TRIBUNHEALTH.COM - Umumnya masyarakat Indonesia konsumsi buah ditujukan sebagai pencuci mulut dan dikonsumsi setelah makan.
Lantaran untuk menyegarkan mulut kembali setelah konsumsi makanan.
Lantas kapankah waktu yang tepat untuk konsumsi buah?
dr. Diana Suganda mengatakan jika buah bisa dikonsumsi kapan saja.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Diana Suganda yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.
Baca juga: Mungkinkah Osteoporosis Dialami Anak? Ini Faktanya menurut dr. Ray Hendry, Sp. OT
Konsumsi buah untuk memenuhi kebutuhan harian, maka bisa dikonsumsi setiap hari, baik pagi hari, siang hari, maupun malam hari.

Baca juga: 4 Minuman yang Bantu Turunkan Berat Badan, Termasuk Kopi Hitam dan Air Kelapa
"Tidak ada waktu khusus tertentu untuk konsumsi buah," tegas dr. Diana Suganda.
Buah dikonsumsi pada waktu kapanpun sepanjang hari akan memberikan manfaat yang sama bagi tubuh.
Maka dari itu, buah dapat dikonsumsi saat perut kosong maupun setelah makan, baik pagi, siang, sore, maupun malam hari.
Nutrisi yang didapat dari buah pun tetap akan dicerna oleh tubuh dengan baik.
Pada umumnya bagi seseorang yang sedang melakukan program diet akan lebih banyak konsumsi buah-buahan.
dr. Diana Suganda menganjurkan seseorang yang sedang melaksanakan diet untuk memakan buah terlebih dahulu sebelum konsumsi makanan utama.
"Supaya pada saat kita sudah kenyang dengan buah, jadi kan kita sudah terisi dengan serat. Kita tahu buah mengandung cukup serat yang cukup tinggi," imbuh dr. Diana Suganda.
Sehingga pada saat seseorang konsumsi buah, porsi untuk mengambil makanan utama seperti nasi, lauk dan sebagainya akan berkurang.
Pada akhirnya total asupan akan berkurang.
"Jadi konsumsi buah tergantung kebutuhan," tambah dr. Diana Suganda.
Harus dipastikan kebutuhan buah harian minimal 3 sampai 4 porsi buah dalam sehari.
Baca juga: Lama Bakteri Sebabkan Infeksi Rongga Mulut, Pahami Dr. drg. Erni Marliana, Sp.PM Phd

Baca juga: dr. Arne Paparkan Batas Volume hingga Durasi Waktu yang Disarankan Saat Gunakan Earphone & Headphone
Sebelum melakukan diet, ada baiknya untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu.
Hal ini bertujuan agar diet bisa mencapai hasil yang optimal dan tidak membahayakan tubuh.
Saat melakukan konsutasi dengan ahli gizi, tentunya dokter perlu tahu terlebih dahulu komposisi tubuh pasien yang hendak melaksanakan diet.
Dimana dokter akan mengukur tinggi badan, serta menimbang berat badan menggunakan alat khusus untuk mengetahui komposisi tubuh pasien.
Sehingga dokter akan mengetahui bagian lemak atau otot yang perlu diatur.
Kita ketahui tubuh memiliki banyak komposisi, seperti tulang, organ-organ, cairan tubuh, lemak dan otot.
dr. Diana Suganda menuturkan jika yang paling bagus adalah otot.
Sehingga otot di dalam tubuh harus lebih banyak, sementara lemak dalam tubuh harus lebih sedikit.
Massa lemak terdapat diseluruh tubuh baik yang melingkupi seluruh organ tubuh, terutama pada bagian perut.
Pada saat diet, yang bisa diatur adalah massa lemak dan massa otot.
Hal ini berhubungan dengan olahraga dan intake makanan.
Baca juga: Berikut Cara Aatasi TBC, Dr. dr. Rini Savitri Daulay, SpA(K) Sebut Jenis Obat hingga Efek Sampingnya

Baca juga: Efek Buruk Penggunaan Earphone Berlebihan, dr. Arne: Infeksi Telingga hingga Gangguan Pendengaran
Dokter juga bisa melihat banyaknya cairan di dalam tubuh, dimana tentunya tubuh mengandung cairan.
Karena salat satu masalah kesehatan yang tentunya akan muncul jika tidak memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh adalah dehidrasi.
Dalam menunjang kesehatan tubuh, dibutuhkan sekitar 2,5 L air putih per hari untuk pria.
Sementara untuk wanita dewasa sekitar 2,3 L air putih per hari.
Takaran 8 gelas air per hari ternyata hanya asumsi kebutuhan cairan pada orang dewasa.
Baca juga: Jangan Sembarang Makan Keripik Singkong, Pertimbangkan Kalorinya yang Bisa Mengganggu Diet
Penjelasan Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Diana Suganda dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 22 Juni 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.