelecehan.
Saat ini banyak sekali kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak.
Kekerasan seksual merupakan tindakan yang terkait dengan organ seksual, namun tindakan tersebut tanpa persetujuan dari korban.
Artinya ada unsur pemaksaan, sesuatu yang tidak disetujui atau tidak disukai oleh korban.
Penyebab dari kekerasan seksual karena pelaku tidak bisa menyalurkan hasrat seksual secara sehat.
Baca juga: Apakah Pasanganmu Memiliki Kecenderungan untuk Melakukan Kekerasan? Pahami Tanda-tandanya
Adanya nafsu yang tidak terlampiaskan oleh pelaku, maka menyebabkan mudah melampiaskan pada anak.
Bisa saja pelaku memiliki hasrat seksual yang tidak sehat, baik orangnya cenderung memaksa, cenderung kriminal, atau memang karena hasratnya tidak tersalurkan dengan baik dengan hal-hal yang diperbolehkan.
Misalnya seorang laki-laki yang tidak memiliki pasangan, sedang berkonflik dengan pasangan resmi atau hal-hal lain yang membuat pelaku melakukan tindakan kekerasan seksual pada orang.
Bisa saja memang karena adanya gangguan kepribadian pada pelaku.
Adib Setiawan menyampaikan, banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan kekerasan seksual yakni hasrat seksual yang tidak sehat, kepribadian yang bermasalah atau karena pelaku memang tidak taat pada aturan.
Baca juga: Kekerasan Pada Anak dapat Menimbulkan Trauma, Perlu Diimbangi dengan Kasih Sayang
Pelaku cenderung merasa aturan tidak mengenainya, sehingga baru mengetahui ketika sudah menerima akibatnya.
Barangkali di masa lalu pelaku terlalu dimanja oleh orang tua bisa saja menjadi penyebab seseorang melakukan kekerasan.
Kontrol diri yang kurang bisa juga menjadi salah satu penyebabnya.
Perlu diketahui bahwa banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan kekerasan.
Dengan banyaknya faktor yang menyebabkan seseorang melakukan kekerasan, pelaku banyak yang melakukan hal buruk kepada anak.
Barangkali pelaku melakukan pada anak, karena anak situasinya paling lemah.
Adib Setiawan mengatakan, kondisi anak merupakan situasi paling lemah dimana tidak bisa melakukan penolakan ataupun tidak bisa melawan.
Sehingga anak menjadi kelompok rentan untuk terjadi kekerasan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adis Setiawan, S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
(TribunHealth.con/Putri Pramesti Anggraini)