TRIBUNHEALTH.COM - Stress eating adalah kondisi yang harus diantisipasi dengan cermat.
Kondisi yang menujukkan adanya tekanan psikis ini bisa membuat seseorang mengonsumsi makanan secara berlebih tanpa diikuti rasa cukup.
Stress eating adalah imbas dari adanya stres yang dialami seseorang.
Baca juga: Psikolog Sebut Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Terjadi 1 Bulan setelah Trauma
Untuk mengantisipasinya, dr. Andri, Sp. KJ memberikan tips yang bisa diikuti.
Diansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, adalah:
1. Menjaga pola makan
Atur pola makan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dengan waktu yang benar.

2. Tidur baik
Jangan terlalu begadang, karena bila terus dilakukan maka bisa memicu rasa ingin makan semakin meningkat.
Baca juga: dr. Shelly Franciska, Sp.OG Paparkan Olahraga hingga Posisi Tidur yang Dianjurkan untuk Ibu Hamil
3. Olahraga
Jalani olahaga secara teratur agar di dalam tubuh terjadi pembakaran
4. Pola pikir

Batasi segala informasi yang tidak baik untuk dipikirkan.
Fakta Stres Picu Banyak Makan
Andri melanjutkan, seseorang yang sedang mengalami stres cenderung memicu hormon kortisiol mengalami peningkatan.
Akhirnya menghasilkan sinyal pada tubuh untuk terus mendapatkan asupan makanan.
Baca juga: Tujuan Utama Pemberian MPASI adalah untuk Memenuhi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Bayi
Asupan makanan yang dimaksud seperti mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi.
"Jadi otak bilang 'yuk makan lagi makan lagi' padahal sebenarnya tubuh nggak butuh," sambung Andri.
Didukung Ahli Gizi

Seseorang yang mengalami tekanan psikis akan cenderung mengonsumsi makanan tertentu dalam jumlah banyak.
Dalam hal ini, merujuk pada seseorang yang tengah mengalami emosional eating.
Dianda menyebutkan, bahwa penderita emosional eating cenderung akan banyak makan-makanan dengan rasa yang kuat. Seperti rasa manis atau asin.
Baca juga: Makanan Bisa Menjadi Penyumbang Tingkat Keparahan Kondisi Jerawat, Begini Ulasan dr. Veronica
Bila sudah dilakukan, maka biasanya akan timbul rasa puas di dalam diri si penderita.
Walaupun sebenarnya tubuh tidak menginginkannya.
"Kita harus bedakan dahulu, lapar atau emotional/stres eating," ucap Diana.
Identifikasi Stres Eating

Berikut ini sejumlah aspek yang perlu diperhatikan untuk mengidentifikasi stress eating, yakni:
1. Intensitas
Pastikan intensitas lapar tersebut, lapar datang secara perlahan atau tiba-tiba.
Baca juga: Masih Percaya Ada Makanan yang Bikin Darah Rendah? Dokter Ahli Gizi Jelaskan Itu Hanya Mitos
Keinginan makan yang datang tiba-tiba merupakan tanda emotional eating atau stress eating.
2. Cukup
Setelah mengonsumsi makanan, apakah sudah cukup merasa kenyang?

Jika perasaan tercukupi sudah ada dan muncul reaksi tubuh untuk berhenti, maka ini menandakan lapar yang datang adalah secara fisiologis.
Namun jika rasa lapar terus muncul, maka menjadi tanda stress eating.
Baca juga: Cegah Masalah Gizi pada Lansia dengan Pemberian Susu Padat Nutrisi, Simak Ahli Gizi R Radyan Yaminar
Penjelasan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Andri dan Dokter Spesialis Gizi Klinik, Diana Suganda dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)